Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Bahaya Bunda Hamil Jadi Perokok Pasif, Salah Satunya Bayi Lahir Cacat

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 18 Jan 2022 15:44 WIB

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi bahaya ibu hamil menjadi perokok pasif/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Seperti yang sudah diketahui, semua wanita disarankan untuk berhenti merokok ketika mereka hamil. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa ternyata berhenti saja tidak cukup untuk menghilangkan risiko yang terkait dengan paparan rokok. Banyak wanita terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif dari teman dan anggota keluarga yang masih merokok atau dari sisa rokok yang ditinggalkan. 

Apa saja bahaya menjadi perokok pasif terutama pada Bunda yang sedang hamil? Kira-kira apa saja efek merugikan yang bisa terjadi pada kesehatan Bunda dan bayi? Simak lengkapnya di artikel berikut ini ya Bunda. 

Asap rokok yang dihirup Bunda hamil yang menjadi perokok pasif 

Passive smoking concept. Selfish man is smoking a cigarette. Woman cant breathe and has peg on her nose.Ilustrasi perokok pasif/ Foto: iStockphoto

Asap rokok dicirikan sebagai produk yang dilepaskan ke lingkungan setiap kali seseorang yang merokok mengembuskan napas. Bisa juga asap yang keluar dari ujung rokok yang mengandung produk rokok. Ada sekitar 4.000 bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, banyak di antaranya terkait dengan kanker.

Jika Bunda terpapar asap rokok orang lain selama kehamilan dan menjadi perokok pasif maka Bunda dan bayi Bunda berisiko mengalami efek buruknya. Dilansir dari American Pregnancy, terdapat beberapa kondisi kesehatan yang merupakan bahaya menjadi perokok pasif terutama pada Bunda hamil, yaitu di antaranya:

  • Bunda bisa mengalami keguguran
  • Berat badan lahir bayi rendah
  • Kelahiran dini atau melahirkan prematur
  • Kekurangan kemampuan belajar atau perilaku pada anak Bunda
  • Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS). SIDS adalah gangguan di mana bayi meninggal secara tiba-tiba saat sedang tidur. Kondisi ini agak menjadi misteri karena otopsi dan pemeriksaan medis biasanya tidak menunjukkan penyebab kematian, dan bayi tampak sehat dan baik-baik saja saat sebelum meninggal.

Dilansir juga dari Web MD, bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif juga dapat mengembangkan penyakit asma, alergi, dan infeksi paru-paru dan telinga yang lebih sering dibandingkan dengan anak-anak yang bukan perokok pasif.

Selain itu, dikutip dari Health Australia, beberapa dampak lainnya adalah:

  • Lahir mati: kehilangan bayi di akhir kehamilan Bunda
  • Kehamilan ektopik: kondisi di mana embrio ditanamkan di luar rahim
  • Timbul masalah dengan plasenta selama kehamilan: contohnya plasenta menutupi serviks (plasenta previa) atau plasenta memisahkan terlalu dini dari rahim (plasenta abruption)
  • Pre-eklampsia: ini adalah kondisi dimana Bunda mengalami tekanan darah tinggi dan pembengkakan yang bisa berakibat fatal.
  • Bayi memiliki cacat lahir seperti bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing
  • Bayi menjadi lebih sulit untuk ditenangkan dan mengalami masalah atau gangguan makan
  • Bayi mengalami infeksi telinga tengah atau gangguan pendengaran permanen
  • kerusakan jangka panjang pada paru-paru, otak, dan darah, misalnya, bayi Bunda mungkin menderita asma atau menderita pneumonia.

Bayi yang terpapar asap tembakau di dalam rahim karena ibunya adalah perokok pasif selama periode kehamilan, akan lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 saat masih bayi, dan juga penyakit jantung, penyakit ginjal, dan menjadi gemuk saat dewasa.

Risiko ini meningkat bahkan jika mereka bukan perokok sepanjang hidup mereka lho Bunda. Sedih kan kalau sampai Si Kecil mengalami ini semua hanya karena dia menjadi perokok pasif saat kecil, padahal sepanjang hidupnya tidak pernah merokok aktif.

Bahkan paparan yang sangat singkat dapat memperburuk masalah pernapasan pada bayi, lho, Bunda. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi paparan asap rokok kepada bayi Bunda selama Bunda masih hamil dan setelah bayi Bunda lahir:

  • Jangan biarkan siapa pun merokok di dalam rumah Bunda.
  • Jangan biarkan siapa pun merokok di dalam mobil Bunda.
  • Dalam cuaca yang lebih dingin, mintalah perokok untuk menggunakan jaket yang sama setiap kali mereka merokok di luar ruangan, dan kemudian tinggalkan jaket tersebut di luar rumah sebelum masuk ke rumah dan seruangan dengan bayi.
  • Jauhkan bayi Bunda dari tempat orang merokok.

Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan rokok dan cerutu, yang terbaik adalah menghindari asap rokok sama sekali, Bunda. Mintalah suami untuk lebih menyadari posisinya di dalam rumah tangga dan mengurangi atau bahkan berhenti merokok jika ingin memberikan yang terbaik bagi bayi Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda