Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Cara Bijak saat Menghadapi Mom Shaming setelah Melahirkan, Tetap Percaya Diri Bun

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 30 May 2023 21:00 WIB

Mom shaming dapat terjadi kapan saja bahkan sejak setelah melahirkan. Apa pun mom shaming yang disampaikan, Bunda bisa menyikapinya dengan bijak.
Cara Bijak saat Menghadapi Mom Shaming setelah Melahirkan/Foto: Getty Images/LittleCityLifestylePhotography

Mom shaming dapat terjadi dalam berbagai bentuk, bahkan sejak awal Bunda menjadi ibu atau setelah melahirkan. Mulai dari apakah Bunda melahirkan normal atau caesar.

Apakah Bunda menyusui dengan ASI atau susu formula, pilihan cara menggendong, bahkan seiring bertambahnya usia anak-anak, Bunda mungkin mengalami mom shaming dengan berbagai hal lainnya seperti mainan yang Bunda beri, jumlah screen time, makanan yang diberikan, dan daftarnya terus bertambah.

Mom shaming juga bisa berlaku atas pilihan yang Bunda buat untuk diri sendiri. Mulai dari karena memilih menjadi ibu rumah tangga atau jadi ibu bekerja, atau bahkan mengenai pilihan me time yang Bunda sukai. 

Bentuk mom shaming tidak ada habisnya dan tidak pernah ada pilihan yang tepat di mata orang-orang yang senang melakukan mom shaming ini. Karena itu, Bunda perlu tahu bagaimana caranya menanggapinya dengan bijak.

Cara bijak menghadapi mom shaming setelah melahirkan

Mengalami mom shaming memang bukan hal yang menyenangkan, tetapi bukan berarti tidak ada yang bisa Bunda lakukan untuk menghadapinya. Simak beberapa cara menghadapi mom shaming seperti dilansir dari Baby Chick berikut ini. 

1. Selalu ingat ini: Bunda adalah ibu terbaik untuk Si Kecil

Nasihat terpenting yang dibutuhkan setiap ibu baru adalah bahwa mereka adalah ibu terbaik yang ditakdirkan untuk anaknya. Apa pun pilihan yang Bunda buat untuk mereka, Si Kecil membutuhkan Bunda.

Mereka akan tetap berkembang maksimal, baik mereka minum ASI langsung dari Bunda atau dengan menggunakan botol, entah itu mereka dititipkan di daycare atau pun tinggal di rumah bersama Bunda. Si Kecil akan tetap tumbuh sehat, baik mereka makan masakan Bunda ataupun Bunda pesan makanan dari tempat lain saat MPASI, dan seterusnya. 

Benar-benar tidak masalah pilihan apa yang Bunda buat untuk Si Kecil. Selama mengutamakan kepentingan terbaik Si Kecil dan melakukan semua yang Bunda bisa untuk memastikan mereka bahagia dan sehat, Bunda dan Si Kecil akan baik-baik saja. 

2. Pahami bahwa perilaku mom shaming mereka mungkin berakar pada ketidakamanan mereka sendiri

Mom shaming juga bisa datang saat Si Kecil mulai mencapai, atau tidak mencapai milestone mereka. Para ibu yang merasa tidak puas dengan perkembangan anaknya sendiri mungkin akan mempermalukan anak lain yang mencapai pencapaian lebih cepat, ataupun lebih lambat.

Seorang ibu yang membuat Bunda merasa tidak enak karena tidak menyusui mungkin mengalami perjalanan yang menantang saat dia berusaha menyusui. Mungkin dia merasa malu pada dirinya sendiri karena tidak melakukan hal yang sama.

Tentu saja, semua itu tidak lantas membuat Bunda merasa malu. Tetapi jika Bunda dapat memahami bahwa kenegatifan mereka berasal dari pilihan dan rasa tidak aman mereka sendiri dan bukan dari Bunda, akan lebih mudah untuk mengatasinya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang stop mom-shaming! Setiap Bunda punya pilihan terbaiknya.

[Gambas:Video Haibunda]



 

CARA MENGHADAPI MOM SHAMING SETELAH MELAHIRKAN

Cara Bijak saat Menghadapi Mom Shaming setelah Melahirkan/Foto: Getty Images/LittleCityLifestylePhotography

Tidak hanya dua tips di halaman sebelumnya, masih ada beberapa tips lanjutan yang bisa Bunda pelajari untuk cara bijak menghadapi mom shaming setelah melahirkan, berikut kelanjutannya, Bunda.

3. Hindari mereka yang terus melakukan mom shaming.

Beberapa orang akan selalu menemukan sesuatu yang negatif untuk dikatakan. Hentikan orang-orang itu. Tentu saja, jika perilaku mom shaming itu berasal dari anggota keluarga, hal ini mungkin akan jadi lebih sulit. Tetapi jika orang itu bukan kerabat dekat, tidak ada alasan untuk mempertahankannya dalam hidup Bunda. 

Tipe orang seperti itu hanya akan bertambah buruk seiring berjalannya waktu. Cobalah untuk mengelilingi diri dengan sosok ibu yang positif yang mencintai Si Kecil dan menerima pilihan Bunda, meskipun itu berbeda dari pilihan mereka.

Banner Diaspora melahirkan di Jerman

4. Berbagi informasi terkini

Seringkali, mom shaming bisa datang dari kurangnya pemahaman. Hal ini terutama terjadi pada generasi yang lebih tua, seperti orang tua dan kakek nenek kita sendiri yang diajari hal yang sangat berbeda tentang membesarkan anak.

Kadang-kadang, orang tua kita bahkan tersinggung karena kita ingin melakukan sesuatu secara berbeda. Ketika ini terjadi, coba jelaskan mengapa pilihan Bunda bagus untuk Si Kecil.

5. Percaya diri dalam mengasuh Si Kecil

Selalu ingat ini: Bunda adalah ibu terbaik untuk Si Kecil. Saat menghadapi pelaku mom shaming, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan percaya diri. Jika Bunda tahu bahwa pilihan Bunda adalah yang terbaik, maka akan jauh lebih siap untuk berbicara atau menjauh dari para pelaku mom shaming itu. 

Sebagai ibu, kita akan selalu merasa tidak aman ketika harus membesarkan anak-anak kita. Bagian belakang pikiran kita akan selalu memutar ulang kalimat yang sama: Apakah saya melakukan ini dengan benar? Hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah menyadari bahwa setiap orang tua akan selalu membuat pilihan yang berbeda terkait dengan anak-anak kita. Dan apa pun itu, tak perlu terlalu ucapan orang lain, ya Bunda. 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda