Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

3 Tips Anti Panik saat Pecah Ketuban Selama Perjalanan Mudik

ank   |   HaiBunda

Sabtu, 15 Apr 2023 16:30 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil
3 Tips Anti Panik saat Pecah Ketuban Selama Perjalanan Mudik/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Kondisi pecah ketuban perlu diwaspadai bila ibu hamil melakukan perjalanan. Setidaknya, Bunda perlu mengetahui tips anti panik saat pecah ketuban selama perjalanan mudik nih.

Dilansir Medical News Today, air ketuban pecah bisa meningkatkan risiko infeksi selama kehamilan. Dokter dapat merekomendasikan induksi bila persalinan tidak terjadi secara alami dalam waktu 24 jam setelah ketuban pecah.

Tanda paling jelas ketuban pecah adalah ketika cairan mulai bocor dari vagina. Meski begitu, sulit untuk memprediksi berapa banyak cairan ketuban yang akan hilang. Misalnya, ada yang cairannya banyak keluar, ada juga yang hanya berupa tetesan.

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, ketuban pecah bisa menyebabkan air ketuban menjadi sedikit. Padahal, air ketuban ini berfungsi untuk melindungi janin dalam kandungan.

"Kalau ketuban habis pasti gawat janin karena aliran darah pusat ke janin jadi berkurang. Intinya semua tentang oksigen, kalau ketuban habis, tali pusat akan kejepit, sehingga mengganggu suplai oksigen ke janin," kata Alex kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Ketuban pecah saat melakukan perjalanan mudik

Ketuban pecah sebelum waktunya bisa menyebabkan risiko pada janin. Beberapa di antaranya adalah persalinan prematur, infeksi pada ibu dan janin, sindrom gangguan pernapasan pada bayi, perdarahan intraventrikular, hingga risiko melahirkan secara caesar.

Ketuban pecah saat melakukan perjalanan mudik perlu diwaspadai. Apalagi bila terjadi di usia kandungan kurang dari 34 minggu.

Perlu diketahui ya, waktu aman antara pecah ketuban dan melahirkan dapat bervariasi dari kasus ke kasus. Namun, menunggu waktu lama, apalagi tanpa pengawasan medis, bisa meningkatkan risiko infeksi.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk tidak menunggu lebih dari 24 jam sebelum menginduksi persalinan. Tapi, penting untuk dicatat bahwa rekomendasi ini hanya berlaku pada kehamilan yang dipantau dengan ketat oleh dokter kandungan.

Lalu apa yang harus dilakukan ketika ketuban pecah saat mudik? Simak tips anti panik saat pecah ketuban selama perjalanan mudik, di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 3 tips hindari kontraksi saat ibu hamil melakukan perjalanan mudik, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS ANTI PANIK SAAT KETUBAN PECAH UNTUK BUMIL YANG MUDIK

Ilustrasi Ibu Hamil Mudik

3 Tips Anti Panik saat Pecah Ketuban Selama Perjalanan Mudik/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Manuel-F-O

Tips anti panik saat ibu hamil mengalami pecah ketuban

Ketuban pecah menjadi salah satu kondisi yang banyak dikhawatirkan terjadi selama ibu hamil mudik. Namun menurut Royal College of Obstetricians and Gynecologist, melakukan perjalanan, terutama udara, tidak akan meningkatkan kemungkinan pecahnya air ketuban.

Tapi, bila melakukan perjalanan melalui darat, seperti mobil atau bus, Bunda bisa meminta supir untuk bergegas ke rumah sakit terdekat. Jangan menunda untuk ke fasilitas kesehatan agar tidak menyebabkan bahaya pada kehamilan dan janin.

Banner 20 Dongeng Sebelum Tidur

Berikut tips anti panik saat ibu hamil mengalami pecah ketuban selama perjalanan mudik:

1. Minta bantuan petugas

Jangan panik adalah kunci utama bila Bunda mengalami pecah ketuban selama perjalanan. Bila naik pesawat, Bunda bisa meminta bantuan dari petugas, seperti pramugari. Demikian seperti dilansir laman Baby Gaga.

Jika kontraksi terjadi, pramugari umumnya akan melakukan hal terbaik untuk membuat Bunda tetap nyaman. Pramugari juga akan mencari bantuan bila ada dokter di pesawat dan menghubungi pusat kendali untuk melaporkan kejadian.

2. Mencari tempat nyaman

Setelah ketuban pecah, Bunda harus segera memberi tahu orang di sekitar ya. Ada protokol yang mungkin harus diikuti oleh semua orang untuk membantu menjaga keamanan ibu hamil, terutama bila melakukan perjalanan di udara.

Selain itu, Bunda juga perlu mencari tempat yang nyaman. Bila ketuban pecah terjadi di pesawat, ibu hamil perlu pindah dari tempat duduknya, sehingga bila siap untuk melahirkan, ia tidak berada di tempat yang sempit atau terbatas ruang geraknya. Biasanya, tempat yang nyaman ini ada di dapur atau ruangan kelas satu.

3. Gunakan pembalut khusus

Bunda dapat menggunakan pembalut khusus untuk menampung air ketuban yang keluar selama perjalanan. Pastikan pembalut bersih, dapat menyerap dengan cepat, dan nyaman digunakan.

Setelah itu, coba untuk istirahat di tempat yang nyaman sambil menunggu petugas medis datang atau pesawat landing. Bunda juga perlu memastikan bahwa cairan yang keluar memang ketuban dan mengingat waktu air ketuban keluar untuk memudahkan penanganan selanjutnya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda