Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Tetap Tenang seperti Tasya Kamila bila Anak Tiba-tiba Kejang Demam

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Rabu, 23 Feb 2022 20:26 WIB

Fever, Close-up medical thermometer, Parent / Father measuring temperature of his ill kid, Asian 3 - 4 years old toddler boy gets high fever lying on bed with cold compress on forehead to cool a fever
Ilustrasi anak demam/Foto: iStock

Jakarta - Layaknya Bunda yang lain, artis Tasya Kamila juga harus berhadapan dengan beragam kondisi saat mengasuh putranya, Arrasya Wardhana Bachtiar. Termasuk saat Arrasya tiba-tiba mengalami kejang demam beberapa waktu lalu.

Alih-alih panik, Tasya mampu bertindak tenang bahkan masih bisa berbagi tips dengan para Bunda ketika menghadapi kondisi demikian. Apa saja tips dari Tasya bila menghadapi kondisi demikian? Simak yuk Bunda.

“Walaupun kata dokter, kejang demam yang dialami Arrasya itu terbukti ilmiah TIDAK ADA DAMPAK bagi masa depan dia, tetap bisa berulang sampai umur 5 tahun ketika demam,” tulis Tasya di laman Instagram-nya belum lama ini. 

Memang tidak mudah ya Bunda menahan kepanikan saat anak sakit. Apalagi jika itu adalah pengalaman pertama. Tapi, satu hal mudah yang sangat menolong memang berusaha untuk mengendalikan diri Bunda.

Sebab jika Bunda keburu panik, akan berdampak pada salah penanganan terhadap Si Kecil. Mengutip dari Mayoclinic, walaupun kejang dan demam tidak selalu berbahaya dan hanya berlangsung beberapa menit, biasanya tidak menunjukkan masalah kesehatan yang serius Bunda. 

Banner Pengantin Tanpa KakiBanner Pengantin Tanpa Kaki/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Pengertian kejang demam atau step

Melansir dari European Journal of Pediatrics, dijelaskan bahwa kejang demam merupakan bentuk paling umum dari kejang masa kanak-kanak yang mempengaruhi 2-5 persen anak di dunia, Bunda. Adapun reaksi kejang dipicu oleh demam, bukan kelainan di otak.

Meskipun relatif tidak membahayakan, kejang demam adalah pengalaman yang cukup membuat panik ya Bunda.

Ada dua jenis kejang demam yang perlu Bunda ketahui yakni demam kejang sederhana dan kejang demam kompleks. Keduanya dapat dipicu bakteri atau virus penyakit tertentu. Tidak diperlukan tingkat demam tertentu untuk mendiagnosis kejang demam ya Bunda.

Menariknya, melansir dari Mayoclinic, kejang demam bisa saja terjadi pada Si Kecil yang sehat, memiliki perkembangan normal, dan belum pernah mengalami gejala neurologis sebelumnya, Bunda. 

Untuk tahu gejala dan penyebab kejang demam, klik halaman selanjutnya yuk Bunda.

Tonton juga yuk video tentang 8 obat alami turunkan demam Si Kecil:

[Gambas:Video Haibunda]




GEJALA DAN PENYEBAB KEJANG DEMAM PADA ANAK

Fever, Close-up medical thermometer, Parent / Father measuring temperature of his ill kid, Asian 3 - 4 years old toddler boy gets high fever lying on bed with cold compress on forehead to cool a fever

Ilustrasi anak demam/Foto: Getty Images/iStockphoto/yaoinlove

Gejala kejang demam pada anak

Adapun gejala yang bisa Bunda kenali sebagai kejang demam di antaranya kejang demam sederhana berlangsung beberapa detik hingga 15 menit. Tidak berulang dalam periode 24 jam, dan tidak spesifik pada satu bagian tubuh tertentu.

Kemudian kejang demam kompleks berlangsung lebih dari 15 menit, terjadi lebih dari sekali dalam 24 jam, atau terbatas pada satu bagian tubuh Si Kecil. Kejang demam paling sering terjadi dalam waktu 24 jam setelah timbulnya demam dan bisa menjadi tanda pertama bahwa Si Kecil sakit, Bunda.

Penyebab kejang demam pada anak

Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kejang demam anak versi Mayoclinic di antaranya adalah:

1. Faktor usia Si Kecil

Kejang demam sebagian besar terjadi pada Si Kecil dengan usia 6 bulan dan 5 tahun, Bunda. Dengan risiko terbesar antara usia 12 dan 18 bulan.

2. Riwayat keluarga

Jika keluarga Bunda atau Ayah mempunyai riwayat kesehatan mengalami kejang demam, tidak menutup kemungkinan Si Kecil mewarisinya ya Bunda. 

3. Terjadi infeksi

Demam merupakan sinyal masuknya zat asing yang tidak dikenal organ tubuh manusia ya Bunda, begitu pun Si Kecil. Adanya infeksi dalam tubuh menyebabkan kejang demam mengirimkan sinyal tersebut. 

4. Usai divaksinasi

Si Kecil dapat mengalami demam ringan setelah vaksinasi Bunda. Yang memicu kejang bukan vaksinasinya ya Bunda, tetapi demamnya.

5. Gejala komplikasi 

Walau bisa menjadi pertanda komplikasi, kejang demam sederhana tidak menyebabkan kerusakan otak atau cacat intelektual, Bunda. Tidak juga menjadi gejala Si Kecil memiliki gangguan kesehatan yang lebih serius. Semoga Bunda bisa tetap tenang ya jika Si Kecil mengalaminya.  


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda