
kehamilan
Cara Hitung Kalkulator Kehamilan untuk Pantau Perkembangan Janin, Pahami Yuk
HaiBunda
Selasa, 28 Jun 2022 18:40 WIB

Bumil zaman now bisa dengan mudah ya memantau sendiri perkembangan janin dengan bantuan kalkulator kehamilan. Ini merupakan aplikasi yang bisa Bunda gunakan untuk menghitung usia kehamilan bahkan hari perkiraan lahir (HPL).
Perhitungan akan didasarkan pada hari pertama haid terakhir (HPHT) dan rata-rata siklus haid. Dengan memantau usia kehamilan, Bunda tentu akan lebih bisa memahami perkembangan yang terjadi pada janin dan tubuh Bunda sendiri. Dengan begitu, Bunda juga akan bisa lebih memahami informasi yang disampaikan dokter di setiap pemeriksaan.
Kalkulator kehamilan untuk hitung usia janin
Lalu di mana Bunda bisa mendapatkan kalkulator kehamilan. Selain melalui aplikasi, kalkulator ini juga banyak tersedia di beberapa situs kesehatan. Namun, apakah perhitungan dengan kalkulator kehamilan ini akurat?
Seperti kita ketahui, usia kehamilan diukur dari periode menstruasi terakhir (LMP) atau hari pertama menstruasi terakhir hingga tanggal dalam beberapa minggu.
Dr. Aaron K. Styer, ahli endokrinologi reproduksi mengatakan sebagian besar kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu (atau 38 minggu sejak pembuahan).
Jadi cara terbaik untuk memperkirakan tanggal jatuh tempo alah dengan menghitung 40 minggu, atau 280 hari, dari hari pertama periode menstruasi terakhir (LMP). Jika bayi lahir sebelum 37 minggu bayi tersebut dianggap prematur.
"Anda juga bisa mengurangi tiga bulan dari hari pertama haid terakhir Anda dan menambahkan tujuh hari," jelas Styer dilansir What to Expect.
Sebagian besar penyedia layanan kesehatan memperkirakan tanggal bayi lahir dengan melihat hari pertama menstruasi terakhir. Tapi ingat, itu hanya perkiraan tanggal jatuh tempo (EDD), bukan batas waktu kelahiran bayi.
Dilansir Flo Health, tanggal jatuh tempo memang hanyalah perkiraan. Bumil mungkin akan melahirkan sekitar dua minggu sebelum dan sesudah tanggal jatuh tempo.
Faktanya, hanya 1 dari 20 orang yang melahirkan pada tanggal jatuh tempo. Ini artinya hanya 5 persen bayi di seluruh dunia yang lahir tepat sesuai perhitungan.
Namun, jika bunda tidak dapat menentukan dengan tepat kapan hamil, melupakan hari terakhir menstruasi, atau tidak yakin kapan ovulasi terjadi, petunjuk lain dapat membantu praktisi medis menentukan tanggal jatuh tempo pada pertemuan pranatal pertama Bunda. Caranya apa saja?
- Ultrasonografi dini, yang dapat lebih akurat menentukan tanggal kehamilan. Perlu diketahui, bagaimanapun, kata Styer tidak semua wanita melakukan USG dini. Beberapa praktisi melakukannya secara rutin, tetapi yang lain hanya merekomendasikan jika menstruasi tidak teratur, berusia 35 tahun atau lebih, memiliki riwayat keguguran atau komplikasi kehamilan, atau tanggal jatuh tempo tidak dapat ditentukan berdasarkan pemeriksaan fisik dan LMP.
Milestones kehamilan seperti pertama kali detak jantung bayi terdengar yakni sekitar minggu 9 atau 10, meskipun dapat bervariasi, dan ketika bumil pertama kali merasakan gerakan janin (rata-rata antara 18 dan 22 minggu, tetapi bisa lebih awal atau lebih lambat), dapat memberikan petunjuk apakah tanggal jatuh tempo akurat.
Tinggi fundus, yang merupakan pengukuran dari tulang kemaluan ke bagian atas rahim, diperiksa oleh praktisi pada setiap kunjungan prenatal dan membantu memastikan tanggal jatuh tempo.
Ukuran rahim , yang akan dicatat saat pemeriksaan awal kehamilan internal Anda dilakukan, juga bisa menjadi faktor dalam menentukan EDD.
Untuk melihat aturan menghitung kehamilan bisa disimak di halaman berikutnya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang menghitung usia kehamilan melalui USG.
ATURAN HITUNG KALENDER KEHAMILAN
Bunda, yuk Pahami Cara Hitung Kalkulator Kehamilan untuk Pantau Perkembangan Janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Ada berbagai cara dan aturan menghitung usia kehamilan dengan kalkulator kehamilan.
Metode 1: Tanggal jatuh tempo berdasarkan periode menstruasi terakhir
Untuk menghitung tanggal jatuh tempo kehamilan dengan periode menstruasi terakhir sebenarnya ada banyak aturannya, Bunda. Aturan tersebut merupakan modifikasi dari formula standar untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat. Semakin banyak informasi yang dapat bumil tambahkan ke perhitungan, semakin akurat tanggal jatuh temponya.
Berikut bagaimana bumil menghitung tanggal jatuh tempo yang lebih tepat dengan berbagai aturan:
a. Aturan Naegele
Ini adalah metode standar untuk menghitung tanggal jatuh tempo untuk kehamilan. Pada aturan ini menganggap siklus menstruasi itu teratur 28 hari, dengan ovulasi terjadi sekitar hari ke 14 dari siklus menstruasi.
Rumus standarnya adalah sebagai berikut:
LMP + 280 hari
Jika siklus menstruasi Bunda berlangsung lebih lama, perkiraan tanggal jatuh tempo akan lebih lambat. Namun, jika siklus Bunda lebih pendek, tanggal jatuh tempo akan lebih awal.
b. Aturan Mittendorf-Williams
Aturan Mittendorf-Williams dianggap lebih maju daripada aturan Naegele, karena semakin banyak info yang bumil berikan, semakin akurat hasilnya.
Aturan ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan bahwa kehamilan pertama cenderung sedikit lebih lama (rata-rata 288 hari dari LMP), dan untuk kehamilan berikutnya, tanggal persalinan rata-rata 283 hari dari LMP.
Untuk menghitungnya, pertama tentukan hari pertama haid terakhir Bunda. Kemudian hitung mundur 3 bulan kalender dari tanggal tersebut. Terakhir, tambahkan 15 hari ke tanggal tersebut jika ini adalah kehamilan pertama Bunda, atau tambahkan 10 hari jika ini bukan kehamilan pertama.
Rumus pendeknya seperti ini, Bunda::
Untuk kehamilan pertama:
LMP – 3 bulan + 15 hari
Untuk kehamilan berikutnya:
LMP – 3 bulan + 10 hari
c. Aturan Parikh
Rumus Parikh digunakan untuk siklus yang tidak teratur, dan tanggal perkiraan kelahiran dihitung dengan menambahkan 9 bulan ke periode menstruasi terakhir, mengurangi 21 hari, dan kemudian menambahkan durasi siklus sebelumnya.
Singkatnya, gunakan rumus ini:
LMP + 280 hari – 21 hari + lama siklus sebelumnya*
*Panjang siklus rata-rata
Rumus ini dianggap sebagai modifikasi dari aturan Naegele, namun dengan menggunakan aturan ini dapat mengurangi risiko kesalahan potensial apa pun yang terkait dengan penghitungan tanggal jatuh tempo.
d. Aturan Wood
Metode Wood mempertimbangkan lamanya siklus menstruasi seseorang serta jumlah kehamilan yang dialami seseorang.
1. Pertama, hitung perkiraan tanggal jatuh tempo.
Untuk kehamilan pertama:
LMP + 12 bulan – (2 bulan 14 hari) = EDD
Untuk kehamilan berikutnya:
LMP + 12 bulan – (2 bulan 18 hari) = EDD
2. Kemudian gunakan tanggal jatuh tempo yang diharapkan:
Untuk siklus yang lebih lama dari 28 hari:
EDD + (panjang siklus sebenarnya – 28 hari) = EDD
Untuk siklus yang lebih pendek dari 28 hari:
EDD – (28 hari – lama siklus sebenarnya) = EDD
Metode 2: Tanggal jatuh tempo pada hari pembuahan
Sejumlah orang mungkin berpikir akan lebih mudah menghitung tanggal jatuh tempo hanya dengan menambahkan 266 hari, tetapi ini sedikit lebih rumit. Bahkan jika Bunda tahu tanggal pasti berhubungan seks, tanggal pasti konsepsi hampir tidak pernah diketahui. Mengapa demikian?
Karena dapat menjadi tantangan untuk menentukan tanggal pasti ovulasi dan tanggal pembuahan. Sperma dapat hidup di tubuh wanita hingga 5 hari, dan sel telur dapat hidup selama 24 jam setelah dilepaskan dari ovarium.
Konsepsi itu dapat terjadi beberapa hari setelah pasangan suami istri melakukan hubungan seks tanpa kondom.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Cara Menghitung Usia Kehamilan yang Benar, Salah Satunya dari Haid Terakhir

Kehamilan
20 Aplikasi dan Website Kalkulator Kehamilan untuk Cek HPL & Usia Kandungan

Kehamilan
Menghitung Usia Kehamilan 34 Minggu Serta Risiko Melahirkan Lebih Cepat dari HPL

Kehamilan
Ramai Kasus Rizki-Nadia, Ini Cara Hitung Usia Kehamilan Jika Lupa HPHT

Kehamilan
Ketahui Tinggi Fundus Uteri, Cara Menghitung Usia Kehamilan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Qurrotuayun Istri Qibil The Changchuters Jalani Trimester 2, Dipuji Makin Cantik
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda