
kehamilan
Mendorong Perut saat Proses Persalinan, Amankah Dilakukan?
HaiBunda
Rabu, 01 Mar 2023 13:51 WIB

Tidak bisa dipungkiri, melahirkan merupakan perjuangan seorang Bunda demi bertemu dengan Si Kecil. Oleh karenanya, ragam cara akan ditempuh oleh Bunda. Seandainya bisa, agar proses melahirkan bisa mudah dan lancar.
Mulai dari tindakan medis hingga kepercayaan tertentu banyak ditempuh Bunda hamil agar dapat meringankan sakit saat bersalin. Lantas bagaimana dengan mendorong perut?Â
Mengutip dari Birthinjuryhelpcenter, mendorong perut saat persalinan ini  merupakan teknik kebidanan sederhana yang sering digunakan oleh dokter, bidan, dan perawat selama fase persalinan.
Teknik ini biasa disebut tekanan fundus, yang dilakukan dengan mendorong secara manual atau memberikan tekanan ke bawah secara konstan dengan tangan di bagian atas rahim wanita.Â
Lantas apakah teknik mendorong perut adalah cara yang aman membantu persalinan, Bunda? Yuk kita simak terus ya.
Mendorong perut saat persalinan
Masih merujuk Birthinjuryhelpcenter, dinyatakan bahwa fundal pressure atau teknik mendorong perut adalah metode yang kontroversial, Bunda. Tidak pernah ada bukti yang dapat dipercaya untuk menunjukkan bahwa teknik tersebut benar-benar bekerja. Apalagi, penggunaan tekanan fundus dalam situasi tertentu justru dapat menyebabkan komplikasi dan cedera pada bayi.Â
Penerapan tekanan manual untuk mempercepat persalinan pervaginam merupakan teknik yang sudah ada sejak abad ke-19, Bunda. Teknik ini pertama kali dijelaskan dalam teks medis pada tahun 1870-an. Ini tetap menjadi praktik kebidanan yang diterima dan saat ini digunakan dalam beberapa cara di sekitar 80 persen dari semua persalinan pervaginam.
Konsep yang mendasari fundus pressure ini sederhana, Bunda. Dokter atau petugas ruang bersalin, menekan bagian paling atas rahim ibu selama tahap persalinan kedua. Tekanan biasanya diterapkan hanya dengan mendorong dan menahan perut ibu dengan 2 tangan. Keyakinannya, melalui cara sederhana tersebut dapat berdampak pada mudahnya jalan lahir untuk Si Kecil.Â
Sementara itu, bukti mengenai manfaat tekanan fundus tidak meyakinkan, ada cukup banyak bukti yang menunjukkan bahwa penerapan tekanan fundus dapat menyebabkan berbagai komplikasi persalinan. Menekan perut ibu selama persalinan secara artifisial meningkatkan jumlah tekanan rahim. Dalam keadaan tertentu peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan masalah yang signifikan.
Ulasan lain oleh Ncbinlmnih menyebutkan, tidak ada cukup bukti tentang efek menguntungkan atau berbahaya dari tekanan fundus, baik secara manual atau dengan sabuk tiup.Â
Saat ini tidak cukup bukti, bahwa penggunaan tekanan fundus secara rutin dengan metode apa pun, berpengaruh pada kemudahan persalinan Bunda hamil. Diperlukan uji kualitas lebih lanjut mengenai metode mendorong perut atau fundus pressure ini, Bunda.Â
Klik halaman selanjutnya yuk Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga video tentang nyeri punggung bisa menjadi salah satu tanda melahirkan:
RISIKO MENDORONG PERUT UNTUK PERSALINAN
Mendorong Perut saat Persalinan, Amankah?/Foto: Getty Images/iStockphoto
Penelitian menyebutkan risiko dari mendorong perut selama proses persalinan, menjadi komplikasi berikut:
Laserasi perineum
Laserasi perineum terjadi ketika kulit dan jaringan lunak antara vagina ibu dan anus robek saat melahirkan. Laserasi perineum yang lebih parah bisa menjadi sangat serius dan menyebabkan konsekuensi jangka panjang bagi ibu. Penggunaan tekanan fundus secara signifikan meningkatkan risiko laserasi perineum yang lebih parah (derajat 3 dan 4).
Ruptur rahim
Ruptur uterus adalah ketika dinding rahim benar-benar robek di beberapa titik selama persalinan, Bunda. Ini adalah salah satu komplikasi paling berbahaya yang dapat terjadi selama persalinan. Begitu dinding rahim robek, bayi berada di bawah ancaman kekurangan oksigen dan operasi caesar darurat harus segera dilakukan. Penerapan tekanan fundus telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat ruptur uteri.
Inversi rahim
Inversi uterus akut adalah komplikasi persalinan yang sangat jarang terjadi ketika rahim ibu terbalik (sebagian atau seluruhnya) setelah bayi keluar. Inversi uterus dapat menyebabkan kematian ibu akibat perdarahan internal dan shock. Beberapa peneliti telah mengaitkan tekanan fundus dengan peningkatan risiko komplikasi langka ini.
Distosia bahu
Distosia bahu adalah komplikasi persalinan yang berpotensi serius yang terjadi ketika bahu bayi tertahan di belakang tulang panggul ibu, mencegah bayi memasuki jalan lahir. Ketika distosia bahu terjadi, bayi dibiarkan terjebak dengan kepala di jalan lahir. Dokter harus segera melepaskan bahu dan melahirkan bayi untuk menghindari kekurangan oksigen.
Agar stamina Bunda tetap terjaga saat hamil dan terhindar dari kekurangan zat besi, bisa mengonsumsi suplemen penambah darah yang bisa didapatkan DI SINI.
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tanda Mau Melahirkan: Posisi Kepala Bayi Mulai Bergeser ke Bawah

Kehamilan
6 Makanan Ini Percepat Pembukaan saat Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Detik-detik Bumil Melahirkan Secara Dramatis, Leher Dimasukkan Selang!

Kehamilan
Panduan dan Persiapan Mengejan yang Tepat Saat Melahirkan Menurut Dokter

Kehamilan
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Bahagianya Karina Salim Dikaruniai Anak Kedua Bertepatan dengan Ultah Suami
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda