
kehamilan
Berat Badan Tidak Naik saat Hamil? Kenali 5 Penyebab & Cara Mengatasinya
HaiBunda
Minggu, 07 May 2023 14:05 WIB

Ibu hamil umumnya mengalami penambahan berat badan meski bervariasi. Namun, berat badan sejumlah ibu hamil tidak naik. Apa sebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Melansir laman NHS, sebagian besar ibu hamil mengalami kenaikan berat badan antara 10-20 kilogram (kg). Penambahan berat badan terbesar itu terjadi setelah minggu ke-20.
Bertambahnya berat badan saat hamil itu disebabkan pertumbuhan janin di rahim, tapi tubuh ibu hamil juga menyimpan lemak. Jika berat badan ibu hamil mengalami kenaikan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu dan bayi yang belum lahir.
Penyebab berat badan tidak naik saat hamil?Â
Dalam laman Marchofdimes dituliskan penambahan berat badan yang tepat selama kehamilan dapat membantu melindungi kesehatan ibu dan bayinya. Jika penambahan berat badan terlalu sedikit, kemungkinan ibu hamil akan mengalami berbagai kondisi ini:
- Memiliki bayi prematur. Bayi prematur lahir terlalu dini, sebelum 37 minggu kehamilan.
- Memiliki bayi dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah berarti bayi lahir dengan berat kurang dari 2,5 kg.
Dan jika berat badan bertambah terlalu banyak selama kehamilan, ibu hamil lebih mungkin mengalami ini:
- Memiliki bayi prematur. Bayi prematur mungkin memiliki masalah kesehatan saat lahir dan di kemudian hari, termasuk kelebihan berat badan atau obesitas. Gemuk artinya ibu hamil memiliki kelebihan lemak tubuh.
- Memiliki bayi dengan makrosomia janin. Ini adalah saat bayi lahir dengan berat lebih dari 8 pon, 13 ons. Memiliki bayi sebesar ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti masalah selama persalinan dan pendarahan berat setelah lahir.
- Butuh kelahiran caesar (disebut juga operasi caesar). Ini adalah operasi melalui sayatan yang dibuat oleh penyedia layanan kesehatan di perut dan rahim.
Normalkah berat badan tidak naik saat hamil?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan yang disarankan itu hanya sekitar sepertiganya (32 persen). Sebagian besar wanita (48 persen) berat badannya naik lebih dari yang direkomendasikan, dan beberapa wanita (21 persen) mengalami kenaikan berat badan yang lebih sedikit.
Jumlah berat badan yang disarankan dokter atau ahli kesehatan selama kehamilan tergantung pada indeks massa tubuh (BMI). Itu berarti rekomendasi kenaikan berat badan rata-rata akan bervariasi dari orang ke orang.Â
"Ini membuat sulit untuk mengatakan apa yang benar-benar 'normal' dan apa yang tidak," jelas Dr. Mary Jacobson, M.D., OB-GYN dan kepala penasihat medis untuk Alpha Medical dikutip dari Romper.Â
Jacobson menyadari terkadang ibu hamil kesulitan menambah berat badannya. Ada berbagai penyebab ibu hamil tidak mengalami kenaikan berat bada atau hanya naik sedikit:
- Pembatasan kalori.
- Hiperemesis gravidarum, suatu kondisi yang menyebabkan mual dan muntah parah selama kehamilan.
- Gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik.
- Kanker.Â
- Kekhawatiran atas penampilan tubuh
Pada beberapa minggu pertama kehamilan, penambahan berat badan tidak selalu terjadi. Terutama jika ibu hamil sering mengalami mual atau muntah di pagi hari dan kesulitan menahan makanan.Â
Dan kebanyakan ibu hamil belum mengalami kenaikan berat badan pada trimester kedua. Bahkan, beberapa wanita dengan morning sickness mengalami kekurangan berat badan pada trimester pertama. Berat badan seringnya kembali naik setelah berhenti mual dan muntah.Â
Jika ibu hamil kesulitan mempertahankan berat badan di trimester pertama, jangan stres. Pastikan untuk minum banyak air, karena ibu hamil mudah mengalami dehidrasi.
Berapa berat badan yang harus dinaikkan saat hamil?
Tidak ada berat badan ideal yang harus Bunda capai saat hamil karena jumlah normal bervariasi untuk setiap orang.
"Berapa banyak berat badan yang harus diperoleh seseorang dalam kehamilan tergantung pada indeks massa tubuh mereka," jelas Jacobson.
Dokter atau bidan akan menggunakan indeks massa tubuh (BMI) sebelum kehamilan untuk mengetahui berapa banyak berat badan yang harus Bunda naikkan selama kehamilan. BMI adalah ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan.
Jika Bunda kelebihan berat badan atau obesitas dan mendapatkan kurang dari jumlah yang disarankan, bicarakan dengan dokter. Jika bayi masih tumbuh dengan baik, kenaikan berat badan mungkin baik-baik saja.
Menambah berat badan secara perlahan dan mantap adalah yang terbaik. Namun, jangan pernah mencoba menurunkan berat badan selama kehamilan.
Jika Bunda khawatir tentang kenaikan berat badan, bicarakan dengan dokter.
Cara mengatasi berat badan tidak bertambah saat hamil
Jika mengonsumsi kalori yang direkomendasikan selama kehamilan dan berat badan ibu hamil tidak bertambah dengan cepat maka harus makan lebih banyak.
Apabila berat badan tidak bertambah seperti yang disarankan, usahakan tidak stres. Dokter atau ahli diet terdaftar dapat membantu membuat rencana makan.
1. Pilih makanan padat nutrisi
Jika kehilangan nafsu makan, fokuslah pada kalori berkualitas tinggi dalam paket kecil berisi lemak, protein, dan serat sehat. Pilihan makanan kaya nutrisi meliputi:
- Alpukat
- Kacang dan selai kacang
- Ikan berlemak (seperti salmon)
- Minyak zaitun
- kacang polong
- Kacang polong
- Roti gandum utuh, sereal, dan pasta
- Havermut
- Beras merah
- Daging tanpa lemak atau unggas
- Yoghurt Yunani polos
- Buah kering
- Telur
- Keju
2. Makan secara strategis
Penting untuk minum banyak air selama kehamilan agar tetap terhidrasi. Buah-buahan dan sayuran adalah makanan pokok kehamilan yang sehat. Makanan ini memberi bayi asam folat, vitamin yang membantu membentuk sel-sel sehat dan mengurangi risiko cacat lahir seperti spina bifida.
3. Jangan beralih ke junk food
Cobalah untuk menahan keinginan mengonsumsi makanan junk food. Makanan olahan, bergula atau berminyak akan menambah berat badan tetapi bukan nutrisi. Padahal saat hamil, Bunda dan janin membutuhkan keduanya.
4. Makan lebih sering
Cobalah untuk tidak skip makan, bahkan jika ibu hamil merasa mual. Daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar, cobalah makan enam gigitan kecil setiap dua jam atau lebih. Makan dengan porsi kecil dan sering juga membantu memerangi mual di pagi hari.
Semoga informasinya membantu ya Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak juga yuk video tentang 8 penyebab BB Bunda melonjak saat hamil:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
5 Alasan Bunda Membutuhkan Penyangga Perut Saat Hamil Trimester 2 dan 3

Kehamilan
7 Cara Ampuh Agar Janin Bergerak, Bisa Lari Kecil atau Hanya Berbaring

Kehamilan
3 Faktor Penyebab Bayi Meninggal dalam Kandungan Menurut Dokter

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda