kehamilan
4 Tanda Alami Blighted Ovum, Dapat Dideteksi dengan Pemeriksaan Berkala
Jumat, 26 Nov 2021 13:25 WIB
Cara mendeteksi blighted ovum
Blighted ovum bisa dideteksi dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) di awal kehamilan. Pada usia kehamilan 4-5 minggu, umumnya kita akan melihat kantong kehamilan.
Di usia 8-9 minggu, USG sudah bisa mendeteksi janin, seperti denyut jantung. Jika janin tidak terdeteksi di usia kehamilan ini, maka bisa dipastikan terjadi blighted ovum.
Pemeriksaan USG di awal kehamilan menjadi penting ya, Bunda. Bukan cuma mengetahui kondisi janin, tapi juga mendeteksi terjadinya blighted ovum.
Komplikasi blighted ovum
Blighted ovum bisa menyebabkan komplikasi yang terkait degan kondisi kesehatan Bunda, seperti:
- Pendarahan hebat.
- Nyeri hingga sakit perut.
- Syok hipovolemik karena banyak darah yang keluar.
- Anemia bila pendarahan tidak ditangani dengan tepat.
- Infeksi yang disebabkan sisa kehamilan atau jaringan di dalam rahim belum sepenuhnya bersih
Tatalaksana atau penanganan blighted ovum
Tatalaksana bligted ovum dilakukan dengan teknik kuret. Tindakan ini bertujuan untuk mengeluarkan dan membersihkan jaringan di dalam rahim, Bunda.
Selain kuret, blighted ovum juga bisa keluar dengan sendirinya atau mengalami abortus spontan. Namun, proses ini dapat berisiko menyisakan jaringan di rahim hingga menyebabkan pendarahan.
Bila Bunda sudah mengalami tanda-tanda blighted ovum atau abortus spontan, sebaiknya segere ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya. Dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengeluarkan jaringan di dalam rahim atau melakukan tindakan kuret.
Pencegahan blighted ovum
Berikut 3 cara mencegah blighted ovum yang perlu Bunda ketahui:
1. Medical check up sebelum merencanakan kehamilan
Pasangan suami istri perlu melakukan medical check up sebelum merencanakan kehamilan. Melalui pemeriksaan menyeluruh, bisa diketahui kondisi kesehatan apakah ada masalah, bagaimana sel telur, dan kualitas sperma bisa diketahui.
Kalau ditemukan kelainan, dokter bisa melakukan pengobatan atau terapi untuk menangani faktor risiko blighted ovum. Sebaliknya, bila tidak segera dideteksi, Bunda bisa berisiko mengalami keguguran berulang.
2. Konsumsi asam folat
Konsumsi asam folat sebelum hamil diperlukan untuk menjaga kondisi Bunda. Asam folat juga menjadi sumber nutrisi yang diperlukan sebelum merencanakan kehamilan.
3. Menerapkan pola hidup sehat
Menetapkan pola hidup sehat sebelum merencanakan kehamilan itu penting ya. Tujuannya untuk menurunkan risiko keguguran berulang karena blighted ovum.
Bila pasangan suami istri sudah memiliki faktor risiko penyebab blighted ovum, sebaiknya segera terapkan pola hidup sehat. Beberapa di antaranya adalah konsumsi makanan bergizi dan konsumsi suplemen untuk memperbaiki kualitas sel telur atau sperma. Hindari juga konsumsi alkohol dan merokok ya.

