Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hamil dan Gampang Emosi ke Suami? Tak Apa Bun, Itu Ternyata Normal

vania dinda   |   HaiBunda

Jumat, 05 May 2023 20:37 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Marah
Hamil dan Gampang Emosi ke Suami? Tak Apa Bun, Itu Ternyata Normal/Foto: Getty Images/iStockphoto

Kehamilan memang dapat mengganggu suasana hati Bunda, tapi mungkin sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan agar bisa mengatasinya dengan baik. Perubahan suasana hati sulit untuk dihadapi, terutama jika Bunda tidak bisa mengontrol diri sendiri.

Namun, selama kehamilan mungkin hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh suami Bunda untuk menghadapinya. Dikutip dari Romper, menurut kata Dr. Judith M. Thorne, Psikolog Doctor, "Tubuh wanita berubah drastis dan hormonnya berfluktuasi," katanya.

Tak hanya itu, Thorne juga mengatakan gejala kehamilan seperti sesak napas, nyeri punggung, mual, dan wasir juga bisa menyebabkan Bunda menjadi lebih mudah tersinggung dan tidak sabaran. 

Emosi saat hamil

Jill Simonian, penulis buku The FAB Mom's Guide: Cara Mengatasi Bump & Bounce Back Fast After Baby, mengatakan sebaiknya Bunda meluangkan waktu untuk perawatan diri dan membiarkan Bunda mengakui bahwa dia memiliki segala macam emosi yang saling bertentangan, karena semua itu pada akhirnya akan berlalu.

Tapi bukan hanya gejala kehamilan atau hormon Bunda yang bisa membuat merasa kesal dengan suami. Menurut Thorne, Bunda juga bisa mengalami perasaan frustrasi atau kesal karena suami bisa makan dengan tenang tanpa mengalami mual, tidak kelelahan kronis, dan tidak perlu buang air kecil setiap lima menit.

"Tubuh seorang wanita hamil terbagi dengan janin nya dan, meskipun jadi hal yang luar biasa, itu bisa sangat menegangkan," katanya.

Jika perasaan dendam sangat kuat atau Bunda sedang merasa sangat marah, mungkin Bunda bisa mengobrol dengan dokter. Thorne menyarankan untuk segera meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan dokter, karena dapat mengurangi risiko perasaan serupa yang terjadi selama periode pasca persalinan.

LazadaLazada/ Foto: Lazada

Penyebab emosi saat hamil

Kehamilan bisa menjadi pengalaman yang luar biasa bagi sebagian Bunda, dan bukanlah perjalanan yang mudah. Bunda mungkin mengalami sulit tidur, mulas dan gangguan pencernaan, seperti sembelit, pusing, nyeri payudara, dan nyeri tubuh lainnya. Namun itu semua hanyalah beberapa gejala yang mungkin dialami Bunda selama kehamilan, dan cukup membuat sedikit kesal.

Dikutip dari Medibank, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa peningkatan kadar hormon yang dialami Bunda dapat menyebabkan merasa sedih, menangis, dan mudah tersinggung. Mempertimbangkan hal itu, Bunda mungkin dapat dipahami jika secara tidak sadar membentak meskipun tanpa alasan. 

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa Bunda sedang mengalami perubahan besar pada tubuh, yang dapat membuat kewalahan dan memicu perasaan kehilangan kendali yang pada akhirnya dapat menyebabkan Bunda menjadi murung.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga yuk video tentang tanda Bunda siap hamil secara fisik dan mental:

[Gambas:Video Haibunda]



HAMIL DAN SERING EMOSI KE SUAMI? TAK APA BUN, ITU TERNYATA NORMAL

Ilustrasi Ibu Hamil Marah

Hamil dan Gampang Emosi ke Suami? Tak Apa Bun, Itu Ternyata Normal/Foto: Getty Images/iStockphoto/

Tips bagi Ayah menghadapi ibu hamil saat emosi

Memang sulit untuk memahami perubahan suasana hati ibu hamil, terutama jika Ayah tidak yakin apa yang harus dilakukan untuk membuat Bunda merasa lebih baik. Ayah mungkin bisa merasa frustrasi atau putus asa dan sepertinya tidak ada yang bisa mencoba untuk membantu.

Jadi, Ayah mungkin bisa sedikit lebih sabar, jika Bunda sedang hamil dan merasa mudah tersinggung. Ayah juga bisa mencoba untuk memvalidasi perasaan Bunda, bahkan jika Bunda sedang merasa khawatir secara tidak rasional atau tidak sesuai dengan situasinya.

Sebaiknya Bunda memberi tahu Ayah apa yang sedang dibutuhkan seperti dukungan. Bagi Bunda, ini adalah pengalaman sementara, jadi Ayah hanya perlu paham akan hal itu untuk menghadapinya. Sering kali, gejala yang disebabkan oleh kadar hormon mereda setelah tiga bulan pertama kehamilan, jadi mungkin membuat frustrasi.

Banner Musim Kemarau

Jika perubahan suasana hati terus berlanjut selama kehamilan, cobalah untuk Ayah memahami dan memberi dukungan untuk Bunda. Jadi, Ayah bisa memberi tahu bahwa Bunda tidak sendiri dan perasaan yang dirasakan saat ini bukanlah suatu kesalahan dan itu sangatlah berharga.

Meskipun perubahan suasana hati bukanlah masalah medis, penting untuk diingat bahwa depresi dan kecemasan adalah kondisi kesehatan yang serius. Kondisi ini bukan masalah pribadi dan bukan Bunda yang memilih untuk berperilaku seperti ini. Semoga Bunda sehat selalu sampai hari persalinan ya.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda