
kehamilan
Perkembangan Janin Sehat di Tiap Trimester Kehamilan yang Perlu Bunda Ketahui
HaiBunda
Sabtu, 25 Jun 2022 11:19 WIB


Memantau perkembangan janin sangat penting di tiap trimester kehamilan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah janin berkembang dengan normal atau tidak di setiap fase kehamilan.
Perlu Bunda ketahui, ada kondisi di mana janin tidak berkembang. Sehingga perlu penanganan lebih cepat agar tak membahayakan kesehatan sang bunda.
Janin tidak berkembang dapat dilihat dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) sejak trimester pertama. Pemeriksaan lanjutan di trimester kedua dan ketiga juga tetap perlu dilakukan untuk melihat perkembangan janin.
Bunda sudah dapat melihat perkembangan janin sejak trimester pertama. Berikut penjelasan lengkapnya:
Perkembangan janin di trimester 1 (0-13 minggu)
Di trimester pertama, Bunda dapat langsung kontrol ke dokter kandungan setelah mengetahui kehamilan. Dokter akan melihat kondisi umum ibu hamil, termasuk keluhan umum, riwayat penyakit sebelumnya, hingga penggunaan obat-obatan sebelumnya.
Selain itu, ada pula pemeriksaan penunjang penting yang dilakukan di trimester pertama, yakni USG. Dokter juga biasanya akan melihat hasil laboratorium pemeriksaan darah untuk melihat keberlangsungan hidup bayi sampai dia lahir.
Tanda janin sehat di trimester 1
Pemeriksaan USG sangat penting di trimester pertama. Dokter kandungan akan melihat kondisi janin, termasuk perkembangannya. Berikut tanda janin sehat di trimester pertama:
Mulai usia kehamilan 5 minggu, kantung kehamilan sudah dapat diukur dari USG atau dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Janin dikatakan sudah ada di dalam rahim dan berkembang bila diameter kantong kehamilan di atas 2,5 cm.
![]() |
Selain itu, janin berkembang bila sudah ada denyut jantung ketika panjang janin di atas 0,5 cm.
Selanjutnya, dokter akan melihat proporsi kantong kehamilan dan janinnya. Artinya, kalau kantong kehamilan Bunda kecil, artinya air ketuban yang diproduksi sedikit.
Bila penilaian kantung kehamilan belum mencapai diameter di atas 2,5 cm, dokter biasanya akan menunggu dan melakukan evaluasi 1 sampai 2 minggu kemudian. Hal ini biasanya terjadi karena siklus haid tidak 28 hari, sehingga masa subur terlambat sehingga pembentukan terlambat.
Pemeriksaan USG di trimester pertama tak hanya bisa mendeteksi janin tidak berkembang, tapi juga untuk menentukan usia kehamilan. Perlu Bunda tahu, 97 persen USG di trimester pertama akurat menentukan usia kehamilan, terutama bila dilakukan di bawah usia kehamilan 11 minggu.
Manfaat menghitung HPL di awal kehamilan
Menetapkan usia kehamilan di awal trimester bisa mencegah persalinan muda (prematur) atau lewat bulan (postmatur). Melalui USG, dokter juga dapat mendeteksi kondisi kehamilan yang tidak normal dan butuh tindakan segera, seperti kehamilan di luar kandungan dan kehamilan tidak berkembang.
Perkembangan janin di trimester 2 (14-27 minggu)
Memasuki trimester kedua, organ-organ janin sudah mulai berkembang, terutama organ krusial seperti otak besar dan otak kecil. Nah, untuk melihat semua perkembangan ini, Bunda dapat kembali melakukan USG nih.
Simak perkembangan janin yang sehat di trimester dua dan tiga, di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bunda, sudah tahu penyebab janin meninggal dalam kandungan? Simak ulasannya di bawah ini:
TANDA JANIN SEHAT DI TRIMESTER 2 DAN 3, BUNDA WAJIB BACA!
Perkembangan janin tiap trimester/ Foto: Getty Images/iStockphoto/megaflopp
Tanda janin sehat di trimester 2
Berikut perkembangan janin yang dapat dilihat melalui pemeriksaan USG di dokter:
- Otak besar dan otak kecil, termasuk cairan di antara otak
- Proporsi ukuran kepala, perut, tulang panjang, jari-jari tangan dan kaki
- Wajah sudah mulai terlihat kelopak mata menutup, lensa mata jernih, tulang hidung, dan bibir.
- Bagian dada, seperti jantung dan paru-paru
- Saluran cerna, ginjal, kandung kencing dan kelamin janin.
Semua perkembangan organ janin tersebut dilihat untuk menentukan, sesuai atau tidak dengan usia kehamilan ibu. Misalnya, USG dilakukan bukan hanya untuk mengetahui jenis kelamin bayi, tapi juga melihat ada atau tidaknya kelainan pada kelamin.
Penyebab janin tidak berkembang di trimester 2
Jika ditemukan kelainan atau sesuatu yang mencurigakan, dokter akan melakukan evaluasi dan mencari penyebabnya. Selain karena faktor janin, masalah di trimester kedua juga dapat disebabkan faktor dari ibunya, seperti:
1. Faktor plasenta
Faktor plasenta dapat menjadi penyebab janin tidak berkembang. Seperti kita tahu, plasenta berfungsi menjaga asupan darah yang membawa nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin.
Bila terjadi masalah, dokter akan memeriksa bentuk, besar, dan aliran darah di plasenta. Selain itu, dokter juga akan melihat tali pusat yang menghubungkan plasenta ke janin.
2. Penyakit yang diidap ibu
Janin tidak berkembang juga dapat terjadi karena penyakit yang mendasari, seperti anemia atau kekurangan sel darah merah. Anemia dapat menyebabkan bayi kekurangan sel darah merah, sehingga memengaruhi perkembangan otak bayi.
Perlu Bunda tahu, sel darah yang diproduksi sampai trimester ketiga, akan digunakan oleh bayi sampai dia lahir dan berusia 3 bulan. Kekurangan sel darah merah selama hamil dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi yang sedang meningkat di rentang usia itu.
Kekurangan sel darah merah dapat dilihat dari pemeriksaan laboratorium saat kontrol ke dokter. Untuk mencegah anemia dan janin tidak berkembang, Bunda perlu kontrol rutin ke bidan atau dokter, serta mencukupi asupan nutrisi dari makanan.
Masalah lain yang akan dapat terdeteksi di trimester ini adalah hipertensi dan diabetes. Bila kondisi ini ditemukan lebih awal, risiko preeklampsia dapat ditekan, sehingga mencegah janin tidak berkembang hingga janin prematur.
Trimester 3 (28-40 minggu)
USG di trimester ketiga mungkin sulit dilakukan karena kondisi janin sudah besar. Dokter akan lebih sering melakukan evaluasi kondisi janin untuk melihat pertumbuhannya, termasuk plasenta dan ketuban.
Memasuki trimester terakhir ini, tidak banyak tindakan yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi masalah kehamilan. Terutama bila Bunda diketahui mengalami preeklampsia yang tak terdeteksi sebelumnya.
Meski begitu, kontrol rutin jelang persalinan tetap dianjurkan. Terutama bagi Bunda yang memiliki kehamilan dengan risiko tinggi.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
BB Janin Kecil tapi Berat Ibu Hamil Naik Drastis, Waspada Karbohidrat Berlebih

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks, Ini Manfaat & Prosedurnya

Kehamilan
Takut Berhubungan Seks saat Hamil? Simak 7 Aturan Aman agar Tak Bahayakan Janin

Kehamilan
Makanan Penambah Darah Ibu Hamil untuk Penuhi Zat Besi agar Tak Bahayakan Janin

Kehamilan
Tanda hingga Penyebab Janin Stres Dalam Kandungan, Simak Juga Cara Mengatasinya


12 Foto
Kehamilan
12 Ilustrasi Gambar Perkembangan Janin Trimester Satu: Minggu ke-1 sampai ke-12
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda