Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Tepat Gunakan Seatbelt saat Hamil agar Perut Bunda Tak Tertekan dan Tetap Nyaman

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Rabu, 10 May 2023 21:05 WIB

Pregnant woman with safety seat belt in the car
Cara Tepat Gunakan Seatbelt saat Hamil agar Perut Bunda Tak Tertekan dan Tetap Nyaman /Foto: iStock
Jakarta -

Seatbelt atau sabuk pengaman merupakan peralatan dalam mobil yang dirancang menahan penumpang mobil agar tetap di tempat apabila terjadi tabrakan atau jika kendaraan tersebut berhenti mendadak. 

Oleh karena itu, tentu penggunaan seatbelt sangatlah penting untuk setiap penumpang mobil, termasuk ibu hamil. Namun memang perut membuncit ibu hamil membuat penggunaan seatbelt menjadi serba salah ya. 

Jika Bunda masih ragu atau takut menggunakan sabuk pengaman menekan atau mencederai janin, jawabannya adalah mengutip dari Babycenter, menggunakan seatbelt saat hamil amat selama kahamilan, justru berbahaya jika tidak memakainya. Untuk memastikan keamanannya, Bunda tentu harus menggunakan sabuk pengaman dengan baik dan dalam posisi yang benar dan nyaman.

Cara menggunakan seatbelt saat hamil

Sebagai panduan Bunda untuk menggunakan seatbelt saat hamil dengan aman, berikut adalah caranya dikutip dari WebMD:

1. Posisikan sabuk pengaman dengan benar

Ikat pinggang harus melewati tulang selangka dan berada di antara payudara Bunda. Pastikan itu tidak mengenai leher dan jangan pernah meletakkan sabuk bahu di bawah lengan atau di belakang punggung. Sabuk pangkuan harus berada di bawah perut dan melewati pinggul.

Jangan pernah memakai sabuk di atas perut Bunda. Saat terjadi tabrakan, posisi ini dapat menimbulkan sentakan tiba-tiba dari sabuk dan dapat menyebabkan solusio plasenta, atau ketika plasenta terlepas dari dinding rahim) atau cedera lainnya.

2. Sesuaikan posisi duduk

Pastikan untuk menyesuaikan posisi duduk Bunda di dalam mobil. Harus selalu ada jarak aman antara perut dan setir, sekitar 25 cm. Setelah menyesuaikan tempat duduk, pastikan Bunda masih dapat menjangkau pedal, gas, rem, dan kopling dengan nyaman. Memeriksa cermin juga berguna untuk memastikan Bunda dapat melihat dengan jelas.

3. Tetap aktifkan airbag

Airbag baik saat mengendarai mobil atau berkendara sebagai penumpang. Bunda mungkin khawatir bahwa airbag bisa berbahaya selama kehamilan, tetapi bila digunakan dengan sabuk pengaman, kantong udara menawarkan perlindungan tambahan jika Bunda mengalami kecelakaan mobil. Para ahli bahkan sepakat bahwa airbag membantu melindungi ibu dan bayi saat terjadi kecelakaan.

4. Duduk di kursi penumpang

Saat kehamilan  berlanjut dan perut Bunda membesar, hindari mengemudi. Lebih aman duduk di kursi penumpang, dan menghindari benturan dengan setir kemudi.

5. Pertimbangkan untuk menggunakan belt positioner

Belt positioner dapat membuat Bunda lebih nyaman dan dapat membantu mengarahkan sabuk pengaman jika terjadi kecelakaan. Ada tiga jenis belt positioner yang dirancang untuk wanita hamil, berikut di antaranya:

  • Positioner berbahan lembut dirancang untuk menjaga sabuk pangkuan di bawah perut
  • Positioner yang menggunakan pengait untuk menahan sabuk pengaman di antara kedua kaki, menjauhkan sabuk dari area perut
  • Positioner berupa bantalan yang diletakkan di antara perut dan sabuk pengaman
LazadaLazada/ Foto: Lazada

Risiko ibu hamil tak menggunakan seatbelt

Mengemudi dengan aman dan mengenakan sabuk pengaman dapat membantu melindungi Bunda dan Si Kecil di dalam kandungan. Tetapi terkadang kecelakaan dapat terjadi. Agar Bunda lebih berhati-hati, berikut adalah bagaimana kecelakaan mobil dapat mempengaruhi kehamilan:

  • Persalinan prematur. Bergantung pada seberapa parah cedera yang Bunda alami, kecelakaan mobil dapat menyebabkan persalinan prematur pada kandungan.
  • Ketuban pecah dini. Kecelakaan dapat menyebabkan kantung di sekitar bayi pecah sebelum melahirkan.
  • Solusio plasenta. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim atau rahim sebelum lahir. Ini berbahaya karena plasenta tumbuh di dalam rahim dan memasok bayi dengan makanan dan oksigen melalui tali pusat.
  • Keguguran. Kondisi ketika bayi meninggal dalam kandungan sebelum usia kehamilan 20 minggu.
  • Kelahiran mati. Ketika bayi meninggal dalam kandungan setelah 20 minggu kehamilan.

Tanda-tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang salah dapat meliputi:

  • Kontraksi
  • Nyeri di perut
  • Darah bocor dari vagina

Itulah Bunda cara menggunakan seatbelt saat hamil, serta bagaimana kecelakaan bisa memengaruhi kandungan Bunda. Jika Bunda mengalami keluhan ketika menggunakan sabuk pengaman, segera hubungi dokter kandungan ya.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga yuk video tentang guncangan kendaraan yang bisa bahayakan janin:

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda