Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Makanan yang Mengandung Gas, Perhatikan Konsumsinya saat Hamil Ya Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 18 Oct 2021 13:51 WIB

Ibu hamil
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Perubahan fisik dan hormonal akan terjadi selama kehamilan, salah satunya adalah kelebihan gas di perut. Selain faktor hormonal, makanan yang mengandung gas bisa menjadi penyebab masalah saluran cerna ini, Bunda.

Perut yang mengandung gas bisa menyebabkan rasa tidak nyaman ringan hingga nyeri parah di daerah perut. Bunda mungkin saja mengalami perut kembung hingga kram perut.

Mengutip Very Well Family, secara umum tubuh akan memproduksi gas di perut dan usus untuk memecah makanan untuk dicerna. Gas juga bisa masuk ke tubuh saat Bunda makan, minum, bicara, atau bernapas.

Terkadang, gas bisa menyebabkan perut kembung, yakni ketika perut terasa membuncit atau terasa penuh usai makan atau dari penumpukan gas. Perasaan kembung ini bisa ringan dan bikin enggak nyaman, terutama saat hamil.

Penyebab gas berlebih selama hamil

Frekuensi pengeluaran gas bisa meningkat saat hamil, Bunda. Peningkatan gas ini bisa dipicu oleh 2 penyebab, yakni:

1. Perubahan hormon

Selama kehamilan, hormon progesteron akan meningkat. Kondisi ini dapat menjadi penyebab utama gas berlebih dan perut kembung saat hamil.

"Hormon progesteron mengendurkan otot polos di saluran pencernaan. Ketika otot-otot ini rileks, makanan bisa bergerak lebih lambat di sistem pencernaan," kata Perawat Donna Murray, RN, BSN.

Nah, saat pencernaan mulai melambat, gas bisa menumpuk di usus. Gas ini dapat bermanfaat untuk saluran cerna atau juga bisa membuat perut kembung.

Selain progesteron, hormon estrogen juga memegang peranan penting sebagai penyebab gas berlebih dalam tubuh. Dilansir Baby Center, peningkatan kadar estrogen bisa menyebabkan tubuh menyimpan banyak air dan gas. Hal tersebut dapat memicu rasa tidak nyaman dan sakit di perut.

2. Konsumsi makanan yang mengandung gas

Makanan juga bisa memengaruhi produksi gas dalam tubuh selama hamil, Bunda. Beberapa jenis makanan diyakini mengandung gas, seperti makanan pedas, makanan yang digoreng, hingga makanan olahan.

Selama hamil, menjaga pola makan memang penting. Namun, ada baiknya Bunda konsultasi ke dokter dan enggak sembarangan mengurangi makanan demi mencegah gas berlebih dalam tubuh.

Banyak makanan yang mengandung gas sehat. Bila dikonsumsi dalam jumlah cukup alias enggak berlebihan, makanan-makanan tersebut baik untuk kesehatan.

Bila Bunda ingin menghindari makanan yang mengandung gas, lebih baik coba secara bertahap. Langkah ini bisa dilakukan guna menghindari gejala perut kembung selama hamil.

Ibu hamilIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Makanan yang mengandung gas

Makanan mengandung gas perlu dihindari atau dibatasi saat hamil, terutama bila perut menjadi enggak nyaman. Melansir dari berbagai sumber, berikut 7 makanan mengandung gas yang perlu dibatasi dan dihindari Bunda selama hamil:

1. Brokoli

Makan brokoli bisa menyebabkan perut kembung, Bunda. Sayuran hijau ini mengandung gas lho.

Menurut Direktur Medis Gastroenterologi di Southern Ohio Medical Center, Jesse P. Houghton, MD, brokoli mengandung serat yang dapat mencapai usus besar untuk diolah oleh bakteri dalam tubuh kita. Kandungan serat inilah yang bisa menyebabkan perut kembung.

"Kandungan serat tinggi artinya lebih banyak makanan yang tidak tercerna dengan baik di usus besar," kata Houghton, dikutip dari Live Strong.

Selain itu, brokoli juga mengandung karbohidrat kompleks atau trisakarida bernama raffinose. Jenis karbohidrat ini tidak bisa dipecah karena tubuh tidak memiliki enzim yang bekerja untuk memecahnya.

2. Kacang-kacangan

Sama seperti brokoli, kacang-kacangan juga mengandung banyak raffinose, Bunda. Raffinose akan melewati usus kecil ke usus besar di mana bakteri memecahnya, lalu menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, yang keluar melalui rektum.

Meski kacang adalah makanan yang mengandung gas, bukan berarti Bunda enggak boleh memakannya saat hamil ya. Kita bisa mengurangi kandungan gas dengan memotong atau merendamnya selama semalaman lho.

4. Makanan tinggi serat

Makanan tinggi serat seperti oat dan beberapa jenis buah mengandung gas, Bunda. Makanan ini biasanya dipecah di usus besar dan menyebabkan gas.

Buah-buahan seperti apel dan pir mengandung sorbitol dan serat larut dalam air. Kedua jenis kandungan ini harus melewati usus besar untuk dicerna atau dipecah oleh bakteri menjadi hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana.

Bunda mungkin perlu menghindari makanan tinggi serat atau menggantinya dengan dengan jenis makanan lain yang bernutrisi. Ada beberapa makanan berserat yang melewati sistem pencernaan tanpa dipecah, seperti serbuk gandum.

5. Produk olahan susu

Produk olahan susu seperti keju, yogurt, atau krim perlu dihindari bila Bunda tidak toleran terhadap laktosa. Produk-produk tersebut bisa menyebabkan gas, diare, dan sakit perut.

Orang yang intoleransi laktosa akan menjadi kembung setelah konsumsi produk olahan susu. Sebab, mereka tidak memiliki cukup enzim laktase yang berfungsi memecah gula (laktosa) dalam produk susu.

6. Bawang

Tim peneliti Linus Pauling Institute mengatakan bahwa bawang merah, bombay, dan bawang putih bisa menyebabkan gas dan perut kembung. Namun, kandungan gas akan lebih banyak ditemukan di bawang yang masih mentah dibandingkan sudah dimasak.

University of Maryland Medical Center menjelaskan, bawang putih mentah dan bawang bombay mengandung banyak serat yang dapat menyebabkan gas. Bawang bombay bahkan mengandung jenis gula alami yang disebut fruktosa, yang juga bisa menyebabkan gas.

Konsumsi bawang saat hamil dapat dibatasi bila Bunda memiliki masalah saluran cerna. Bawang bisa menyebabkan diare hingga mual dan muntah.

7. Makanan olahan

Makanan olahan sebaiknya dihindari dulu selama hamil ya, Bunda. Kebanyakan makanan olahan mengandung sedikit serat yang berfungsi mengatur pergerakan usus.

Makanan olahan juga sering mengandung pengawet dan pewarna buatan yang enggak bagus untuk kesehatan. Efek konsumsi makanan ini bisa menyebabkan masalah pencernaan, terutama bagi mereka yang ada alergi terhadap zat pengawet.

Beberapa makanan olahan juga mengandung fruktosa dan laktosa yang bisa menyebabkan peningkatan gas dan perut kembung. Contoh makanan olahan adalah makanan kemasan, seperti mi instan, sosis, biskuit, atau minuman ringan seperti soda dan teh kemasan.

Simak juga 10 buah yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda