Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

8 Tips Atasi Keputihan Saat Hamil, Hindari Sabun Beraroma Bun

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Jumat, 12 Aug 2022 20:15 WIB

Ilustrasi hamil
8 Tips Atasi Keputihan Saat Hamil, Hindari Sabun Beraroma Bun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/west

Bunda, hampir semua wanita mengalami keputihan lebih banyak saat hamil. Hal ini cukup normal dan terjadi karena beberapa alasan.

Selama kehamilan, leher rahim dan dinding vagina menjadi lebih lembut dan keluarnya cairan yang meningkat membantu mencegah infeksi yang naik dari vagina ke rahim. Peningkatan kadar hormon progesteron juga bisa membuat Bunda memproduksi lebih banyak cairan. 

Peningkatan keputihan bisa menjadi pertanda bahwa Bunda hamil, meskipun banyak hal yang dapat memengaruhi keputihan sehingga Bunda tidak dapat memastikan penyebabnya. Melansir Parenting Firstcry, jumlah keputihan dapat meningkat selama kehamilan. Menjelang akhir, mungkin ada begitu banyak bahkan bisa serupa urine, Bunda.

Pada minggu terakhir kehamilan, keputihan Bunda mungkin mengandung garis-garis lendir kental dan sedikit darah. Ini disebut 'bloody show' dan terjadi ketika lendir yang ada di leher rahim Bunda selama kehamilan hilang. Ini pertanda bahwa tubuh mulai bersiap untuk kelahiran.

Lantas bagaimana mengobati keputihan saat hamil ya, Bunda?

Keputihan saat hamil

Berdasar ulasan Parenting Firtscry, hampir setiap wanita harus berurusan dengan keputihan di beberapa titik dalam hidupnya. Penyebab paling umum dari keputihan ini adalah perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi – konsistensinya berbeda dari fase ke fase. 

Misalnya, saat seorang wanita berovulasi, konsistensi keputihannya encer dan melar. Ketika dia tidak berovulasi, konsistensinya kental dan lengket.

Konsistensi keputihan membantu dalam berbagai proses siklus menstruasi. Dalam kebanyakan kasus, keputihan tidak perlu dikhawatirkan dan dianggap normal selama tidak disertai iritasi, ketidaknyamanan, bau busuk, dan gatal-gatal.

Keputihan yang normal saat hamil disebut dengan leukorea. Itu berasal dari leher rahim Bunda ya. Keputihan lebih banyak saat hamil adalah hal yang normal. Namun yang dianggap normal adalah keputihan yang tidak berbau atau berbau ringan, kental, berwarna putih susu.

Namun, ketika berubah warna, itu mungkin menjadi perhatian. Keputihan yang mungkin Bunda hadapi selama kehamilan sangat mirip dengan yang mungkin Bunda alami di antara periode menstruasi, hanya saja lebih berat.

Ini mungkin bukan gejala kehamilan yang menyenangkan, tetapi pasti akan meningkat seiring kemajuan kehamilan Bunda.  Tujuan dari keputihan ini adalah untuk melindungi jalan lahir dari infeksi dan menjaga keseimbangan bakteri dan flora baik yang sehat di dalam vagina.

Terkadang, keputihan mungkin sedikit cokelat atau merah muda – ini normal selama Bunda tidak berdarah.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]




CARA ALAMI MENGOBATI KEPUTIHAN SAAT KEHAMILAN

Ilustrasi hamil

8 Tips Atasi Keputihan Saat Hamil, Hindari Sabun Beraroma Bun/ Foto: Getty Images/GlobalStock

Keputihan abnormal selama kehamilan harus diidentifikasi dan diobati sesegera mungkin karena beberapa infeksi vagina terkait dengan risiko keguguran atau kelahiran prematur yang lebih tinggi. Sariawan atau infeksi jamur tidak meningkatkan risiko selama kehamilan tetapi bisa sangat tidak nyaman.

Banner Perut Kedutan Saat Hamil

Cara alami mengobati keputihan saat hamil

Berikut adalah cara pengobatan keputihan saat kehamilan yang disarankan beberapa sumber: 

  • Jaga agar area genital luar atau vulva Bunda tetap bersih dan kering.
  • Kenakan pembalut ringan atau panty liner untuk menyerap kotoran jika basah membuat Bunda merasa tidak nyaman. Pastikan ini dari varietas non-parfum.
  • Kenakan pakaian dalam berbahan katun yang memungkinkan kulit Bunda bernapas.
  • Ganti pakaian dalam Bunda setidaknya 2-3 kali sehari.
  • Gunakan sabun dan air yang tidak beraroma saat mencuci area genital Bunda.
  • Cuci tangan Bunda dengan benar sebelum dan sesudah menyentuh vagina Bunda.
  • Pastikan vagina Bunda terlumasi dengan baik sebelum berhubungan seks.
  • Bersihkan vagina Bunda dengan mengusap dari depan ke belakang, terutama setelah Bunda berhubungan seks.

(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda