
kehamilan
5 Penyebab Bunda Alami Insomnia setelah Melahirkan Si Kecil
HaiBunda
Minggu, 29 Jan 2023 15:16 WIB

Insomnia dapat terjadi selama kehamilan karena perubahan tubuh dan pengaruh hormon. Insomnia bahkan dapat Bunda alami setelah melahirkan lho.
Menurut ulasan di laman Johns Hopkins Medicine, insomnia bukanlah diagnosis atau penyakit, melainkan gejala yang membuat seseorang kesulitan tidur atau mempertahankan waktu tidurnya. Insomnia merupakan salah satu masalah tidur yang paling umum.
Sekitar 1 dari 3 orang dewasa mengalami serangan insomnia yang berlangsung selama beberapa hari atau insomnia akut. Tapi, 1 dari 10 orang dewasa mengalami insomnia berkelanjutan atau kronis, yakni kesulitan tidur yang terjadi lebih dari 3 malam dalam seminggu pertama selama lebih dari sebulan.
Insomnia setelah melahirkan
Insomnia setelah melahirkan atau postpartum insomnia dapat mengganggu kehidupan dan kesehatan Bunda secara keseluruhan. Bagi Bunda yang baru melahirkan, insomnia mungkin bisa mengganggu pola asuh ke Si Kecil yang baru lahir.
Studi yang diterbitkan dalam Current Psychiatry Reports 2020 menunjukkan bahwa insomnia usai melahirkan sering terjadi. Persentase yang mengalami masalah tidur ini bahkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan populasi umum wanita usia subur, Bunda.
"Kesulitan tidur sering dialami sebelum persalinan dan kemudian dapat berlanjut sampai setelah melahirkan, " kata sleep expert di Sleep Number, Peter G. Polos, MD, PhD, FCCP, FAASM, dilansir Healthline.
Gangguan tidur memang menjadi salah atau masalah paling umum setelah melahirkan. Bagi sebagian Bunda, masalah ini bisa hilang atau menjadi lebih baik dalam hitungan minggu. Namun bagi yang lain, masalah tidur insomnia dapat berlangsung selama berbulan-bulan.
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dan direktur medis senior di Babyscripts, Lauren Demosthenes, MD, mengatakan bahwa berapa lama insomnia postpartum berlangsung, dapat bervariasi dari orang ke orang. Tapi, ia berharap masalah tidur ini tak akan berlangsung lama.
"Umumnya, insomnia usai melahirkan dapat membaik ketika bayi mulai tidur sepanjang malam dan ibu baru bisa tidur tanpa gangguan," ujar Demosthenes, mengutip Very Well Family.
Insomnia usai melahirkan dapat terjadi karena beberapa penyebab. Apa saja penyebabnya?
Baca halaman berikutnya ya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 5 ciri perdarahan nifas yang perlu diwaspadai, dalam video berikut:
PENYEBAB INSOMNIA SETELAH MELAHIRKAN
5 Penyebab Bunda Alami Insomnia setelah Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco
Penyebab insomnia setelah melahirkan
Berikut 5 penyebab insomnia setelah melahirkan:
1. Faktor hormonal
Salah satu penyebab insomnia dapat berkaitan dengan perubahan hormonal yang terjadi usai melahirkan. Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron akan turun drastis.
Hormon-hormon tersebut dapat memengaruhi ritme sirkadian, yakni siklus tidur dan bangun tubuh. Saat ritme sirkadian terganggu, Bunda mungkin akan lebih sering mengantuk di siang hari dan sulit tidur di malam hari.
2. Stres
Stres yang terjadi selama kehamilan hingga persalinan dapat menyebabkan insomnia. Stres bisa diperberat dengan faktor lain yang terkait pola pengasuhan anak.
"Stres terkait merawat bayi baru lahir dan mengambil peran sebagai ibu, kendala keuangan terkait tidak produktif bekerja, hingga biaya merawat bayi baru lahir, bisa menjadi penyebab stres," ungkap Margaret Mike, MD, seorang ahli sleep medicine di University of Missouri Hospitals.
3. Restless leg syndrome (RLS)
Restless leg syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah gangguan tidur dengan munculnya sensasi kaki yang tidak nyaman menciptakan gerakan tak terkendali. Penelitian menunjukkan bahwa RLS dapat menyebabkan insomnia karena gangguan tidur terus-menerus yang dialami seseorang.
"Orang tua baru rentan terhadap RLS karena terlalu lelah, dan ini dapat membuat insomnia menjadi lebih buruk," ujar Mike.
4. Tiroiditis pasca persalinan
Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid. Ahli reproduksi Lynae Brayboy, MD, FACOG, mengatakan bahwa tiroiditis pasca persalinan dapat terjadi dan mengganggu tidur. Gejalanya mungkin sulit dibedakan dengan gejala usai melahirkan.
"Sekitar 10 persen wanita mengalami tiroiditis pasca persalinan, tetapi kurang terdiagnosis karena gejalanya tidak spesifik dan dapat tumpang tindih dengan gejala khas usai melahirkan lainnya," kata Brayboy.
Selama tahap pertama tiroiditis pasca persalinan, yang disebut tirotoksikosis, ada terlalu banyak hormon tiroid dalam aliran darah, yang menyebabkan gejala seperti detak jantung yang cepat, kecemasan, lekas marah, kelelahan, dan insomnia.
5. Kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi dalam darah atau anemia, merupakan faktor risiko insomnia. Seperti kita tahu, ibu hamil atau bumil berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Anemia juga dapat berlanjut hingga masa nifas, terutama bila Bunda mengalami perdarahan berat saat melahirkan. Jadi artinya, memiliki kadar zat besi yang rendah setelah melahirkan bisa meningkatkan risiko insomnia pasca persalinan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Penyebab Bunda Alami Insomnia sebelum Melahirkan

Kehamilan
Bunda Bertubuh Pendek Lebih Berisiko Melahirkan Prematur, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Juga Bisa Lancarkan Persalinan?

Kehamilan
15 Tanda Mau Melahirkan, Ibu Hamil Wajib Tahu

Kehamilan
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Sabrina Anggraini Istri Belva Devara Jalani Trimester 3, Tak Sabar Sambut Baby Girl
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda