Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Pilihan Alat Kontrasepsi yang Aman untuk Pengantin Baru

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 13 Nov 2022 17:50 WIB

Suami dan istri
Pilihan Alat Kontrasepsi yang Aman untuk Pengantin Baru/ Foto: iStock

Salah satu persiapan menikah yang tidak boleh dilupakan adalah merencanakan kehamilan. Salah satunya adalah memilih alat kontrasepsi, Bunda.

Ada banyak pilihan kontrasepsi yang aman untuk menunda kehamilan, Bunda. Untuk mengetahui efektivitas dan cara menggunakannya, pasangan suami istri bisa mendapatkan informasi dari tenaga medis.

Pilihan alat kontrasepsi untuk pengantin baru

Penggunaan alat kontrasepsi dapat membantu perencanaan kehamilan bagi pasangan yang baru menikah. Nah, berikut telah HaiBunda rangkum 7 pilihan alat kontrasepsi yang aman untuk pengantin baru:

1. Kondom

Kondom bisa menjadi pilihan kontrasepsi yang aman untuk pengantin baru. Alat KB ini bisa mencegah kehamilan dan melindungi suami istri dari infeksi menular seksual (IMS).

Kondom juga tidak memiliki efek samping atau mengganggu siklus haid. Penggunaannya pun tak perlu resep dokter atau pemeriksaan khusus.

Menurut NHK Inggris, kondom adalah kontrasepsi 'penghalang'. Kondom terbuat lateks yang sangat tipis, yakni poliuretan atau poliisoprena. Kontrasepsi ini dirancang untuk mencegah kehamilan dengan cara menghentikan sperma bertemu sel telur, Bunda.

Meski aman, bahan latex di kondom bisa menimbulkan alergi pada beberapa orang, Bunda. Selain itu, cara dan kedisiplinan dalam penggunaannya sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.

2. Alat kontrasepsi Pil KB

Pil KB adalah jenis kontrasepsi hormonal. Setiap pasangan suami istri, termasuk yang baru menikah, dapat menggunakannya untuk program hamil.

Bunda yang baru menikah dapat minum pil KB kombinasi atau progestin. Pil KB kombinasi mengandung dua hormon. Sementara itu, pil KB progestin hanya mengandung satu hormon saja.

"Pil KB mengandung turunan hormon estrogen dan progesteron atau hanya sintesis progesteron," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, saat dihubungi HaiBunda, belum lama ini.

Pil KB cocok untuk Bunda yang baru menikah karena tidak akan mengganggu saat berhubungan seksual. Tapi efektivitasnya dapat menurun bila tidak diminum sesuai jadwal. Selain itu, alat KB ini tidak menjamin Bunda terhindar dari penularan HIV atau IMS.

Cara kerja alat kontrasepsi pil KB

Dikutip dari Monitoring Berkualitas (MONIKA) BKKBN, pil KB bekerja dengan cara mencegah pelepasan sel telur dari indung telur. Selain itu, kontrasepsi ini juga bisa mengentalkan lendir rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur.

Baca halaman berikutnya untuk mengetahui pilihan alat kontrasepsi lainnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 5 rekomendasi kondom yang aman untuk mencegah kehamilan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PILIHAN KONTRASEPSI UNTUK PENGANTIN BARU: PIL KB HINGGA IMPLAN

Suami dan istri

Pilihan Alat Kontrasepsi yang Aman untuk Pengantin Baru/ Foto: iStock

3. Pil KB darurat

Pil KB darurat dapat digunakan untuk menunda kehamilan setelah berhubungan seksual. Namun, kontrasepsi darurat tidak boleh digunakan sebagai pengganti metode kontrasepsi reguler ya, Bunda.

Mengutip laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), pil KB darurat dapat mencegah kehamilan dengan menunda ovulasi dan tidak menyebabkan aborsi. Pil KB ini biasanya mengandung bahan kimia levonorgestrel.

Banner Hari Ayah

Penggunaan pil KB darurat

NHK Inggris menjelaskan, penggunaan alat kontrasepsi darurat ini dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 95 persen kehamilan bila digunakan dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seksual.

Sementara itu, ada pula yang mengharuskan untuk minum pil ini dalam waktu 3-5 hari setelah berhubungan seksual. Semakin cepat seseorang menggunakannya, semakin efektif.

4. Alat kontrasepsi KB suntik

Sama seperti pil, KB suntik juga merupakan jenis kontrasepsi hormonal. KB suntik juga bekerja dengan mencegah pelepasan sel telur dan mengentalkan lebdir leher rahim, sehingga mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur.

Ada dua jenis KB suntik, yakni KB suntik 1 bulan dan 3 bulan. Menurut Adila, KB suntik 1 bulan menggunakan dua turunan hormon estrogen dan progesteron. Sementara itu, KB suntuk 3 bulan terdiri dari satu hormon turunan progesteron, yakni DMPA (Depo-Provera).

Sebelum menggunakan KB suntik, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Sebab, ada efek samping kontrasepsi yang bisa menyebabkan perubahan fisik serta mengganggu siklus haid.

5. IUD

IUD (intrauterine device) dikenal juga dengan nama KB spiral. IUD berbentuk T kecil dengan panjang sekitar 2-3 cm dan diameter 0.5 cm, dipasang di dalam rahim.

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Lestari Mustika Rini, Sp.OG, KB IUD dapat diandalkan sebagai kontrasepsi jangka panjang dengan angka keberhasilan tinggi. Menurut American Congress of Obstetric and Gynecologists (ACOG), tingkat kegagalan IUD untuk mencegah kehamilan kurang dari 1 persen di tahun pertama. Meski demikian, peluang terjadinya kehamilan tetap ada dan angka kegagalan akan meningkat seiring dengan lamanya penggunaan.

"IUD sering kali dianggap lebih baik karena cenderung lebih praktis, karena Bunda tidak perlu takut lupa meminum pil KB setiap hari atau harus suntik setiap bulan pada pengguna KB suntik," kata dokter yang kerap disapa Tika ini kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Sama seperti pil KB, alat kontrasepsi suntik ini bisa menimbulkan efek samping. Beberapa di antaranya adalah mual, muntah, kelelahan, sakit kepala, perdarahan di antara periode atau perdarahan haid yang berat, dan sakit perut bagian bawah atau kram.

6. Kontrasepsi diafragma

Alat kontrasepsi diafragma berbentuk kubah silikon kecil yang lembut. Kontrasepsi ini ditempatkan di dalam vagina untuk menghalangi sperma masuk rahim. Cara kerja alat ini sama seperti kondom, yakni sebagai 'penghalang' antara sperma pria dan sel telur wanita.

Diafragma harus tetap di tempatnya setidaknya enam jam setelah berhubungan seks. Setelah enam setelah berhubungan seks, maka alat ini perlu untuk dikeluarkan dan dibersihkan.

Kontrasepsi diafragma dapat menggunakannya beberapa kali dan dapat bertahan hingga dua tahun dengan perawatan yang tepat. Diafragma memang bisa mencegah kehamilan, tetapi tidak sebaik pil, implan kontrasepsi, atau IUD.

7. Implan

Implan adalah alat kontrasepsi yang sangat efektif untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi ini mengandung single hormon seperti KB suntik 3 bulan.

Dalam laman MONIKA BKKBN dijelaskan bahwa efektivitas implan mencapai 99,95 persen. Artinya, dari 10.000 wanita yang menggunakan implan, hanya 5 perempuan yang masih bisa hamil.

Kelebihan implan KB juga bisa menurunkan risiko beberapa penyakit radang panggul, yakni radang atau infeksi yang terkait dengan organ reproduksi, seperti radang pada tuba fallopi, rahim, ovarium, leher rahim, atau panggul perempuan.

Sebelum Bunda memutuskan untuk memilih kontrasepsi, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter. Pahami efek samping dan pemakaiannya dengan benar untuk meminimalkan risiko. KB dapat mengatur jarak kehamilan dengan menunda atau menghentikan kehamilan.


(ank/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda