Ingin Lebih Rileks dan Tidur Lebih Nyenyak, Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

Healthy chamomile tea poured into white cup. Teapot and spoon, glass jar of daisy medicinal herbs.

Ingin Lebih Rileks dan Tidur Lebih Nyenyak, Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?/Foto: iStock

Menghindari makanan dan minuman tertentu menjadi hal yang biasa saat Bunda menjalani kehamilan. Seperti yang umum diketahui bahwa sushi, alkohol, dan kopi dalam jumlah besar dilarang untuk dikonsumsi saat hamil karena bisa menimbulkan risiko pada kehamilan.

Namun bagaimana dengan secangkir teh herbal yang menenangkan? Mungkin tampaknya cukup aman. Namun, perlu Bunda ketahui ada beberapa bahan herbal yang tidak dianjurkan untuk diminum selama 9 bulan kehamilan lho.

Lalu bagaimana dengan chamomile? Jenis teh satu ini memang populer dan dianggap ampuh untuk membuat tubuh lebih rileks, apakah aman untuk ibu hamil?

Bolehkah ibu hamil minum teh chamomile?

Seperti dikutip dari Romper, chamomile adalah ramuan yang berasal dari keluarga tanaman Asteraceae. Tanaman yang terlihat seperti aster ini dikeringkan lalu dimasukkan ke air panas untuk membuat teh dengan cita rasa manis. Karena kaya akan antioksidan, teh ini pun dianggap mampu membuat seseorang menjadi lebih rileks dan tenang.

Nah, salah satu khasiat paling populer dari teh chamomile adalah dapat membantu Bunda tidur lebih nyenyak. Ini mengandung antioksidan yang disebut apigenin, yang dapat meningkatkan rasa kantuk dan membantu mengatasi insomnia.

Bahkan sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa wanita pasca persalinan yang minum teh chamomile selama dua minggu memiliki kualitas tidur yang lebih baik daripada mereka yang tidak.

Antioksidan yang terdapat di dalam chamomile dapat membantu melawan sel kanker, seperti kanker payudara, kulit, prostat, dan rahim. Beberapa penelitian kecil yang dilakukan pada hewan telah menemukan bahwa chamomile dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi risiko kondisi pencernaan tertentu. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada manusia.

Manfaat teh chamomile untuk ibu hamil

Sedangkan untuk Bunda yang sedang hamil, manfaat yang paling menarik dari teh chamomile adalah mengatasi insomnia dan menjaga pencernaan. "Chamomile sering digunakan untuk relaksasi dan menenangkan gangguan gastrointestinal, seperti mual di pagi hari, meskipun ada penelitian terbatas pada manusia untuk mendukung penggunaan chamomile untuk kondisi ini," kata Kelly Johnson-Arbor, MD, FACEP, FUHM, FACM, medis ahli toksikologi, direktur co-medis, dan direktur eksekutif sementara dari National Poison Center.

Takaran teh chamomile untuk ibu hamil

Meskipun teh chamomile tidak mengandung kafein, menurut Sunny Soroosh, bidan perawat bersertifikat dan praktisi perawat di Rumah Sakit Lenox Hill di New York, ibu hamil tetap perlu membatasi minum teh ini.

"Keamanan teh chamomile diperdebatkan, dan karena tidak ada data yang kuat tentang keamanannya, umumnya tidak direkomendasikan untuk wanita hamil atau menyusui," jelasnya.

Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk menghindari chamomile demi keamanan, karena tidak banyak yang diketahui tentang teh ini. "Namun, meminum satu cangkir sesekali mungkin tidak akan membahayakan," tambah Soroosh.

Johnson-Arbor setuju, dengan mengatakan bahwa minum teh chamomile sesekali tidak mungkin menyebabkan kerusakan janin yang signifikan. Tetapi, jika Bunda masih khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan OB-GYN.

Pilihan Redaksi

Klik halaman berikutnya yuk Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga video tentang ragam manfaat teh untuk ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]

BOLEHKAH IBU HAMIL MINUM TEH CHAMOMILE?

Ingin Lebih Rileks dan Tidur Lebih Nyenyak, Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?/Foto: Getty Images/iStockphoto/shurkin_son

Risiko minum teh chamomile selama kehamilan

Beberapa penelitian kecil telah menemukan bahwa teh chamomile dapat dikaitkan dengan persalinan prematur, keguguran, dan berat badan lahir rendah, dan laporan tahun 2020 dari National Library of Medicine menganggap tidak aman untuk diminum selama kehamilan. Teh chamomile juga dikaitkan dengan reaksi alergi yang parah pada orang hamil, catat Johnson-Arbor, serta masalah jantung pada bayi baru lahir.

Mengutip Healthline, teh chamomile mengandung zat antiradang, yang mungkin berbahaya selama kehamilan. Itu tergantung pada riwayat kesehatan Bunda, berapa banyak yang Bunda konsumsi, dan faktor lainnya.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua teh herbal itu sama, dan ada beberapa teh herbal yang disarankan oleh dokter untuk dijauhi oleh Bunda yang sedang hamil.

Seperti apa pun pola makan Bunda selama kehamilan, sebaiknya diskusikan minum teh chamomile dengan dokter terlebih dahulu. Beberapa dokter mungkin menyarankan untuk membatasi jumlah yang Bunda minum, sementara yang lain mungkin lebih menyarankan untuk tidak meminumnya sama sekali.

Bunda juga bisa menanyakan konsumsi teh chamomile yang dijual di pasaran, jika Bunda memilih untuk meminumnya selama kehamilan. Biasanya, teh herbal yang diproses secara komersial menggunakan herbal dari sumber yang aman.

Perjuangan 5 Bunda Seleb Besarkan Anak Berkebutuhan Khusus

Apakah teh chamomile aman diminum selama kehamilan?

Ada dua jenis utama teh, yaitu herbal dan non-herbal. Teh non-herbal terbuat dari daun tanaman teh, yang mengandung kafein.

Umumnya, disarankan agar Bunda yang sedang hamil dan menyusui menjauhi, atau setidaknya membatasi, jumlah kafein yang dikonsumsi setiap hari. Ini karena Si Kecil yang sedang berkembang tidak dapat memproses kafein sebaik orang dewasa.

Selain teh, ada kafein dalam makanan dan minuman termasuk cokelat, kopi, dan soda. Jika Bunda mengonsumsi lebih dari satu sumber kafein per hari selama kehamilan, Bunda bisa meningkatkan jumlah kafein.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui semua sumber kafein. Berikut adalah teh non-herbal yang mengandung kafein dalam jumlah tinggi:

Teh hitam
Teh hijau
Oolong

Pada akhirnya, keamanan mengonsumsi teh chamomile selama kehamilan memang belum dapat dipastikan ya Bunda karena belum ada cukup penelitian yang dilakukan tentang itu. Oleh karena itu, ada baiknya Bunda membatasi bahkan menghindarinya selama kehamilan. Namun, jika ragu, Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan. Semoga informasinya membantu.