Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mulai dari Bahagia hingga Terkejut, Semua Emosi Ibu Hamil Mampu Memengaruhi Janin

vania dinda   |   HaiBunda

Minggu, 26 Feb 2023 13:50 WIB

Portrait of young happy pregnant woman standing by the window
Mulai dari Bahagia hingga Terkejut, Semua Emosi Ibu Hamil Terbukti Memengaruhi Janin /Foto: iStock

Selama kehamilan, biasanya Bunda akan lebih berhati-hati dengan faktor risiko tertentu, termasuk emosi Bunda. Faktanya emosi Bunda dapat memengaruhi perkembangan Si Kecil yang masih di dalam perut lho.

Dikutip dari Exploring Your Mind, janin memang tidak memiliki pemahaman dan tidak mungkin mengetahui apa itu kesedihan, kegembiraan, atau ketakutan. Namun, ia peka terhadap hormon yang diatur oleh stres atau kecemasan.

Pengaruh emosi ibu hamil terhadap janin

Oleh karena itu, sains mengklaim bahwa janin bisa merasakan emosi Bunda meskipun berada di dalam rahim. Sering dikatakan bahwa tahap yang paling menentukan bagi janin adalah saat mencapai minggu ke-32.

Saat itulah ia berperilaku hampir seperti bayi baru lahir dan paling peka terhadap segala sesuatu yang mengelilinginya. Janin bahkan bisa bermimpi dan memiliki fase tidur REM sendiri.

Bunda mungkin sering mencoba untuk merangsang Si Kecil dengan musik, kata-kata yang baik, dan belaian lembut. Apa yang Bunda lakukan ini memang bisa menjadi usaha untuk meningkatkan kemampuan otak Si Kecil.

Namun, ada juga yang tak kalah penting tetapi seringkali diabaikan, yaitu perasaan Bunda. Sementara hubungan perasaan antara Si Kecil dan Bunda begitu kuat sehingga semua yang dirasakan Bunda sampai ke janin dengan cara yang persis sama seperti makanan, melalui tali pusar.

Saat hamil, biasanya Bunda lebih cenderung memperhatikan pola makan dan gaya hidup, tetapi Bunda tidak terlalu fokus pada kesejahteraan emosional. Misalnya, tidak mengambil cuti melahirkan hingga mendekati hari lahir dan tetap bekerja di lingkungan yang penuh tekanan, sehingga dapat memengaruhi perkembangan janin.

Periode waktu dari minggu ke 28 kehamilan hingga hari ketujuh kehidupan Si Kecil setelah lahir, sangat penting bagi Si Kecil. Oleh karena itu, penting juga bagi Bunda untuk memperhatikan kesejahteraan emosional dan psikologis Bunda saat hamil.

Penelitian yang dilakukan oleh University of California mengklaim bahwa jika Bunda merasakan ketegangan, diskriminasi, atau gejala depresi dapat berhubungan dengan berat lahir Si Kecil jadi rendah.

Selain berat lahir, masalah perkembangan juga dapat terpengaruh dengan kondisi itu. Akibatnya, Si Kecil dapat terpengaruh secara biologis jika Bunda mengalami situasi stres yang berkepanjangan.

Dikutip dari RMC Health System, stres atau depresi adalah kondisi serius yang bisa saja diobati, namun dapat berdampak serius pada Si Kecil yang belum lahir. Stres yang dirasakan oleh Bunda yang sedang hamil sebenarnya juga dapat menyebabkan masalah neurologis dan masalah kejiwaan pada Si Kecil.

Sama hal nya jika Bunda menderita kecemasan selama kehamilan, Si Kecil akan memiliki perbedaan tertentu dalam struktur otaknya. Untuk itu, penting bagi Bunda yang mengalami kecemasan atau depresi untuk segera mencari pengobatan.

Ilustrasi Stres Saat HamilIlustrasi Stres Saat Hamil/ Foto: Dok. Shutterstock

Seperti yang dikutip dari Instagram Live HaiBunda, Anna Surti Ariani, seorang psikolog klinis anak dan keluarga mengatakan, "Jadi sebenarnya kalau si anak masih di dalam perut, itu kita udah tidak bisa menyembunyikan apa pun dari si anak, karena betul-betul segitu terkoneksinya," ujarnya.

"Oleh karena itu, para ahli selalu bilang, jika kita hamil usahakan kondisi emosi kita selalu stabil, kita tidak boleh stres, tapi kalau stres segera lah mencari cara agar bisa mengatasi stres tersebut," lanjutnya. 

Jadi salah satu hal terbaik yang dapat Bunda lakukan untuk Si Kecil selama masa kehamilan adalah mencoba untuk mempertahankan keadaan emosi yang seimbang. Jika tidak, Si Kecil akan benar-benar merasa tidak aman dan diikuti oleh emosi negatif.

Klik halaman selanjutnya yuk Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang penyebab dan dampak ibu hamil mudah marah pada janin:

[Gambas:Video Haibunda]



SAAT HAMIL, BUNDA TAK BISA MENYEMBUNYIKAN PERASAAN APA PUN PADA JANIN

Happy pregnant mother touching beautiful belly with love, smile face on bed at home. prenatal, pregnancy, motherhood, expect concept. Young pregnancy girl and baby or fetus has good health, copy space

Mulai dari Bahagia hingga Terkejut, Semua Emosi Ibu Hamil Terbukti Memengaruhi Janin /Foto: Getty Images/iStockphoto/Love portrait and love the world

Pentingnya menjaga kesehatan emosional selama kehamilan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa saat Bunda hamil, Si Kecil akan merasakan apa yang sedang Bunda rasakan juga, termasuk suara di lingkungan sekitar, udara yang di hirup, makanan yang Bunda makan, dan emosi yang Bunda rasakan. 

Biasanya Bunda menangani kehamilannya secara individual. Dan faktanya kehamilan itu sendiri juga dapat mendorong perubahan suasana hati. Untuk itu, selama masa kehamilan ini tidak selalu merupakan masa-masa yang mudah atau sangat membahagiakan. 

Di luar kehamilan, ada juga faktor-faktor yang selalu memengaruhi kesejahteraan emosional Bunda. Misalnya seperti, pekerjaan, lingkungan keluarga, dan hubungan dengan pasangan seringkali menjadi sumber kecemasan dan stres.

Vitamin A dan B untuk Anak

Sehingga, penting bagi Bunda untuk selalu memiliki figur pendukung dan orang-orang yang dapat di ajak bicara, atau yang dengannya Bunda dapat jujur tentang apa yang sedang dirasakan setiap saat. Oleh karena itu, Bunda bisa meminta bantuan pada psikolog perinatal yang merupakan sosok yang bisa Bunda percayai. 

Masa kehamilan juga merupakan persiapan Si Kecil untuk menghadapi dunia luar. Segala sesuatu yang terjadi di perut Bunda, sebagian akan menentukan perkembangan Si Kecil selanjutnya. Jadi tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ahli dalam menangani emosi Bunda selama kehamilan.

Dikutip dari Healthy WA, saat Bunda merasa bahagia dan tenang, hal itu memungkinkan Si Kecil tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang bahagia dan tenang. Kesehatan emosional yang baik juga membantu Bunda untuk menjaga hubungan positif dengan Si Kecil setelah lahir.

Melalui interaksi yang Bunda lakukan dengan Si Kecil, dapat membantu untuk membentuk cara Si Kecil berpikir, merasakan, dan berperilaku nantinya. Interaksi ini juga membantu membentuk ikatan emosional yang penting antara Bunda dan Si Kecil.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda