Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Makanan Pemicu Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Makanan Kaleng hingga Kafein

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 18 Jul 2022 07:44 WIB

Ilustrasi Makanan Pemicu Darah Tinggi Hamil
Makanan Pemicu Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Hindari Ya Bun!/ Foto: iStock

Bunda sebaiknya mulai menghindari makanan pemicu darah tinggi sejak awal kehamilan ya. Makanan-makanan ini bisa menyebabkan hipertensi hingga kejadian preeklampsia.

Mengutip Medical News Today, hipertensi selama kehamilan menempatkan wanita pada risiko kesehatan yang lebih serius di kemudian hari. Sebuah studi tahun 2013 mengungkapkan, kejadian hipertensi gestasional bahkan memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung, gagal jantung, dan stroke iskemik.

Tak cuma untuk Bumil, hipertensi selama kehamilan juga bisa memengaruhi kondisi janin. Hipertensi dapat mempengaruhi pembuluh darah, sehingga menyebabkan masalah pada aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke bayi.

American Heart Association (AHA) menyebut, hipertensi sebagai silent killer karena kebanyakan pengidapnya tidak mengalami gejala. Selama kehamilan, kondisi ini perlu mendapatkan perhatian serius.

Perlu diketahui, tekanan darah seorang wanita bisa naik saat hamil, meski dia tidak memiliki riwayat hipertensi. Untuk itu, pemantauan rutin tekanan darah sangat diperlukan selama kehamilan.

Makanan pemicu darah tinggi

Darah tinggi selama hamil dapat diminimalisir dengan mengubah pola hidup, Bunda. Salah satunya adalah menghindari makanan pemicu darah tinggi.

Nah, berikut telah Bubun rangkum 7 makanan pemicu darah tinggi yang perlu Bunda hindari selama hamil:

1. Makanan kaleng dengan pengawet

Makanan kaleng dengan proses pengawetan umumnya mengandung garam dan gula. Beberapa makanan kaleng bahkan tinggi garam, Bunda.

Makanan kaleng dengan pengawet ini perlu dihindari selama kehamilan. Terutama bagi Bunda yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Melansir dari Baby Med, kaleng makanan siap saji ini juga mengandung senyawa BPA atau bisphenol A yang mungkin dapat menyebabkan cacat lahir. BPA juga bisa menyebabkan kanker, masalah kesuburan, penyakit jantung dan penyakit hati pada wanita hamil.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 makanan penyebab janin tak berkembang, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


MAKANAN PEMICU TEKANAN DARAH TINNGI: KAFEIN DAN GARAM NATRIUM

High angle view of a young pregnant woman drinking a cup of coffee at home

Makanan Pemicu Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Hindari Ya Bun!/ Foto: iStock

2. Kafein adalah pemicu tekanan darah tinggi pada ibu hamil

Kafein dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang singkat namun drastis. Bahkan pada Bunda tidak memiliki tekanan darah tinggi. Penelitian menunjukkan, kafein dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dalam waktu tiga jam setelah dikonsumsi.

Bunda sebaiknya menghidari konsumsi kafein bila berisiko hipertensi ya. Kafein juga bisa menyebabkan dehidrasi yang dapat berakibat buruk pada ibu dan janin.

"Kafein dapat mengurangi jumlah air dalam tubuh dan menyebabkan dehidrasi. Ini tidak hanya buruk bagi ibu hamil, tetapi juga bayi yang belum lahir," kata konsultan obstetri dan ginekologi Dr. Manisha Ranjan, dikutip dari Health Shots.

Banner 50 Tanda Hamil

3. Makanan tinggi natrium

Makanan asin yang mengandung tinggi garam dan natrium juga perlu dihindari selama kehamilan ya, Bunda. Terutama bagi Bunda yang sudah memiliki penyakit hipertensi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology menemukan, garam atau natrium memiliki efek besar pada tekanan darah yang juga dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung.

Asupan natrium tetap diperlukan selama kehamilan untuk menjaga keseimbangan volume darah dan cairan dalam tubuh. Tapi, Bunda harus pahami batasan konsumsinya. Menurut pedoman diet yang ditetapkan Department of Agriculture (USDA) dan Department of Health and Human Services (HHS) Amerika Serikat, rekomendasi konsumsi garam pada orang dewasa adalah sekitar satu sendok teh per hari atau 6 gram.

4. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng umumnya mengandung banyak lemak jenuh dan garam. Kedua kandungan tersebut harus Bunda hindari karena bisa menjadi pemicu darah tinggi selama hamil.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Nutrition Research and Practice 2020 menemukan kaitan makanan yang digoreng dengan terjadinya hipertensi. Penelitian dilakukan pada 428 wanita berusia antara 20 dan 57 tahun. Mereka yang mengonsumsi lebih banyak gorengan memiliki tingkat pra-hipertensi dan hipertensi yang lebih tinggi.

Alih-alih menggoreng, Bunda bisa mengolah makanan dengan cara lain agar aman. Misalnya, makanan direbus atau dipanggang.

MAKANAN PEMICU TEKANAN DARAH TINNGI: GULA HINGGA DAGING BERLEMAK

Ilustrasi Makanan Pemicu Darah Tinggi Hamil

Makanan Pemicu Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Hindari Ya Bun!/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Andrey Zhuravlev

5. Daging berlemak

Daging berlemak adalah salah satu makanan pemicu darah tinggi, Bunda. Mengonsumsi terlalu banyak lemak, terutama lemak jenuh, dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah.

Jenis daging merah perlu dihindari karena kandungan lemaknya. Proses metabolisme daging merah dalam tubuh juga dapat melepaskan senyawa yang bisa meningkatkan lagi tekanan darah tinggi.

6. Makanan pemicu tekanan darah tinggi: gula berlebih

Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis juga tidak disarankan selama hamil. Selain bisa memicu kenaikan gula darah, hal tersebut juga dapat menyebabkan hipertensi, Bunda.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients membuktikan, gula tambahan memiliki hubungan langsung dengan peningkatan tekanan darah. Sebenarnya tidak ada rekomendasi standar konsumsi gula selama hamil. Tapi, ada baiknya Bunda membatasi konsumsi gula sampai 25 gram dalam sehari ya.

"Kelebihan gula harus dihindari jika Anda memiliki hipertensi selama kehamilan, karena gula dapat meningkatkan tekanan darah Anda dalam beberapa cara," ujar Ranjan.

7. Minyak sayur mengandung lemak trans

Mengutip Mayo Clinic, lemak trans dianggap sebagai jenis lemak paling jahat. Tidak seperti lemak pada makanan lainnya, lemak trans dapat meningkatkan LDL (low-density lipoprotein) dan menurunkan HDL (high-density lipoprotein).

Sebagian besar lemak trans terbentuk melalui proses industri yang menambahkan hidrogen ke minyak sayur. Proses ini menyebabkan minyak dapat disimpan di suhu ruangan.

Selain itu, efek peningkatan tekanan darah dari minyak sayur yang dipanaskan juga dikaitkan dengan peningkatan reaktivitas pembuluh darah dan penurunan kadar oksida nitrat. Konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak sayur dapat menyebabkan gangguan pada zat pengatur vaskular endogen, seperti oksida nitrat.

Studi yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi tinggi lemak trans selama hamil bisa berisiko melahirkan bayi dengan ukuran besar. Untuk mencegah hipertensi dan risiko tersebut, Bunda sebaiknya membatasi penggunaan minyak sayur mengandung lemak trans saat hamil ya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda