Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Pakai Krim Pelembap agar Optimal Cegah Risiko Stretch Mark

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 27 Feb 2022 14:21 WIB

Pregnant woman applying moisturizer cream on her belly.
ilustrasi/ Foto: iStock

Pada dasarnya tubuh akan mengalami perubahan saat hamil. Terutama karena adanya perubahan hormon. Di antara perubahan tubuh, yang cukup kentara adalah perubahan kulit.

Akan tetapi perubahan kulit pun setiap ibu hamil berbeda. Tidak semua ibu hamil mengalami perubahan yang sama. Ada yang mungkin kulit semakin glowing, ada juga yang cenderung tidak menyenangkan.

Menurut dr.Arini Widodo, Sp.KK., perubahan kulit pada ibu hamil pada umumnya meliputi garis hitam di perut (linea nigra), bercak hitam (melasma), lipatan kulit menjadi hitam, areola menghitam, berjerawat, skin tag, hingga stretch mark.

"Salah satu yang paling banyak dikeluhkan ibu hamil adalah stretch mark, tapi kita sebutnya dalam istilah medis itu striae distensae, karena dia akibat stretch, tarikan. Kita bisa lihat dari bulan pertama hingga kesembilan, biasanya ibu hamil naik 13,5 kg, tentunya ada perubahan kulit karena perut semakin besar," kata Arini di acara launching Dae Organics via Zoom, Kamis (25/2/2022).

Banner Makanan Harus Dihindari untuk Cegah Omicron

Stretch marks tak hanya terjadi di perut, tapi juga di payudara, panggul, paha bagian dalam. Ini lagi-lagi karena perubahan berat badan. Bunda juga mengalaminya?

Tenang, Bunda enggak sendirian. Pasalnya, menurut Arini, 50 sampai 90 persen ibu hamil memiliki stretch mark pada kulitnya. Stretch mark muncul di usia kehamilan enam sampai tujuh bulan.

"Kenapa terjadi di usia segitu karena kulit tertarik dengan cepat. Serat kolagen pada dermis putus, kalau kita perhatikan garisnya ini berlawanan dengan baby bump."

Nah, apakah stretch mark bisa dicegah? Sebenarnya tidak bisa dicegah 100 persen, karena tergantung dari perubahan tubuh Bunda, namun ada cara untuk mengoptimalisasi hasil agar bisa mencegah risiko terjadinya stretch mark ketika hamil.

Bagaimana tipsnya? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga fakta baby bump pasca melahirkan:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS GUNAKAN KRIM PELEMBAP CEGAH RISIKO STRETCH MARK

Ilustrasi ibu hamil

ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin

Arini mengatakan stretch marks sebenarnya tidak bisa dicegah 100 persen. Ini karena tergantung dari perubahan tubuh, Bunda dan kalau perubahan tubuhnya cukup drastis, maka stretch mark tidak dapat dihindari.

Akan tetapi, Bunda bisa melakukan cara agar mendapatkan hasil optimal ketika menggunakan krim pelembap. Bagaimana caranya?

Pertama kita bisa menggunakan produk dari awal muncul gejala. Maksudnya, kita tahu bahwa stretch mark dapat mulai muncul di usia enam hingga tujuh bulan kehamilan," kata Arini.

"Jadi jangan setelah sembilan bulan baru pakai, tapi dari awal."

Setelah itu, coba oleskan produk dengan sedikit pemijatan dan gunakan rutin setiap hari. Sebaiknya, gunakan krim setelah Bunda mandi agar kulit masih lembap.

Nah, harapannya, efek ini akan muncul dalam beberapa minggu setelah pemakaian. Bunda mungkin tak lagi mengalami gatal-gatal karena peregangan kulit.

Di kesempatan yang sama, Varsha Adhikumoro, founder skincare ibu hamil dan menyusui Dae Organics membagikan pengalamannya dalam mencegah stretch mark ketika berat badannya naik 25 kg saat hamil.

Baca cerita pengalaman istri Panji Adhikumoro itu di halaman berikut.

SAAT HAMIL NAIK 25 KG, VARSHA ADIKUMORO TAK PUNYA STRETCH MARK

Varsha Strauss

Varsha Adhikumoro/ Foto: Instagram @varshaadhikumoro

Varsha Adhikumoro, founder skincare ibu hamil dan menyusui Dae Organics membagikan pengalamannya dalam mencegah stretch mark. Saat hamil, sang ibunda ternyata memiliki resep untuk mencegah kulit mengalami peregangan.

Resepnya itu terdiri dari minyak biji bunga matahari, beeswax, minyak rosehip, minyak almond, minyak jojoba, dan bahan-bahan organik lainnya.

"Resep itu dibuat oleh ibunda saya, dia bikin sendiri di dapurnya saat saya hamil," ungkap istri Panji Adhikumoro itu.

Varsha menceritakan, ia mengaplikasikan resep ibunda itu setiap hari dari trimester pertama kehamilan. Dipakai dua hari sekali setelah mandi.

"Karena rutin melakukan itu, saya tidak punya stretch mark. Padahal saya naik 25 kilogram saat hamil, lebih dari normal. Tapi kulit saya sekarang, terutama perut, seperti sebelum punya anak. Kenapa, karena saya memakai balm itu setiap hari," ucapnya.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda