kehamilan

13 Tanda Bahaya Kram Perut yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Minggu, 23 Apr 2023 19:15 WIB

Kram perut menjadi hal sangat wajar yang dirasakan Bunda hamil. Sebuah penelitian di dalam jurnal Human Reproduction pada 2016, menemukan bahwa kram perut saat hamil normal terjadi pada 20 minggu pertama umur kehamilan.

Meski begitu, dalam penelitian tersebut juga disebutkan, hanya 28 persen perempuan yang mengalami kram perut saat hamil berujung keguguran. Itu artinya sekalipun hampir semua Bunda hamil mengalami kram perut, hanya sedikit kemungkinan kehamilannya bermasalah. 

Sebuah ulasan di Verywell Family mengingatkan, pada gejala tertentu, kram perut yang Bunda hamil alami dapat menjadi alarm yang membutuhkan penanganan. Yuk ketahui apa saja bahaya kram perut yang harus diwaspadai Bunda hamil.


Kram perut karena hamil

Nyeri perut bagian atas selama kehamilan bisa menjadi bagian normal dari proses saat tubuh berubah untuk mengakomodasi pertumbuhan bayi dalam rahim. Meskipun ada banyak penyebab sakit perut yang tidak berbahaya, beberapa di antaranya mungkin lebih serius. 

Meski banyak wanita yang mengalami sakit perut memiliki kehamilan yang sehat, ada kalanya sakit perut bisa menimbulkan risiko yang membutuhkan penanganan medis dalam waktu segera. 

Penyebab kram perut saat hamil

Americanpregnancy menjelaskan sebagai berikut:

1. Nyeri Ligamen Bundar

Ini dapat ditandai dengan nyeri menusuk yang tajam saat Bunda hamil mengubah posisi, atau bisa juga berupa nyeri pegal berkepanjangan. Nyeri ligamen bundar disebabkan oleh dua ligamen besar yang membentang dari rahim ke selangkangan.

Saat rahim tumbuh, ligamen ini meregang dan menimbulkan ketidaknyamanan. Nyeri ini umumnya dilaporkan pada trimester kedua, dan dianggap tidak berbahaya.

2. Gas dan Sembelit

Gas selama kehamilan disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron. Semakin banyak hormon ini dilepaskan, saluran pencernaan akan melambat, yang membuat perjalanan makanan menjadi lebih lambat.

3. Kontraksi Braxton Hicks

Terkadang diberi label "kontraksi latihan", Braxton Hicks lebih merupakan gangguan ringan daripada risiko bagi Bunda hamil dan janin. Banyak wanita melaporkan bahwa Braxton Hicks terasa seperti mengencangkan otot perut sehingga perut terasa kencang atau keras. 

Penting untuk membedakan Braxton Hicks dari kontraksi sebenarnya. Kontraksi yang sebenarnya akan lebih dekat satu sama lain, berlangsung lebih lama, dan menyakitkan.

Kontraksi yang sebenarnya akan membuat Bunda hamil terengah-engah. Jadi aturan umumnya adalah jika Bunda hamil dapat melakukan aktivitas normal, kemungkinan besar itu adalah Braxton Hicks.

4. Ketidaknyamanan Umum

Selain yang tercantum di atas, ada beberapa ketidaknyamanan perut umum lainnya yang dapat dialami selama kehamilan dan umumnya tidak mengancam. Rahim yang tumbuh, virus perut, batu ginjal, fibroid, dan kepekaan terhadap makanan adalah bentuk sah dari sakit perut yang tidak berbahaya.

LazadaLazada/ Foto: Lazada

Kram perut yang perlu diwaspadai saat hamil

Melansir Tommy’s, Bunda hamil perlu waspada jika mengalami kram perut dalam kondisi: 

  1. Sakit atau nyeri kram sangat parah yang tak kunjung hilang dalam beberapa jam 
  2. Disertai perdarahan 
  3. Keluar flek coklat 
  4. Buang air besar atau kecil terasa sakit atau tidak nyaman 
  5. Air ketuban pecah 
  6. Keputihan berlebihan 
  7. Sakit punggung berlebihan 
  8. Panggul atau bagian bawah perut seperti ditekan 
  9. Wajah, tangan, atau kaki bengkak 
  10. Sakit kepala sangat parah 
  11. Muntah terus-menerus dan tidak enak badan 
  12. Demam 
  13. Urine berbau tidak sedap, keruh, atau berdarah 

Sementara NHS UK mengulas penyebab kram perut pada Bunda hamil juga bisa menandakan masalah kehamilan serius. Termasuk:

  1. Kehamilan ektopik
    Yaitu saat sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di luar rahim, misalnya di tuba falopi. Kehamilan tidak dapat bertahan dan perlu diangkat dengan obat atau pembedahan.
  2. Keguguran
    Nyeri kram dan perdarahan sebelum 24 minggu kehamilan terkadang bisa menjadi pertanda keguguran atau terancam keguguran. Yakni ketika Bunda hamil mengalami pendarahan tetapi kehamilan biasanya berlanjut.
  3. Pre eklampsia
    Nyeri tepat di bawah tulang rusuk umum terjadi pada kehamilan lanjut karena bayi yang tumbuh dan rahim mendorong di bawah tulang rusuk.
    Namun jika rasa sakit ini parah atau terus-menerus, terutama di sisi kanan, bisa menjadi tanda pre-eklamsia (tekanan darah tinggi pada kehamilan) yang dialami beberapa Bunda hamil. Biasanya dimulai setelah 20 minggu atau tepat setelah bayi lahir.
  4. Persalinan prematur
    Jika Bunda hamil kurang dari 37 minggu dan mengalami kram atau pengencangan perut secara teratur, hubungi bidan segera. Sebab ini bisa jadi pertanda persalinan prematur yang mengharuskan Bunda hamil dipantau di rumah sakit.
  5. Solusio plasenta
    Ini adalah saat plasenta mulai terlepas dari dinding rahim, biasanya menyebabkan perdarahan dan nyeri hebat terus-menerus yang tidak datang dan pergi seperti nyeri kontraksi. Hal ini menjadi darurat, karena itu berarti plasenta mungkin tidak dapat menopang bayi dengan baik.
  6. Infeksi Saluran Kemih
    ISK sering terjadi pada kehamilan dan biasanya dapat dengan mudah diobati. Mereka dapat menyebabkan sakit perut dan terkadang, tetapi tidak selalu, nyeri saat buang air kecil.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak informasi mengenai kontraksi dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT