Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Luar Biasa! Nenek 70 Tahun Berhasil Melahirkan Anak Pertama Lewat Bayi Tabung

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 24 Oct 2021 17:25 WIB

First moments with the baby and the excitement of being a family or parents
Ilustrasi Lansia Melahirkan/Foto: Getty Images/iStockphoto/blueshot

Merasakan proses kehamilan dan memiliki anak adalah impian semua orang, Bunda. Tak terkecuali oleh nenek berusia 70 tahun asal Kutch, India, ini.

Jivuben Valabhai Rabari merupakan seorang lansia yang sudah menikah selama 45 tahun, Bunda. Selama menikah, ia dan suami sangat ingin memiliki seorang anak. Namun, Tuhan belum memberikan kepercayaan kepada mereka.

Nenek itu kemudian memberanikan diri pergi ke dokter yang berada di kota Bhuj dan meminta agar diperbolehkan untuk menjalani program bayi tabung. Mendengar permintaanya, para dokter merasa ini akan menjadi tantangan terbesar bagi tim.

Melansir dari laman The Times of India, Jiivuben datang dengan keberanian yang sangat besar, Bunda. Para dokter pun tak bisa menolak permintaan pasien yang penuh dengan rasa berani ini.

Meskipun Jivuben tak memiliki dokumen asli yang bisa membuktikan berapa usianya, para dokter yakin bahwa usianya sudah melebihi 65 tahun dan memasuki usia 70-an.

Banner Jenis Bougenville

Sebelum menerima permintaan Jivuben, dokter sudah memberitahukan risiko apa yang bisa terjadi padanya, Bunda. Dokter memberikan nasihat tentang risiko kehamilan, namun dengan cerita yang cukup menyentuh hati, ia benar-benar meyakinkan dokter bahwa menginginkan kehadiran seorang anak.

Seorang Ginekolog bernama Dr. Naresh Bhanushali mengatakan bahwa Jivuben diberikan obat-obatan oral untuk membuat siklus menstruasinya teratur, Bunda. Tak hanya itu, timnya juga sudah melebarkan rahim Jivuben yang menyusut karena usia.

"Kami membuahi sel telurnya dan menciptakan blastokista dan memindahkannya ke rahim," katanya.

Setelah dua minggu, dokter mencoba melakukan sonografi atau teknik untuk menggambarkan organ pada masa kehamilan, Bunda. Siapa yang sangka kalau keajaiban telah terjadi. Bayi yang ada di rahim Jivuben berkembang dan terus mendapatkan pantauan dari dokter.

Dokter kemudian menemukan detak jantung pada janin, Bunda. Jivuben kemudian memutuskan untuk melanjutkan kehamilannya.

Meski tak memiliki penyakit penyerta, Jivuben memiliki risiko tekanan darah karena usianya. Dokter kemudian memutuskan untuk melakukan operasi caesar setelah 8 bulan kehamilan. Bayi Jivuben lahir dengan selamat pada bulan September 2021 lalu.

Bayi tabung memang kerap dijadikan jalan bagi seseorang agar bisa mendapatkan seorang anak, Bunda. Kalau Bunda ingin mencobanya juga, ada beberapa efek samping yang perlu Bunda ketahui, nih.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, simak juga video kelebihan melakukan hubungan seks saat hamil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




EFEK SAMPING BAYI TABUNG

The girl is holding a snapshot of an ultrasound twin in the fourth week of pregnancy. First trimester. Confirmation of pregnancy

Ilustrasi Bayi Tabung/Foto: Getty Images/iStockphoto/September15

Usia merupakan salah satu faktor utama keberhasilan bayi tabung, Bunda. Meski begitu, baru-baru ini Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa tingkat keberhasilan kelahiran dengan bayi tabung meningkat di setiap kelompok usia karena tekniknya telah disempurnakan dan dokter lebih berpengalaman.

Meskipun Bunda mungkin perlu bersantai setelah melakukan prosedur ini, kebanyakan wanita bisa melanjutkan aktivitas normal keesokan harinya. Namun ada beberapa efek samping yang mungkin dirasakan setelah menjalani prosedur bayi tabung.

"Efek samping fisik ringan yang akan terjadi mungkin seperti tekanan, dan ketidaknyamanan akibat suntikan kesuburan," kata David Diaz, MD, ahli endokrinologi reproduksi dan kesuburan di Memorial Care Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California.

Adapun beberapa efek samping yang mungkin dialami setelah melakukan prosedur bayi tabung, di antaranya:

  • Mengeluarkan sedikit cairan, berupa cairan bening atau bercampur darah
  • Kram ringan
  • Kembung ringan
  • Sembelit
  • Nyeri payudara

Nah jika Bunda mengalami beberapa efek lain seperti di bawah ini, disarankan untuk segera menghubungi dokter:

  • Pendarahan vagina yang berat
  • Nyeri panggul
  • Darah dalam urine
  • Demam di atas 38 derajat celcius

Sementara itu, obat kesuburan yang dikonsumsi mungkin akan memberikan beberapa efek samping, seperti sakit kepala, perubahan suasana hati, sakit perut, perut kembung, hots flashes atau sensasi kepanasan hebat dari dalam tubuh, dan sangat jarang terjadi ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). OHSS biasanya sembuh sendiri, namun jika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera hubungi dokter ya, Bunda.

Bunda juga perlu tahu langkah dasar dalam proses bayi tabung, nih. Lihat di laman berikutnya ya, Bunda.

LANGKAH DASAR PROGRAM BAYI TABUNG

Pregnancy And Cold. Sick Pregnant Lady Blowing Nose In Tissue Feeling Unwell Sitting On Couch At Home

Ilustrasi Program Bayi Tabung/Foto: iStock

Dikutip dari American Pregnancy, ada beberapa langkah dasar dalam proses transfer embrio dan bayi tabung nih, Bunda. Kalau Bunda penasaran, berikut ini deretan langkahnya.

1. Obat kesuburan untuk merangsang produksi telur

Dokter akan memberikan obat kesuburan, biasanya dengan suntikan untuk merangsang ovarium menghasilkan banyak sel telur, Bunda. Prosedur ini penting untuk mengantisipasi beberapa sel telur yang tidak bisa berkembang atau ketidakmampuan sperma membuahi.

2. Pengambilan sel telur

Selanjutnya, sel telur akan diambil melalui prosedur bedah kecil yang menggunakan ultrasound untuk memandu jarum berlubang melalui rongga panggul. Dalam proses ini, dokter akan memberi obat bius untuk mengurangi dan menghilangkan kemungkinan rasa tidak nyaman.

3. Menyiapkan sperma

Ayah akan diminta untuk memberikan sampel sperma. Setelah siap, maka selanjutnya akan digabungkan dengan sel telur.

4. Proses inseminasi

Dalam proses yang disebut inseminasi, sperma dan sel telur akan dicampur bersama dan disimpan dalam wadah di laboratorium untuk mendorong terjadinya pembuahan. Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan tingkat keberhasilan pembuahan lebih rendah. Untuk mengatasinya, injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI) dapat digunakan.

Melalui prosedur tersebut, satu sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Kemudian, sel telur tersebut akan terus dipantau untuk memastikan terjadi pembuahan dan pembelahan sel. Setelah ini terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan dianggap sebagai embrio.

5. Embrio dipindahkan ke rahim

Embrio biasanya dipindahkan ke rahim wanita 3-5 hari setelah pengambilan sel telur dan pembuahan. Prosesnya dilakukan dengan kateter atau tabung kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk memindahkan embrio.


(mua/mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda