Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Menghitung Berat Janin dalam Kandungan secara Manual, Pelajari yuk Bumil

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Mar 2023 15:31 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
Cara Menghitung Berat Janin dalam Kandungan secara Manual/Foto: Getty Images/iStockphoto/FotoDuets
Jakarta -

Berat janin adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan selama kehamilan. Berat janin yang kurang atau berlebih dapat menjadi tanda adanya masalah pada kesehatan janin maupun ibu hamil. Oleh karena itu, perlu diketahui cara menghitung berat janin dengan benar.

Berat janin dipengaruhi oleh usia kehamilan, kondisi kesehatan ibu hamil, serta faktor genetik. Pada usia kehamilan 20 minggu atau 5 bulan, berat janin biasanya sekitar 300-400 gram. Setiap minggu kemudian, berat janin akan bertambah sekitar 150-250 gram. Pada usia kehamilan 37 minggu, berat janin normalnya sekitar 2,5-3,5 kg.

Cara menghitung berat janin dalam kandungan secara manual

Untuk mengukur berat janin, dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat khusus seperti USG. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik pada ibu hamil seperti mengukur lingkar perut. 

Namun, terkadang alat khusus tidak tersedia dan ibu hamil ingin mengetahui perkiraan berat janin. Dalam hal ini, ibu hamil dapat menggunakan rumus Johnson untuk menghitung berat janin.

Rumus Johnson merupakan cara yang umum digunakan untuk menghitung berat janin. Rumus ini didasarkan pada pengukuran lingkar perut ibu hamil. Dilansir dari National Library of Medicine, berikut adalah rumus Johnson:

TBJ = (TFU – N) x 155

Keterangan:

  • TBJ = Taksiran Berat Janin
  • TFU = Tinggi Fundus Uteri
  • N = Jarak dari kemaluan ke bagian atas rahim

Bagi Bunda yang baru pertama kali mendengar apa itu fundus uteri, ini adalah bagian atas rahim yang terletak di atas panggul dan di bawah diafragma. Pada kehamilan, fundus uteri merupakan tempat janin berkembang dan tumbuh. 

Fundus uteri dapat diukur dari pubis hingga puncaknya dengan menggunakan pemeriksaan fisik atau USG. Fungsi dari fundus uteri sendiri selain dapat memperkirakan berat janin, fundus uteri juga berfungsi untuk:

1. Menentukan usia kehamilan

Pengukuran fundus uteri dapat membantu dalam menentukan usia kehamilan. Pengukuran ini dilakukan dengan membandingkan ukuran fundus uteri dengan usia kehamilan yang diharapkan.

2. Menentukan posisi janin

Pengukuran fundus uteri juga dapat membantu dalam menentukan posisi janin. Hal ini penting untuk mempersiapkan persalinan dan menentukan apakah persalinan normal atau mungkin memerlukan intervensi medis.

3. Memantau kesehatan Bunda

Pengukuran fundus uteri juga dapat memberikan informasi tentang kesehatan ibu hamil. Misalnya, jika fundus uteri terlalu besar, ini dapat menandakan adanya komplikasi kehamilan seperti preeklamsia atau diabetes gestasional.

Selain rumus Johnson, ada beberapa rumus lain yang biasanya digunakan untuk menghitung berat janin dalam kandungan secara manual. Misalnya rumus Donald yang perhitungannya tidak jauh berbeda dari rumus Johnson, dan rumus Risanto.

Tanda berat janin yang tidak normal dapat diindikasikan dengan ukuran lingkar kepala, lingkar perut, dan panjang tulang paha yang tidak sesuai dengan umur kehamilan yang dihitung. Dalam kondisi ini, bayi mungkin terlalu kecil atau terlalu besar untuk usia kehamilan tertentu.

Dampak dari berat janin yang tidak normal dapat bervariasi tergantung pada apakah bayi terlalu kecil atau terlalu besar untuk usia kehamilan tertentu.

Dalam beberapa kasus, berat janin dapat menjadi tanda adanya masalah pada kesehatan janin maupun ibu hamil. Misalnya, berat janin yang kurang dapat disebabkan oleh masalah plasenta atau gizi buruk. 

Sementara itu, berat janin yang berlebih dapat menyebabkan risiko persalinan sulit dan masalah kesehatan pada bayi setelah lahir. 

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur ke dokter kandungan dan mengikuti saran dan anjuran yang diberikan.

Terlepas dari itu, perlu diingat bahwa rumus Johnson hanya bersifat perkiraan dan tidak sepenuhnya akurat. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat dan terpercaya mengenai berat janin.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan pola makan selama kehamilan. Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, protein nabati dan hewani, serta karbohidrat kompleks. 

Konsumsi gula dan lemak jenuh sebaiknya dihindari atau dikurangi. Selain itu, hindari juga rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang. Hal ini sebenarnya bisa lebih penting untuk Bunda jaga, karena selain untuk kesehatan Bunda, mengkonsumsi banyak makanan sehat juga membuat janin lebih sehat dan ideal beratnya.

Itulah cara menghitung berat janin dalam kandungan secara manual, semoga bermanfaat ya Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan video tentang 7 makanan penambah berat badan janin:

[Gambas:Video Haibunda]



 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda