Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab dan Dampak Leukosit Tinggi pada Ibu Hamil, Bisa karena Stres Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 04 Nov 2022 17:55 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Penyebab dan Dampak Leukosit Tinggi Pada Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Leukosit tinggi dapat dialami selama kehamilan. Kondisi ini mungkin perlu diwaspadai bila disertai gejala demam hingga kesulitan bernapas.

Menurut ulasan di jurnal PLOS One tahun 2017, kadar trombosit dan jumlah leukosit yang tinggi di trimester pertama dikaitkan dengan risiko keguguran. Penelitian di Journal of Fetal Medicine tahun 2019 juga menemukan hal serupa.

Fungsi leukosit di tubuh

Leukosit adalah nama lain dari sel darah putih. Melansir dari Medical News Today, leukosit merupakan bagian sentral dari sistem kekebalan tubuh, Bunda. Sel darah putih ini membantu melindungi tubuh dari zat asing, mikroba, dan penyakit menular.

"Sel-sel ini diproduksi atau disimpan di berbagai lokasi di seluruh tubuh, termasuk thymus, limpa, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang," kata Stacy Sampson, D.O., seorang dokter keluarga yang sudah mendapatkan sertifikasi dari American Osteopathic Board of Family Physicians.

Leukosit bergerak ke seluruh tubuh, di antara organ dan kelenjar untuk memantau kuman atau infeksi yang berpotensi menimbulkan masalah pada kesehatan, Bunda. Dengan kata lain, leukosit bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari infeksi atau bagian dari sistem imun tubuh.

Leukosit tinggi pada ibu hamil

Leukosit atau sel darah putih yang tinggi disebut juga leukositosis. Bunda perlu waspada bila mengalami leukositosis, terutama saat hamil.

Leukositosis atau jumlah sel darah putih yang tinggi dapat mengindikasikan berbagai kondisi, seperti infeksi, peradangan, cedera, hingga gangguan sistem kekebalan tubuh.

"Leukosit yang tinggi menunjukkan bahwa tubuh sedang mencoba melawan infeksi," ujar Sampson.

Leukosit dibagi menjadi beberapa tipe, yakni neotrofil, monosit, eosinofil, basofil, dan limfosit. Setiap tipe memiliki fungsi perlindungan pada tubuh.

Bertambah atau berkurangnya kelima jenis sel darah putih tersebut bisa menyebabkan ketidakseimbangan. Terutama karena perubahan kemolitik selama kehamilan.

Lalu apa penyebab leukosit tinggi pada ibu hamil dan berapa jumlah sel darah putih normal selama kehamilan?

Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 dampak Bunda stres saat hamil, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

DAMPAK LEUKOSIT TINGGI PADA IBU HAMIL

Ilustrasi Ibu Hamil

Penyebab dan Dampak Leukosit Tinggi Pada Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Jumlah leukosit normal selama hamil

Dikutip dari Parenting Firstcry, total rata-rata sel darah putih pada wanita yang tidak hamil adalah 4.500 sampai 11.000 per mikrolite. Selama kehamilan, jumlah minimum yang harus dipertahankan adalah 6.000 per mikrolite.

Pada trimester ketiga, jumlah sel darah putih bisa meningkat. Kisaran antara 12.000-18.000 per mikroliter masih dianggap normal.

Banner Fokus Rambut Bayi

Dampak leukosit tinggi pada ibu hamil

Peningkatan leukosit dimulai pada trimester pertama. Kondisi ini berlanjut sepanjang kehamilan dan puncaknya selama persalinan. Biasanya, jumlah sel darah putih akan kembali normal setelah empat minggu pasca persalinan.

Meski begitu, beberapa penelitian mengaitkan leukosit tinggi di trimester pertama dengan komplikasi kehamilan, preeklamsia, dan diabetes melitus. Untuk itu, Bunda tetap perlu waspada bila leukosit tinggi terjadi disertai gejala demam, hipertensi, stres akut, nyeri, masalah pernapasan, dan masalah kekebalan lainnya.

Selain itu, leukosit tinggi saat hamil bisa dikatakan berbahaya bila kadarnya melebihi batas normal.

Penyebab leukosit tinggi pada ibu hamil

Penyebab leukosit tinggi bisa berbeda pada setiap bumil. Setidaknya ada 4 penyebab umum leukosit tinggi saat hamil:

  1. Stres fisik
  2. Infeksi
  3. Peradangan
  4. Leukemia atau penyakit imun

(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda