kehamilan

Makanan Penambah Darah Ibu Hamil untuk Penuhi Zat Besi agar Tak Bahayakan Janin

dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG   |   HaiBunda

Rabu, 03 Aug 2022 07:01 WIB

Dokter Sisipan
dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara. Berpraktik di RS Hermina Jatinegara pada hari Selasa (15.00 - 18.00 WIB dan hari Jum'at (16.00 - 18.00 WIB).
Jakarta -

Tahukah Bunda bahwa zat besi sangat diperlukan tubuh selama kehamilan. Banyak risiko yang bisa terjadi jika seorang bunda yang sedang hamil kekurangan zat besi.

Zat besi menjadi komponen utama dalam pembentukan sel darah merah atau biasa disebut juga hemoglobin, selain vitamin B6. Nah, sel darah merah inilah yang berperan penting untuk membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, wanita Indonesia banyak yang kekurangan zat besi, Bunda. Kekurangan zat besi terjadi pada hampir 50 persen ibu hamil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, wanita Indonesia banyak yang kekurangan zat besi, Bunda. Kekurangan zat besi ini terjadi pada hampir 50 persen ibu hamil dan tersebar di daerah pedesaan hingga perkotaan.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan jumlah sel darah merah berkurang atau disebut anemia.

Penyebab ibu hamil kekurangan zat besi

Penelitian menemukan, kekurangan zat besi pada bunda hamil paling banyak disebabkan karena beberapa hal, yakni:

1. Masalah pola makan

Penyebab paling banyak kekurangan darah karena komposisi makanan harian yang tidak seimbang, dalam mencukupi kebutuhan zat besi yang diperlukan tubuh. Sedangkan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal atau berlebih, juga tidak bisa menjadi standar kecukupan asupan zat besi.

2. Masalah yang menyebabkan gangguan absorbsi zat besi

Masalah yang mengurangi absorbsi zat besi masih sering ditemukan pada ibu hamil. Biasanya ini terjadi karena konsumsi bahan makanan tertentu yang menghambat penyerapan zat besi.

Makanan penambah darah ibu hamil agar tak kekurangan zat besi.Makanan penambah darah ibu hamil agar tak kekurangan zat besi/ Foto: iStockphoto

Alasan zat besi penting untuk ibu hamil

Zat besi sangat dibutuhkan untuk Bunda selama masa kehamilan. Berikut 2 alasan penting kenapa zat besi dibutuhkan saat hamil:

1. Terjadi pengenceran darah selama kehamilan

Pada masa kehamilan terjadi proses pengenceran darah secara besar-besaran, karena cairan lebih banyak diproduksi daripada sel darah merah. Untuk mencegah komplikasi selama persalinan, produksi sel darah merah harus dikejar nih, Bunda.

Misalnya, dalam 1 cubic centimeter (cc) darah ada sekitar 100 sel darah merah. Bila terjadi pengenceran darah, artinya 1 cc bisa hanya mengandung sekitar 20 sampai 30 sel darah merah. Jika produksi sel darah merah tidak ditingkatkan, maka hasil pemeriksaan laboratorium akan membacanya sebagai kekurangan sel darah merah atau anemia.

2. Menimbulkan efek langsung dan tidak langsung pada kehamilan

Kekurangan sel darah merah karena defisiensi zat besi bisa memberikan efek langsung dan tidak langsung terhadap kehamilan, janin, dan anak saat besar nantinya.

Efek langsung kekurangan darah pada bumil

Efek langsung kekurangan sel darah merah bisa menyebabkan:

  • Meningkatkan risiko persalinan prematur dua kali lipat
  • Meningkatkan risiko berat badan bayi lahir rendah atau kecil dan tidak sesuai usia kehamilan sampai tiga kali lipat
  • Berhubungan dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel saraf otak di janin
  • Peningkatan risiko persalinan caesar
  • Meningkatkan risiko untuk mendapatkan transfusi darah saat persalinan, risikonya bisa terpapar hepatitis hingga HIV
  • Penyembuhan luka yang buruk
  • Gagal jantung
  • Kematian pada ibu

Efek tidak langsung kekurangan darah pada bumil

Efek tidak langsung kekurangan darah ibu hamil akibat defisiensi zat besi, dengan atau tanpa anemia akan dialami janin dan bayi setelah lahir. Berikut efek tidak langsungnya:

  • Gangguan perkembangan otak yang disebabkan gangguan metabolisme zat besi. Pada masa penting di kehidupan pertama anak, ada fase di mana perkembangan otaknya membutuhkan zat besi. Bila dalam periode itu mengalami gangguan, maka dapat memengaruhi kerja transmisi saraf dan selubung saraf yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang antar saraf ke saraf.
  • Penelitian menemukan dampak kekurangan zat besi pada bunda, dapat menyebabkan gangguan programing otak janin yang menetap sampai dia lahir dan tumbuh besar. Hal ini sulit diatasi karena gangguannya bersifat persisten dan berlangsung lama.
  • Jika defisiensi zat besi terjadi dari kehamilan sampai bayi berusia 3 bulan pertama, maka bayi berisiko mengalami abnormalitas kognitif dan perilaku sampai berusia 19 tahun. Hal ini nantinya akan berhubungan dengan kepintaran Si Anak.

Suplementasi zat besi untuk ibu hamil

Suplementasi zat besi dibutuhkan ibu hamil yang kekurangan sel darah merah atau mengalami anemia. Suplementasi zat besi juga diberikan pada Bunda hamil untuk mencegah kekurangan zat besi.

Pada ibu hamil tanpa anemia dan kadar zat besi cukup, dia membutuhkan zat besi setidaknya 1050 mg/hari. Kalau mengalami kekurangan zat besi, maka pemberian suplementasi harus disesuaikan dengan berat badan dan usia kehamilan.

Pemberian suplementasi zat besi biasanya dikejar di trimester tiga. Sebab, di trimester ini kadar zat besi dan sel darah merah akan menjadi cadangan untuk janin sampai dia lahir dan berusia tiga bulan.

Selain itu, suplementasi juga diberikan agar kadar zat besi tidak turun karena proses alami pengenceran darah selama kehamilan.

Kadar zat besi dalam darah dapat diketahui melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Pemeriksaan dapat dilakukan di trimester pertama, ketiga, menjelang persalinan, Bunda.

Pemberian suplementasi zat besi dapat dihindari bila Bunda hamil sudah mendapatkan cukup zat besi dari makanan. Tapi, bila tidak mencukupi meski sudah diberikan suplementasi oral, maka Bumil terpaksa harus diinfus zat besi.

Makanan penambah darah ibu hamil agar tak kekurangan zat besi.Makanan penambah darah ibu hamil agar tak kekurangan zat besi/ Foto: iStockphoto

Beda pemberian suplementasi zat besi dari infus dan oral

Suplementasi zat besi dapat diberikan secara oral atau melalui infus. Pemberian suplementasi oral biasanya dilakukan pada kondisi kadar zat besi ibu yang tidak berkurang banyak.

Pemberian melalui infus dilakukan bila dokter merasa ibu hamil dalam kondisi perlu mendapatkan zat besi dengan cepat. Efek infus zat besi sudah dapat terlihat setelah 1 minggu pemberian. Sementara tablet tambah darah dapat terlihat efeknya dalam 3 bulan.

Kadar hemoglobin (Hb) dan zat besi dalam tubuh ibu hamil

Ibu hamil dikatakan mengalami anemia di trimester pertama bila kadar sel darah merah (hemoglobin) kurang dari 11 g/dL. Sementara itu, di trimester kedua batasannya adalah 10,5 g/dL.

Untuk memastikan apakah ibu hamil kekurangan zat besi atau tidak harus melalui serangkaian pemeriksaan. Jadi, tak hanya dilihat dari nilai hemoglobin (Hb) saja, Bunda. Sebab, nilai Hb yang rendah bukan berarti kadar zat besi di tubuh ibu hamil juga kurang.

Ciri ibu hamil kekurangan zat besi

Bunda dapat memastikan kadar zat besi dalam tubuh melalui pemeriksaan darah di laboratorium ya. Bila dari awal ibu hamil sudah kekurangan zat besi, biasanya dia sudah beradaptasi sehingga tandanya tidak terlalu terlihat.

Namun, pada umumnya ciri ibu hamil kekurangan zat besi dan anemia mudah dikenali. Berikut ciri-cirinya:

  • Sering lemas
  • Tampak pucat
  • Sering mengantuk
  • Kelelahan berlebihan

Makanan penambah darah tinggi zat besi

Sumber zat besi sebenarnya ada di sekitar kita, Bunda. Kita bisa mendapatkan zat besi di makanan yang dikonsumsi sehari-hari, baik dari makanan vegan dana non-vegan.

Berikut sumber makanan penambah darah yang tinggi zat besi:

  • Daging sapi
  • Daging kambing
  • Hati Ayam
  • Hati Sapi
  • Kerang
  • Biji-bijian
  • Soya
  • Telur
  • Brokoli
  • Asparagus
  • Rumput laut
  • Kale
  • Buah bit

Bunda sebaiknya jangan hanya terpaku konsumsi makanan mengandung zat besi saja ya. Ada juga bahan makanan yang bisa meningkatkan absorbsi (penyerapan) zat besi, yakni makanan kaya vitamin C seperti tomat.

7 Makanan Enak Kaya Zat Besi Ini Bisa Memperkuat ImunitasMakanan Enak Kaya Zat Besi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Yulia Gusterina

Makanan yang perlu dihindari ibu hamil agar tak kekurangan zat besi

Tak semua jenis makanan bisa dikonsumsi selama hamil. Ada pula makanan yang perlu dihindari karena bisa menghambat absorbsi zat besi, yakni tanin.

Bahan tanin paling banyak ditemukan di teh. Bila Bunda ingin minum teh, sebaiknya tidak dibarengi dengan konsumsi makanan tinggi zat besi. Lebih baik lagi, Bunda bisa mengurangi konsumsi teh selama kehamilan.

Proses persalinan pada ibu yang kekurangan zat besi

Proses persalinan akan ditentukan bukan hanya dari kadar sel darah merah atau kondisi anemia, tapi apakah ada penyulit lain, baik dari ibu atau janin. Misalnya, ibu mengalami hipertensi, cairan ketuban berkurang, ada tanda hipoksia atau gawat janin.

Apabila tidak ada risiko tinggi pada ibu dan janin, tapi kadar anemia rendah sekali, maka harus segera diambil tindakan untuk mencegah perdarahan.

Pada saat ibu hamil terkena anemia, oksigen yang dibutuhkan untuk kontraksi rahim akan berkurang. Akibatnya, kontraksi tidak terjadi secara maksimal untuk menjepit pembuluh darah di sekitar rahim.

Jika hal itu terjadi, maka Bunda dapat mengalami perdarahan. Darah yang yang keluar bisa mencapai 50 sampai 100 cc per 10 menit.

Bunda yang kekurangan zat besi tidak berarti harus melahirkan dengan caesar. Sebab, kondisi tersebut bukan kontraindikasi mutlak untuk melahirkan normal.

Ilustrasi wanita hamil sakit kepala atau anemiaIlustrasi wanita hamil sakit kepala atau anemia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Tips mencegah anemia saat promil

Kekurangan zat besi atau anemia dapat dicegah sebelum hamil. Berikut tips mencegah anemia saat program hamil:

  1. Memperbaiki pola makan untuk kesehatan ibu hamil, misalnya konsumsi makanan tinggi asam folat, zat besi, protein, dan vitamin.
  2. Cek darah untuk melihat jumlah sel darah merah dan kadar zat besi dalam tubuh. Pemeriksaan darah dapat dilakukan pasangan suami istri.
  3. Mengonsumsi suplemen zat besi tergantung pada kadar zat besi yang kurang di dalam tubuh. Dosis suplementasi zat besi adalah 100-300 mg. Kebutuhan zat besi pada kondisi normal adalah 1050 mg per hari.

Semoga informasi mengenai pentingnya zat besi selama masa kehamilan ini bermanfaat ya, Bunda.

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT