Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Terkendala Biaya, Anak Artis Aji Yusman Meninggal Sampai 6 Hari di Kandungan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 13 Jan 2023 19:05 WIB

Aji Yusman
Bayi dalam kandungan istri Aji Yusman meninggal dunia/ Foto: Instagram @aji_yusman

Pesinetron Aji Yusman baru saja kehilangan janin berusia 6 bulan yang dikandung istrinya. Istri Aji didiagnosis early eklamsia dan sempat mengalami perdarahan sebelum kehilangan janinnya, Bunda.

Dalam unggahan di Instagram, Aji bercerita tentang kondisi sang istri. Pada saat itu, janin dalam kandungan istrinya juga belum dikeluarkan karena keterbatasan biaya.

"Untuk beberapa waktu lalu saya beserta istri berjuang dalam sakitnya dengan diagnosa early eklamsi, tekanan darah tembus di 200, serta perdarahan dan sekarang akhirnya istri yg sedang hamil anak ke 4 Subhanallah harus terima kenyataan bahwa anak kami meninggal dalam kandungan di usia 6 bulan," tulis Aji Yusman di Instagram pada (8/1/22).

"Terhitung /hari ini jenazah anak kami sudah 6 hari masih berada di dalam kandungan istri saya..dikarenakan kami belum mempunyai kemampuan untuk melakukan tindakan operasi caesar untuk mengangkat jenazah anak kami..pun semakin lama tidak dilakukan penanganan ini akan berdampak buruk untuk keselamatan istri saya," sambungnya.

Dalam unggahan terbarunya di Instagram Stories, Aji membagikan kabar bahwa anak keempatnya yang meninggal dalam kandungan sudah dikeluarkan. Ia mem-posting foto makam anaknya.

Janin meninggal dalam kandungan

Janin meninggal dalam kandungan di usia 6 bulan seperti dialami istri Aji disebut juga stillbirth atau lahir mati. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), stillbirth adalah janin yang meninggal di dalam rahim setelah 20 minggu kehamilan.

"Terkadang, stillbirth terjadi sebelum persalinan. Seorang wanita mungkin merasa janinnya berhenti bergerak atau dokter tidak menemukan detak jantung janin," tulis ACOG dalam laman resminya.

Janin yang dipastikan meninggal dalam kandungan sudah pasti tidak berkembang ya, Bunda.

Penyebab stillbirth belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa kemungkinan penyebab yang bisa berkaitan dengan stillbirth, yakni:

  • Cacat lahir atau kelainan genetik
  • Masalah pertumbuhan janin, yang dapat terjadi bila ada masalah dengan plasenta atau kesehatan ibu
  • Infeksi pada ibu hamil
  • Kondisi medis ibu hamil
  • Komplikasi selama persalinan
  • Masalah di tali pusat

Kondisi kesehatan ibu hamil atau bumil selama hamil dapat berkaitan langsung dengan penyebab stillbirth atau janin meninggal di dalam kandungan. Salah satunya adalah tekanan darah tinggi atau preeklamsia, Bunda.

Janin yang meninggal dalam kandungan harus segera dikeluarkan ya, Bunda. Ada risiko dan bahaya yang dapat terjadi bila janin tidak dikeluarkan.

Lalu apa saja bahayanya dan bagaimana prosedur mengeluarkan janin meninggal dalam kandungan?

Baca halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga penyebab janin meninggal dalam kandungan, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

BAHAYA JANIN MENINGGAL TAK SEGERA DIKELUARKAN

Ilustrasi Janin

Foto: Getty Images/iStockphoto/

Bahaya janin meninggal tak segera dikeluarkan

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, janin yang mengalami hambatan pertumbuhan bisa saja dipertahankan. Tapi, dengan catatan bahwa kondisi janinnya sendiri masih memungkinkan dilanjutkan sampai janin cukup bulan, yakni minimal 37 minggu.

Bila janin sudah tidak berkembang dan dinyatakan meninggal di trimester kedua, maka ia harus dikeluarkan tanpa menunggu usia kehamilan cukup bulan.

"Apabila sudah diberikan terapi maksimal, dan pertumbuhan janin di evaluasi tetap tidak memberikan hasil yang optimal, maka salah satu opsinya adalah janin harus dilahirkan tanpa menunggu usia kehamilan cukup bulan," kata Dokter Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara ini kepada HaiBunda, belum lama ini.

Banner pubertas dini

Cara mengeluarkan janin yang sudah meninggal adalah dengan kuret dan induksi. Menurut ACOG, prosedur kuret dapat dilakukan di trimester kedua selain induksi persalinan.

Selain kuret dan induksi, prosedur lain yang dapat dilakukan adalah operasi caesar. Namun, menurut NHS Inggris, cukup jarang ditemukan kasus stillbirth yang dilahirkan dengan operasi caesar.

Pada dasarnya janin yang meninggal dalam kandungan memang harus segera dikeluarkan. Menurut ulasan di Cochrane Library tahun 2019, wanita yang mempertahankan janin yang meninggal dapat mengalami perdarahan yang parah hingga infeksi rahim. Ia juga dapat mengalami efek samping gastrointestinal seperti mual, diare, kram atau sakit perut, dan demam.

Hal yang sama juga dijelaskan di laman Department of Obstetrics and Gynecology UC Davis Health. Biasanya tidak aman bagi seorang wanita untuk menunggu melahirkan bayinya sendiri setelah dinyatakan meninggal di trimester kedua.

Janin yang meninggal dan telah berada di dalam rahim selama 4 minggu juga dapat menyebabkan perubahan pada sistem pembekuan darah. Hal ini bisa membuat wanita berisiko tinggi mengalami perdarahan hebat.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda