Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Kecerdasan Emosi Anak Dipengaruhi Emosi Sejak Bunda Hamil?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Nov 2022 07:00 WIB

Ibu Hamil
Benarkah Kecerdasan Emosi Anak Dipengaruhi Emosi Sejak Bunda Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Bunda pernah dengar, kehamilan yang sehat bisa memengaruhi kecerdasan anak saat tumbuh dewasa. Hal ini ternyata juga berlaku untuk kecerdasan emosional anak lho.

Studi yang diterbitkan di JAMA Open Network menemukan kaitan emosi ibu hamil dalam bentuk stres dengan perkembangan otak bayi dalam kandungan. Hasil penelitian mengungkap bahwa stres bisa memengaruhi kecerdasan emosional anak setelah lahir.

Stres pada bumil bisa berdampak pada janin

Kondisi ibu hamil atau bumil dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi cenderung memiliki koneksi pada dua area otak anak. Area ini terlibat dalam fungsi eksekutif, kognitif, serta koneksi antara bagian-bagian otak yang terhubung dengan kontrol emosi dan perilaku.

"Tingkat kecemasan tampaknya memiliki efek langsung pada pembentukan otak janin di dalam rahim. Apa yang dialami ibu hamil, ternyata juga dapat dialami bayi yang belum lahir," kata Catherine Limperopoulos, penulis studi sekaligus pemimpin Developing Brain Institute at Children's National in Washington, DC, dikutip dari CNN.

Stres menyebabkan kelenjar pituitari dan adrenal tersebar di seluruh tubuh dan melawan hormon yang seharusnya membantu kita keluar dari bahaya. Bahan kimia yang menyebabkan stres kronis juga bisa melewati penghalang plasenta antara bumil dan bayinya, Bunda.

Penelitian juga menyebut tingkat kecemasan yang 'beracun' diartikan sebagai stres yang mengganggu kemampuan bumil untuk menjalankan peran dan tanggung jawab sehari-hari. Meski begitu, ini tidak cukup untuk mendiagnosis secara klinis penyakit kesehatan mental atau gangguan lainnya.

Kaitan antara emosi bumil dan kecerdasan emosional anak juga diungkapkan oleh Dr. Pathik Wadhwa, seorang asisten profesor ilmu perilaku, kebidanan dan ginekologi di University of Kentucky College of Medicine. Menurutnya, emosi yang menghasilkan stres adalah contoh bagaimana janin merespons rangsangan di dalam rahim dan beradaptasi secara fisiologis.

"Saat ibu stres, beberapa perubahan biologis terjadi, termasuk peningkatan hormon stres dan peningkatan kemungkinan infeksi intrauterin," kata Wadhwa, dilansir Web MD.

Bumil stres bisa melahirkan anak yang mudah marah

Beberapa penelitian juga menunjukkan bagaimana stres memengaruhi emosional dan perkembangan neurobehavioral bayi. Bayi yang ibunya mengalami stres tingkat tinggi saat hamil, terutama pada trimester pertama, menunjukkan tanda-tanda mengalami depresi dan mudah marah.

"Siapa Anda dan seperti apa Anda saat hamil akan memengaruhi bayi itu. Fungsi psikologis wanita selama hamil, tingkat kecemasan, stres, kepribadian mereka, pada akhirnya memengaruhi temperamen bayi," kata Janet DiPietro, seorang psikolog perkembangan di Johns Hopkins University.

Sebaliknya, bila Bunda mengalami emosi yang positif selama hamil, maka hal tersebut juga akan berpengaruh positif pada perkembangan emosional anak. Menjaga mood untuk selalu bahagia memang penting selama kehamilan.

Lalu bagaimana cara mengatur emosi agar tidak mudah stres saat hamil ya, Bunda? Baca halaman berikutnya ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga 4 manfaat mengajak janin bicara, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS MENGONTROL EMOSI AGAR TAK MUDAH STRES SAAT HAMIL

posisi duduk ibu hamil

Benarkah Kecerdasan Emosi Anak Dipengaruhi Emosi Sejak Bunda Hamil?/ Foto: Getty Images/Satoshi-K

Cara mengontrol emosi saat hamil

Berikut 3 cara mengontrol emosi dan mencegah stres saat hamil agar tidak memengeruhi perkembangan emosional anak saat lahir:

1. Belajar mindfulness

Belajar mindfulness diperlukan selama kehamilan untuk memusatkan perhatian penuh pada hal yang positif di sekitar Bunda. Efek positifnya, pikiran tidak akan terpusat di pusaran negatif.

Konsep mindfulness dapat dipraktikkan dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri atau me time. Bunda perlu memberikan perhatian penuh pada momen-momen kecil dalam hidup, misalnya berjemur di pagi hari, jalan-jalan di sekitar rumah, atau duduk santai di balkon.

"Berlatih mindfulness secara teratur telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental. Cara ini juga bisa meredakan rasa cemas, khawatir, atau depresi selama kehamilan," kata bidan senior, Clare Herbert, melansir dari Baby Centre.

Banner Dampak Pemberian ASI & Formula

2. Makan dengan baik

Makan dengan baik sangat bagus untuk menjaga kesehatan otak Bunda. Selama hamil, Bunda perlu makan teratur dan bergizi untuk memastikan gula darah tidak turun, sehingga bisa mengatasi rasa lelah.

"Memang tidak mudah untuk makan enak bila kita merasa sedih atau sedang mengidap penyakit selama hamil. Tetapi, perubahan sekecil apa pun bisa membuat perasaan menjadi lebih baik," ungkap Herbert.

Selain konsumsi makanan bernutrisi, Bunda juga perlu penuhi asupan cairan. Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa membuat Bunda sulit berkonsentrasi atau berpikir jernih.

3. Istirahat yang cukup

Jika merasa lelah saat hamil, maka Bunda harus segera istirahat atau tidur. Ingat ya, tidur itu penting untuk menjaga kesehatan mental dan mendukung kehamilan yang sehat.

Bila sulit mencari waktu istirahat, coba minta bantuan suami atau keluarga. Minta bantuan mereka untuk menjaga anak atau mengerjakan tugas rumah selama Bunda beristirahat.


(ank)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda