
kehamilan
3 Cara Mencegah Anemia yang Umum pada Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Selasa, 05 Jul 2022 20:05 WIB

Pada dasarnya, zat besi selalu dibutuhkan oleh tubuh Bunda baik saat hamil atau pun tidak hamil. Jika kadar zat besi dalam tubuh tercukupi maka tubuh Bunda akan terasa lebih segar, sehat, dan tidak mudah lelah.
Nah, khusus saat Bunda sedang hamil, kebutuhan zat besi dalam tubuh tentu akan mengalami peningkatan. Bahkan hampir dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil.
Baca Juga : Tips Mencegah Anemia pada Ibu Hamil |
Selain itu, penting juga bagi Bunda untuk mendapatkan zat besi yang cukup selama kehamilan karena menjelang akhir kehamilan. Sebab, bayi juga akan menyerap zat besi dari Bunda selama enam bulan pertama kehidupannya.
Faktor risiko anemia
![]() |
Beberapa wanita berisiko lebih tinggi terkena anemia, Bunda. Bunda mungkin lebih mungkin terkena anemia jika:
- Bunda menjalani diet untuk menurunkan berat badan
- Kehamilan Bunda berjarak lebih dekat dari dua tahun sejak kehamilan sebelumnya
- Bunda mengalami perdarahan hebat saat menstruasi
- Bunda tidak terbiasa makan makanan tinggi zat besi
- Bunda sudah pernah menjalani tes atau diberi tahu bahwa Bunda menderita anemia
- Bunda berusia di bawah 20 tahun
Tanda-tanda anemia pada ibu hamil
![]() |
Dilansir dari Very Well Family, kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan Bunda merasa lebih lelah dari biasanya selama kehamilan. Hal ini, membuat Bunda lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, dan kemungkinan komplikasi lainnya. Tanda-tanda umum anemia pada kehamilan meliputi:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Pusing
- Sesak napas
- Merasa kedinginan, terutama di tangan dan kaki
- Tampak pucat
- Sering mengalami sakit kepala
- Sulit berkonsentrasi
Cara mencegah anemia yang umum pada ibu hamil
![]() |
Dalam kebanyakan kasus, anemia dapat dicegah selama kehamilan, terutama dengan pola makan kaya nutrisi yang baik.
Berikut adalah beberapa cara untuk memastikan Bunda mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga kadar sel darah merah Bunda dalam kisaran yang tepat, dilansir dari Healthline.
1. Mengonsumsi vitamin prenatal
Vitamin prenatal atau vitamin yang biasanya diresepkan oleh dokter kandungan Bunda setiap kali Bunda memeriksakan kandungan biasanya mengandung sebagian besar mikronutrien yang Bunda butuhkan selama kehamilan, termasuk zat besi dan asam folat.
Minum vitamin prenatal sekali sehari adalah cara mudah membantu melengkapi pola makan sehat dengan vitamin dan mineral penting untuk produksi sel darah merah yang cukup. Idealnya, Bunda bisa memulai vitamin prenatal setidaknya 2 sampai 3 bulan sebelum mencoba hamil.
2. Suplemen zat besi
Jika Bunda sudah mengetahui bahwa Bunda memiliki kadar zat besi yang rendah, dokter Bunda kemungkinan besar akan merekomendasikan suplemen zat besi terpisah selain vitamin prenatal harian Bunda.
Biasanya, ibu hamil membutuhkan sekitar 27 miligram zat besi setiap harinya. Namun, dosisnya dapat bervariasi tergantung pada jenis zat besi atau suplemen zat besi yang dikonsumsi, jadi sebaiknya bicarakan dengan dokter Bunda tentang berapa banyak yang Bunda butuhkan.
Bunda juga harus menghindari mengonsumsi suplemen kalsium pada waktu yang bersamaan dengan suplemen zat besi, karena kalsium dapat mencegah tubuh Bunda menyerap zat besi dengan baik.
Antasida juga dapat mengganggu penyerapan zat besi yang tepat. Pastikan untuk mengonsumsi zat besi 2 jam sebelum atau 4 jam setelah Bunda mengonsumsi antasida. Mengonsumsi suplemen zat besi dengan vitamin C akan membantu tubuh Bunda menyerap lebih banyak zat besi. Beberapa suplemen bahkan menyertakan keduanya untuk mempermudah.
3. Nutrisi yang tepat
Kebanyakan orang bisa mendapatkan zat besi dan asam folat dalam jumlah yang cukup selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan yang tepat. Sumber yang baik dari mineral penting ini meliputi:
- Unggas
- Ikan
- Daging merah tanpa lemak
- Kacang polong
- Kacang-kacangan dan biji-bijian
- Sayuran berdaun gelap
- Sereal yang diperkaya dengan zat besi
- Telur
- Buah-buahan seperti pisang dan melon
Sumber zat besi hewani adalah yang paling mudah diserap. Jika zat besi Bunda berasal dari sumber nabati, pasangkan dengan makanan tinggi vitamin C, seperti jus tomat atau jeruk, untuk membantu meningkatkan penyerapan.
Terkadang, suplementasi dengan zat besi oral tidak cukup untuk meningkatkan kadar zat besi. Dalam hal ini, dokter Bunda mungkin akan menyarankan jenis terapi lain yang bisa Bunda lakukan. Dalam beberapa kasus yang lebih berat, suplementasi zat besi secara intravena atau transfusi darah mungkin diperlukan.
Demikian cara mencegah anemia pada ibu hamil. Semoga kesehatan Bunda selalu terjaga selama kehamilan sehingga tidak memerlukan terapi ekstra untuk mencegah anemia selama hamil ya Bunda.
(som/som)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ketahui Bahaya Anemia pada Ibu Hamil, Salah Satunya Bayi Lahir Prematur

Kehamilan
Anemia pada Ibu Hamil, Mungkinkah Memengaruhi Perkembangan Saraf Bayi?

Kehamilan
5 Makanan yang Dapat Mencegah Anemia pada Ibu Hamil

Kehamilan
3 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Saran dari Ahli Gizi soal Mencegah dan Menangani Ibu Hamil Anemia


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda