
kehamilan
Bolehkah Ibu Hamil Minum Obat Ibuprofen? Risiko & Alternatif Obat yang Aman
HaiBunda
Jumat, 17 Nov 2023 20:35 WIB

Daftar Isi
Saat hamil, Bunda tentu tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat meski mengalami keluhan atau gangguan kesehatan.
Misalnya saja saat ibu hamil sakit seperti demam dan nyeri. Jika sebelum hamil, Bunda mungkin mengonsumsi ibuprofen untuk meredakan rasa sakitnya. Tapi, saat hamil apa boleh minum obat ibuprofen? Ketahui risiko dan alternatif obat yang aman.
Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga berat. Melansir Healthline, sebagian orang mengonsumsi ibuprofen ketika mengalami masalah seperti sakit kepala, kram menstruasi, radang sendi, nyeri otot, begitu juga dengan sakit gigi.
"Ini mengurangi rasa sakit dengan memblokir prostaglandin, senyawa alami yang mengirimkan sinyal rasa sakit," kata Dr Carolyn Kay, MD, Dokter Spesialis Kebidanan & Ginekologi.
Baca Juga : Bun, Ini Tentang Konsumsi Ibuprofen Saat Hamil |
Risiko ibu hamil minum ibuprofen
Kay menyadari ibu hamil mengalami gejala seperti nyeri di beberapa tubuhnya. Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2008, sekitar 50 hingga 80 persen perempuan hamil mengalami nyeri punggung bawah selama kehamilan, dan sekitar 50 persen mengalami nyeri panggul.
Menurutnya, ini semua disebabkan perut yang membesar menambah banyak tekanan dan tekanan pada tulang belakang, sehingga memicu sakit punggung. Selain itu, tubuh ibu hamil memproduksi hormon relaksin – yang mengendurkan sendi dan ligamen sebagai persiapan untuk persalinan dan melahirkan. Sehingga dapat terjadi rasa nyeri di area panggul.
"Perut yang lebih besar juga dapat menyebabkan nyeri tulang rusuk, dan penambahan berat badan yang cepat dapat menyebabkan kram kaki. Seolah-olah masalah ini belum cukup, perubahan hormonal juga menyebabkan sakit kepala, yang terkadang memburuk karena stres atau postur tubuh yang buruk," ujar Kay.
Ia bilang, keluhan ibu hamil ini dapat dimulai sejak trimester pertama dan berlanjut hingga persalinan. Jadi wajar jika ibu hamil ingin cepat meredakannya dengan minum obat. Namun Kay mengingatkan, meskipun ibuprofen dapat meredakan rasa sakit dan nyeri dengan cepat ketika sebelum hamil, ibuprofen bukanlah pilihan terbaik untuk dikonsumsi selama kehamilan.
"Perempuan hamil disarankan untuk menghindari ibuprofen selama kehamilan, terutama jika usia kehamilannya 30 minggu atau lebih," tegas Kay.
Apa saja risiko jika ibu hamil mengonsumsi ibuprofen?
1. Penutupan duktus arteriosus
Kay mengatakan, mengonsumsi obat pada usia 30 minggu atau lebih dapat menyebabkan penutupan dini duktus arteriosus bayi. Ini adalah pembuluh darah yang harus tetap terbuka selama kehamilan untuk memastikan bayi menerima nutrisi dan oksigen yang cukup.
Seharusnya pembuluh darah tersebut menutup secara alami beberapa hari setelah kelahiran. Namun penutupan rahim yang terlalu dini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada paru-paru bayi.
2. Sebabkan masalah jantung pada bayi dan kurangi cairan ketuban
"Mengonsumsi ibuprofen setelah 30 minggu juga dapat menyebabkan masalah jantung pada bayi dan mengurangi cairan ketuban, yang diperlukan untuk melindungi bayi dan tali pusar serta membantu perkembangan paru-paru," kata Kay.
3. Tingkatkan risiko bayi terkena asma
Menurut sebuah studi kohort besar tahun 2013, mengonsumsi ibuprofen selama trimester kedua dan ketiga dapat meningkatkan risiko bayi terkena asma.
Beberapa penelitian memperingatkan bahwa NSAID seperti ibuprofen dan/atau opioid selama kehamilan dapat meningkatkan risiko masalah lain seperti:
- Langit-langit mulut sumbing
- Bibir sumbing
- Spina bifida
- Gastroschisis
- Hipospadia
- Stenosis katup pulmonal
Namun, Kay mengatakan hingga kini peneliti belum menemukan kaitannya ibuprofen dengan risiko yang disebutkan.
"Jika Anda pernah mengonsumsi ibuprofen selama kehamilan, beri tahu dokter," kata Kay mengingatkan.
Alternatif obat aman untuk atasi nyeri ibu hamil
Laman NHS menuliskan, ibuprofen biasanya tidak dianjurkan pada kehamilan, kecuali jika diresepkan oleh dokter, terutama jika usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Hal ini karena ibuprofen dapat mempengaruhi sirkulasi dan ginjal bayi.
Pemberian ibuprofen jangka pendek (hingga 3 hari) mungkin baik-baik saja, tetapi hal ini bergantung pada berapa minggu kehamilan dan alasan ibu hamil perlu meminum obat tersebut.Â
Alternatif pengobatan yang lebih aman untuk menghilangkan rasa sakit selama kehamilan seperti asetaminofen (Tylenol). Namun, yang perlu diperhatikan tidak ada obat yang dianggap 100 persen aman.
Tylenol ini umumnya direkomendasikan untuk mengatasi nyeri pada semua tahap kehamilan – trimester pertama, kedua, dan ketiga. Meski dianggap lebih aman, ibu hamil sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dan jika memungkinkan, batasi penggunaan obat pereda nyeri dan konsumsi dosis serendah mungkin.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kenapa saat Hamil Disebut Trimester Bukan Semester Seperti Tulisan Erina Gudono? Simak Bedanya

Kehamilan
Mengenal Tes Stres Kontraksi, Cara Memeriksa Kondisi Janin agar Tetap Sehat selama Reduksi Oksigen

Kehamilan
4 Cara Jitu Menurunkan Berat Badan Ibu Hamil yang Terlanjur Obesitas

Kehamilan
13 Penyebab Flek Cokelat saat Hamil Muda dan Cara Mengatasinya

Kehamilan
Penyebab & Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Kehamilan Kedua Afifah Yusuf Putri Hetty Koes Endang yang Jadi Penyanyi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda