
kehamilan
Tanda hingga Penyebab Janin Stres Dalam Kandungan, Simak Juga Cara Mengatasinya
HaiBunda
Kamis, 16 Jun 2022 16:17 WIB


Bunda pernah dengar istilah janin stres karena ibu hamil stres? Ternyata hal itu bisa benar terjadi lho.
Sistem saraf pusat janin pertama kali dibentuk saat usia kehamilan 5 minggu. Memasuki usia 25 minggu, sistem saraf telah selesai berkembang dan mulai bisa merasakan stres.
Penyebab janin stres
Janin stres dapat disebabkan karena beberapa hal. Berikut 5 penyebabnya:
1. Kekurangan nutrisi
Faktor utama janin stres ternyata karena kekurangan nutrisi selama dalam kandungan. Asupan nutrisi yang tidak optimal dapat menyebabkan janin tidak bahagia.
2. Anemia
Anemia yang dialami Bunda selama hamil dapat menyebabkan bayi kekurangan sel darah merah, sehingga memengaruhi perkembangan otak bayi.
Untuk mencegah anemia hingga janin stres atau tidak berkembang, Bunda perlu rutin kontrol kandungan ke bidan atau dokter, serta mencukupi asupan nutrisi dari makanan.
3. Obesitas
Obesitas atau berat badan berlebih dapat memengaruhi aliran darah dan terbentuknya plasenta. Saat program hamil, Bunda sebaiknya mulai menjaga kenaikan berat badan agar tidak obesitas dengan melakukan diet tinggi gula, seperti mengurangi konsumsi makanan manis.
4. Penyakit dasar ibu
Penyakit dasar yang diidap ibu selama hamil dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janin. Penyakit ini meliputi hipertensi, diabetes dari awal kehamilan, dan penyakit autoimun seperti lupus atau antiphospholipid syndrome.
5. Faktor stres
Nah, faktor stres yang dialami ibu hamil juga dapat berhubungan dengan janin tidak bahagia. Saat seseorang stres, ia akan melepaskan hormon kortisol yang banyak mengundang zat-zat peradangan.
Saat itu terjadi, tubuh akan mencoba untuk mengambil kembali cadangan-cadangan makanan yang seharusnya untuk janin. Akibatnya, janin tidak akan mendapatkan asupan makanan yang cukup dan bisa stres.
Perlu diingat, bunda hamil yang stres bisa membuat bayinya ikut stres ya, Bunda. Bukan hanya karena keterikatan antara ibu dan anak, namun karena tidak mendapat cadangan makanan yang cukup untuk pertumbuhannya di dalam rahim.
![]() |
Dampak janin stres
Janin yang stres bisa memengaruhi tumbuh kembangnya selama dalam kandungan. Berikut 3 dampak atau bahaya janin stres:
1. Masalah pada ketuban
Produksi air ketuban yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi kompensasi janin stres. Saat aliran darah janin berkurang, janin akan mengalihkan aliran darah yang sedikit itu ke organ kritikal, seperti otak dan jantung. Akibatnya dapat memengaruhi kerja organ lain, seperti ginjal.
Jika aliran darah ke ginjal berkurang, maka produksi urine akan berkurang. Dampaknya, produksi air ketuban pun ikut berkurang.
Produksi air ketuban yang sedikit perlu dievaluasi lebih lanjut. Penyebabnya mungkin bukan karena masalah produksi, tapi dapat karena keluar dari tubuh.
2. Persalinan prematur
Persalinan prematur dapat terjadi ketika ditemukan masalah pada janin. Kondisi ini dapat ditandai dengan munculnya kontraksi terus-menerus, Bunda. Bayi yang lahir dari persalinan prematur membutuhkan perawatan khusus.
3. Mengganggu perkembangan bayi
Perkembangan otak anak dimulai sejak dalam masa kehamilan. Jika terjadi masalah pada janin, seperti stres, maka kondisi ini dapat memegaruhi perkembangan otak anak hingga lahir. Bila janin stres tak segera ditangani, maka bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang, seperti cerebral palsy.
Simak tanda hingga cara mencegah janin stres dalam kandungan di halaman selanjutnya!
Bunda, ketahui yuk manfaat mengajak janin bicara seperti dalam video di bawah ini:
TANDA JANIN STRES HINGGA CARA MENCEGAH AGAR TAK BAHAYAKAN KEHAMILAN
Tanda, penyebab dan cara mengatasi janin stres/ Foto: Getty Images/iStockphoto/stefanamer
Tanda janin stres
1. Gerakan janin
Bunda dapat mengenali janin stres dengan mengevaluasi gerakan janin secara berkala. Evaluasi ini dapat dilakukan mulai usia kehamilan 28 minggu ya.
Gerakan janin dikatakan normal apabila dirasakan sekitar 10 kali dalam 12 jam. Perlu dilihat, apa gerakan janin memang tidak dirasakan karena Bunda sibuk bekerja atau memang tidak terasa sama sekali. Jangan menunda ke dokter bila gerakan janin berkurang dari kisaran normal.
2. Kontraksi
Selain dari gerakan, tanda lainnya adalah muncul kontraksi seperti ingin melahirkan. Ibaratnya, janin yang stres ingin segera keluar karena sudah tidak kuat berada dalam kandungan.
Diagnosis janin stres
Kondisi janin stres dapat diketahui melalui pemeriksaan gerakan janin. Selain itu, Bunda juga dapat melihat kondisi janin melalui pemeriksaan USG.
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah Cardiotocography (CTG) atau rekam jantung. Pemeriksaan CTG sudah dapat dilakukan saat usia kehamilan di atas 28 minggu. Tapi, penilaian kondisi janin yang akurat baru bisa terlihat saat usia 38 minggu.
Hasil pemeriksaan CTG dapat melihat kondisi jantung, termasuk perubahan irama aktivitasnya. Melalui CTG ini, dokter juga bisa melihat kontraksi yang dialami ibu hamil untuk menentukan layak atau tidaknya melahirkan secara normal.
Tips menjaga kehamilan agar janin tidak stres
Janin stres dapat dicegah kok, Bunda. Nah, berikut 5 tips menjaga kehamilan agar janin tidak stres:
1. Jalani kehamilan dengan happy
Ibu hamil yang happy, pasti bayinya juga bahagia dan bebas stres. Konsep ini penting untuk diterapkan selama kehamilan agar janin tumbuh sehat ya, Bunda. Jangan lupa, support system, seperti dari pasangan atau keluarga, juga penting untuk menciptakan mood yang bahagia selama masa kehamilan.
2. Evaluasi stres kerja
Stres kerja perlu dievaluasi bagi Bunda yang aktif nih. Evaluasi dampaknya pada kehamilan ya.
Ada wanita yang bahagia bekerja saat hamil, tapi ada pula yang justru merasa stres. Penting juga untuk bisa membedakan lelah fisik dan lelah metal selama bekerja agar tak memengaruhi janin.
3. Mencukupi nutrisi
Selama kehamilan, Bunda perlu mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi agar janin tumbuh optimal. Mencukupi kebutuhan nutrisi ini sebenarnya sudah dapat dilakukan sejak program hamil, dengan konsumsi makanan bergizi dan minum vitamin prenatal.
4. Kontrol rutin ke dokter
Jangan lupa untuk kontrol teratur ke dokter selama kehamilan ya, Bunda. Kontrol rutin tak hanya berguna untuk mengetahui kondisi janin, tapi juga masalah medis yang mungkin diidap ibu hamil.
5. Pemeriksaan USG
Meski hanya pemeriksaan penunjang, USG perlu dilakukan untuk menilai kondisi ibu hamil dan janinnya. Pemeriksaan USG sebaiknya dilakukan di tiap trimester kehamilan.
Semoga informasi mengenai tanda hingga penyebab janin stres ini membantu ya, Bunda. Jaga kesehatan dan mood agar tetap happy selama hamil menjadi kunci penting untuk melahirkan anak yang sehat.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
BB Janin Kecil tapi Berat Ibu Hamil Naik Drastis, Waspada Karbohidrat Berlebih

Kehamilan
Pentingnya Pemeriksaan Pap Smear untuk Cegah Kanker Serviks, Ini Manfaat & Prosedurnya

Kehamilan
Adakah Kondisi Ibu Hamil yang Dilarang Puasa?

Kehamilan
Takut Berhubungan Seks saat Hamil? Simak 7 Aturan Aman agar Tak Bahayakan Janin

Kehamilan
Perkembangan Janin Sehat di Tiap Trimester Kehamilan yang Perlu Bunda Ketahui


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda