
kehamilan
4 Cara Jitu Menurunkan Berat Badan Ibu Hamil yang Terlanjur Obesitas
HaiBunda
Minggu, 18 Jun 2023 14:14 WIB

Bagi Bunda yang sedang hamil dan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, bisa berisiko tinggi mengalami komplikasi kesehatan yang serius. Kenaikan berat badan kehamilan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko bagi Bunda maupun janin.Â
Namun, komplikasi ini dapat dihindari dengan membatasi kenaikan berat badan selama kehamilan secara aman melalui manajemen nutrisi yang tepat. Memangnya bagaimana kelebihan berat badan atau obesitas dapat memengaruhi kehamilan? Simak penjelasannya berikut ini, yuk.
Cara menurunkan BB ibu hamil yang terlanjur obesitas
Dikutip dari News Medical Life Sciences, kelebihan berat badan (BMI: 25 – 29,9) atau obesitas (BMI: ≥30) dapat dikaitkan dengan beberapa faktor risiko, terutama selama kehamilan. Masalah kesehatan utama termasuk diabetes gestasional, preeklamsia, sleep apnea, dan cacat lahir.
Bunda yang menderita diabetes gestasional, serta Si Kecil, dapat berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 nantinya. Kondisi ini juga secara signifikan meningkatkan kemungkinan kelahiran caesar.
Begitu juga, dengan Bunda yang menderita preeklamsia, yang didefinisikan sebagai tekanan darah sangat tinggi, hingga menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti gagal hati dan ginjal. Ini juga dapat menyebabkan kejang (eklamsia) dan stroke.
Risiko berkembangnya preeklamsia dapat meningkat akibat sleep apnea selama kehamilan, yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur. Selain menyebabkan kelelahan yang ekstrim, sleep apnea juga dapat menyebabkan gangguan paru-paru dan jantung.
Obesitas juga dapat membahayakan Si Kecil. Bunda yang bertubuh gemuk, berisiko lebih tinggi mengalami keguguran daripada Bunda dengan berat badan normal.
Obesitas dikaitkan dengan kelahiran prematur, lahir mati, persalinan lama, dan kehilangan darah yang berlebihan setelah melahirkan. Masalah umum lainnya yang dihadapi Bunda bertubuh gemuk adalah melahirkan Si Kecil dengan berat lahir besar (makrosomia).
Jika berat lahirnya seperti itu, Si Kecil lebih rentan menjadi gemuk di kemudian hari. Selain itu, Si Kecil yang lahir dari Bunda yang obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami cacat lahir, termasuk cacat tabung saraf.
Makanan untuk menurunkan berat badan
Dikutip dari Mom Junction, berikut adalah beberapa makanan yang harus dimasukkan dalam rencana diet kehamilan jika Bunda kelebihan berat badan:
- Yoghurt atau susu rendah lemak
- Makanan yang dipanggang tidak sehat
- Salad sayur dan buah segar
- Makanan buatan sendiri, yang jauh lebih baik daripada makanan cepat saji berkalori tinggi atau makanan olahan
- Sarapan harus terdiri dari sereal sehat seperti roti cokelat, beras merah, atau roti gandum
- Bunda juga bisa mengonsumsi protein tanpa lemak
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
CARA MENURUNKAN BB IBU HAMIL YANG TERLANJUR OBESITAS
4 Cara Jitu Menurunkan Berat Badan Ibu Hamil yang Terlanjur Obesitas/Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages
Cara menurunkan berat badan Bunda yang terlanjur obesitas
Cara terbaik untuk mengurangi risiko komplikasi terkait obesitas selama kehamilan adalah menurunkan berat badan sebelum merencanakan kehamilan. Kehilangan 5-7 persen dari berat badan saat ini, akan cukup efektif bagi Bunda untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.
Dikutip dari Healthline, sebuah studi baru-baru ini diterbitkan di British Medical JournalTrusted Source menemukan bahwa wanita dengan obesitas yang mengikuti konseling diet dan olahraga selama kehamilan, memiliki hasil yang lebih baik untuk ibu dan bayinya.
Untuk itu, berikut cara menurunkan berat badan bagi Bunda yang terlanjur menderita obesitas:
1. Ketahui berapa berat badan yang perlu diturunkan
Kelebihan berat badan saat hamil terkadang bisa mengubah fokus untuk hanya menurunkan berat badan. Tetapi faktanya, berat badan Bunda masih akan bertambah, dan penting untuk mengetahui berapa banyak berat badan Bunda yang bertambah.Â
Apalagi, ada Si Kecil yang terus bertumbuh di dalam perut Bunda sehingga akan mempengaruhi berat badan. Jadi, sebaiknya Bunda ikuti pedoman penambahan berat badan kehamilan (BMI) dari National Institutes of Health.
2. Kurangi kalori
Cara pertama untuk menurunkan berat badan berlebih adalah dengan mengatur asupan kalori harian, sebab makan lebih banyak kalori adalah penyebab paling umum dari kenaikan berat badan. Dibutuhkan defisit 3.500 kalori untuk menurunkan berat badan.Â
Selama rentang waktu seminggu, ini setara dengan sekitar 500 kalori per hari untuk dipotong. Jika Bunda memiliki berat badan yang sesuai dengan tinggi badan sebelum hamil, kemungkinan besar Bunda membutuhkan antara 2.200 dan 2.900 kalori per hari selama kehamilan.
Namun, ini akan bervariasi tergantung pada usia kehamilan Bunda.
- Trimester 1: tidak ada tambahan kalori
- Trimester 2: tambahan 340 kalori per hari
- Trimester 3: tambahkan sekitar 450 kalori per hari
Mengonsumsi sedikit kalori dapat membantu Bunda menurunkan berat badan, tetapi pastikan untuk berbicara dengan dokter atau konsultan diet terlebih dahulu.
Jika Bunda biasanya mengonsumsi lebih banyak kalori, pertimbangkan untuk menguranginya secara bertahap. Misalnya, Bunda dapat:
- Makan dengan porsi yang lebih sedikit
- Kurangi bumbu-bumbuan
- Tukar lemak tidak sehat (seperti mentega) dengan versi nabati seperti mencoba minyak zaitun
- Perbanyak konsumsi buah
- Perbanyak konsumsi sayuran
- Hentikan soda, dan pilihlah air sebagai gantinya
- Hindari junk food dalam jumlah besar, seperti keripik atau permen
Minumlah vitamin prenatal setiap hari untuk memastikan Bunda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Mendapatkan folat sangat penting, karena bisa membantu Bunda untuk mengurangi risiko cacat lahir.
Tapi perlu diingat, jika mengurangi kalori, Bunda perlu untuk menyediakan energi dan nutrisi bagi diri Bunda sendiri dan janin yang sedang tumbuh.
3. Berolahraga 30 menit setiap hari
Beberapa orang takut berolahraga selama kehamilan karena takut membahayakan bayi mereka, padahal ini jelas tidak benar. Namun memang melakukan olahraga seperti sit up, mungkin akan berbahaya, tetapi olahraga lainnya secara keseluruhan akan sangat bermanfaat.
Dengan begitu, Bunda dapat membantu untuk mempertahankan berat badan, mengurangi cacat lahir, dan bahkan meredakan beberapa rasa sakit dan nyeri yang Bunda alami selama kehamilan. Untuk itu, Bunda dianjurkan untuk berolahraga 30 menit per hari.Â
Jika menurut Bunda ini terlalu lama bagi pemula, Bunda bisa pertimbangkan untuk membagi 30 menit menjadi blok waktu yang lebih pendek sepanjang hari.
Beberapa olahraga yang bisa Bunda lakukan selama kehamilan adalah:
- Renang
- Berjalan-jalan
- Berkebun
- Yoga sebelum melahirkan
- Joging
4. Mengatasi masalah berat badan lebih awal
Meskipun Bunda pasti akan menambah berat badan secara alami sejak kehamilan, sebagian besar kenaikan berat badan ini terjadi pada trimester kedua dan ketiga.Â
Si Kecil yang berada di dalam perut juga akan tumbuh pesat selama 2 bulan terakhir kehamilan. Bunda tidak dapat mengontrol kenaikan berat badan yang dikaitkan dengan janin dan plasenta, jadi sebaiknya atasi masalah berat badan di awal kehamilan.
Jika Bunda ingin menurunkan berat badan atau mengontrol jumlah berat badan secara keseluruhan selama kehamilan, pastikan dokter membantu Bunda untuk membuat rencana sejak awal, mungkin dokter dapat merujuk Bunda ke ahli gizi untuk saran lebih lanjut dan mengelola makan selama kehamilan.
Saksikan juga video tentang tips hamil untuk Bunda dengan obesitas:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Ibuprofen? Risiko & Alternatif Obat yang Aman

Kehamilan
7 Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Waspadai Bayi Terlilit Tali Pusar

Kehamilan
Penyebab & Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda