
kehamilan
9 Kondisi Ibu Hamil yang Tak Dianjurkan Puasa dan Perlu Batal
HaiBunda
Minggu, 26 Mar 2023 16:10 WIB

Bingung mau puasa tapi sedang hamil? Ini dia beberapa kondisi ibu hamil yang tak dianjurkan berpuasa dan perlu batal.
Bagi umat Islam, Ramadhan adalah bulan suci dan wajib untuk seorang Muslim menjalankan ibadah puasa selama satu bulan. Namun ada beberapa kondisi seseorang diperbolehkan tidak berpuasa.
Salah satunya ketika sedang hamil. Mengutip dari BBC, studi terbaru mengungkapkan bahwa berpuasa selama Ramadhan bisa membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan.
Kondisi ibu hamil yang tak dianjurkan puasa
Sebuah studi yang dilakukan oleh oleh para ilmuwan di Amerika Serikat, berdasarkan data sensus dari AS, Irak, dan Uganda, menemukan bahwa wanita hamil yang berpuasa cenderung memiliki bayi lebih kecil rentan mengalami ketidakmampuan belajar saat dewasa.
Oleh sebab itu, Bunda boleh tidak berpuasa saat hamil dan menggantinya di hari lain serta membayar fidyah (memberikan makan orang miskin). Meski demikian, Bunda juga boleh berpuasa jika tidak membahayakan kesehatan diri sendiri serta bayi dalam kandungan.
“Jika wanita dibebaskan dari puasa, mereka harus meng-qadha di lain waktu, seperti setelah selesai menyusui atau pada waktu yang lebih ringan. Tapi apa yang sebenarnya kami temukan bahwa pasien hamil sebenarnya tidak suka melakukan ini dan seringkali mereka akan mencoba berpuasa selama Ramadan seperti biasa,” ujar Nuala Close adalah seorang perawat di Barts and London Hospital.
Imam Madani Abdur Rahman, dari London, mengatakan Islam memang memberikan pilihan bagi ibu hamil. Sebaiknya, Bunda yang sedang hamil tak mementingkan diri sendiri tapi tetap memperhatikan kesehatan bayi dalam kandungan.
“Kita harus menilai keadaan, kalau kata dokter puasa bisa menimbulkan masalah bagi ibu atau bayinya, maka perempuan tidak boleh berpuasa. Kesehatan harus selalu didahulukan,” ujar Rahman.
Mari kita bahas mengenaii beberapa kondisi pada ibu hamil yang tidak dianjurkan untuk berpuasa dan perlu membatalkannya segera.
1. Masuk trimester ke-2 dan 3
Mengutip dari situs Nutrition, studi yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition memberikan informasi baru yang menunjukkan bahwa puasa selama trimester kedua kehamilan mungkin sangat berbahaya.
Tim studi yang dipimpin oleh Nathalie Auger (University of Montreal Hospital Research Centre) dan rekannya, mengevaluasi hubungan antara puasa Ramadan selama kehamilan dan risiko kelahiran prematur bagi wanita Arab.
Kelahiran prematur dikategorikan berdasarkan tingkat keparahan, mulai dari ekstrem (22-27 minggu), tengah (28-31 minggu) dan akhir (32-36 minggu). Menganalisis akte kelahiran dari lebih dari 3 juta kelahiran di Quebec, Kanada, para peneliti mengidentifikasi tanggal awal dan akhir Ramadhan untuk menentukan apakah itu terjadi selama trimester kehamilan.
Dalam penelitian terhadap wanita berbahasa Arab ini, puasa Ramadhan selama trimester kedua kehamilan dikaitkan dengan risiko 35 persen lebih besar melahirkan prematur jika dibandingkan dengan tidak berpuasa. Risikonya bahkan lebih besar untuk puasa Ramadhan selama minggu ke 22 dan 27, paruh kedua trimester kedua.
Hal ini tidak mengherankan mengingat selama trimester kedua kehamilan kebutuhan energi meningkat sebesar 340 kkal per hari. Sementara kebutuhan energi pada trimester pertama tidak berbeda dengan wanita tak hamil.
2. Punya riwayat diabetes
Salah satu kondisi yang disarankan ibu hamil tak puasa Ramadhan adalah punya riwayat diabetes. Kondisi ini memerlukan pengaturan pola makan yang ketat dan teratur, termasuk asupan karbohidrat, protein, dan lemak.
Jika Bunda yang hamil dengan diabetes berpuasa, hal ini dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah. Tentu saja bisa membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil itu sendiri.
3. Punya hipertensi
Puasa dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang menimbulkan pusing dan kelelahan. Bunda yang sedang hamil dengan riwayat hipertensi, penurunan tekanan darah tiba-tiba dapat menyebabkan komplikasi dan mengancam keselamatan janin.
Disarankan untuk konsultasi ke dokter dulu sebelum mencoba puasa Ramadan selama masa kehamilan.
Klik halaman selanjutnya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 6 makanan yang baik dikonsumsi saat hamil:
ANEMIA HINGGA PERUBAHAN WARNA AIR KENCING
9 Kondisi Ibu Hamil yang Tak Dianjurkan Puasa dan Perlu Batal/Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone
4. Anemia
Ibu hamil dengan riwayat anemia memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Untuk itu, Bunda membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk memperbaiki kondisi tersebut.
Puasa dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi dan berpotensi memperburuk kondisi anemia. Ketika Bunda mencoba puasa dan merasa pusing, lemah, bingung, atau lelah, bahkan setelah beristirahat dengan baik maka segera batalkan.
Minum air yang mengandung garam dan gula. Bunda juga bisa mengonsumsi larutan rehidrasi oral.
5. Rentan terhadap infeksi
Jika Bunda rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih khususnya maka dianjurkan tak berpuasa. Puasa selama kurang lebih 13 jam di Indonesia bisa menyebabkan dehidrasi dan mengalami infeksi saluran kemih atau lainnya.
Puasa dapat memperburuk kondisi penyakit infeksi pada Bunda yang hamil. Itu karena tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk memerangi infeksi tersebut.
6. Perubahan pada warna air kencing
Ketika Bunda mencoba puasa saat sedang hamil dan ada perubahan pada warna air kencing maka segera batalkan puasa. Air kencing yang berwarna gelap dan berbau tajam bisa menjadi tanda dehidrasi.
Bunda yang sedang hamil jangan sampai dehidrasi karena bisa membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan. Selain itu, dehidrasi bisa membuat Bunda yang hamil rentan terkena ISK.
Klik halaman selanjutnya ya, Bunda.
HAMIL KEMBAR HINGGA PERUBAHAN PADA BAYI
Foto: Getty Images/iStockphoto/Poetra Dimatra
7. Hamil kembar
Bunda yang hamil kembar juga tak dianjurkan puasa. Kehamilan kembar memerlukan asupan nutrisi yang lebih tinggi dari kehamilan tunggal.
Puasa dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi yang dapat mengancam kesehatan janin dan diri sendiri. Konsultasikan ke dokter jika ingin mencoba berpuasa.
8. Turun berat badan
Kondisi lain yang menyebabkan ibu hamil tak dianjurkan berpuasa serta segera membatalkannya ketika mengalami turun berat badan karena puasa. Usahakan menimbang berat badan secara teratur jika memutuskan untuk tetap puasa Ramadan.
9. Ada perubahan gerakan pada bayi
Ketika ada perubahan nyata dalam gerakan bayi, seperti tidak banyak bergerak atau menendang maka perlu membatalkan puasa. Segera datang ke dokter untuk mengonsultasikannya.
Belum lagi jika Bunda merasakan nyeri seperti kontraksi. Ini bisa menjadi tanda persalinan prematur.
Dalam kondisi-kondisi yang disebutkan di atas, sebaiknya Bunda tidak berpuasa dan memilih untuk makan dan minum dengan teratur demi menjaga kesehatan diri sendiri dan janin. Jika terpaksa harus berpuasa, Bunda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cara Memastikan Gizi Janin Terpenuhi saat Ibu Hamil Berpuasa Ramadan

Kehamilan
5 Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Hamil saat Buka Puasa dan Sahur

Kehamilan
5 Minuman yang Perlu Dihindari Ibu Hamil saat Buka Puasa, Bukan cuma Es

Kehamilan
Puasa saat Hamil Tua Trimester 3, Amankah? Ini Kata Dokter

Kehamilan
Jenis dan Waktu Tepat Olahraga bagi Ibu Hamil yang Memutuskan Puasa


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda