kehamilan

Penyebab Mual di Kehamilan 9 Bulan, Simak Tanda Berbahaya atau Tidak untuk Janin

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Selasa, 06 Jun 2023 21:40 WIB

Jakarta -

Tentu saja hampir semua Bunda hamil setuju dengan ini: morning sickness adalah salah satu bagian yang paling tidak disukai dari proses kehamilan.

Selain karena sangat tidak sesuai dengan namanya morning sickness yang ternyata bisa terjadi kapan saja, morning sickness juga menjadi sangat melelahkan ketika harus terus terjadi selama kehamilan, atau hingga trimester ketiga ketika Bunda memasuki usia kandungan 9 bulan.

Apakah mual yang terjadi di kehamilan 9 bulan adalah hal yang normal? Berbahayakah kondisi ini bagi janin? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 


Penyebab mual di kehamilan 9 bulan 

Jika Bunda mendekati tanggal hari perkiraan lahir dan bertanya-tanya mengapa masih mengalami mual atau morning sickness, ketahuilah bahwa sebagian besar kasus mual membaik setelah trimester pertama, namun beberapa tetap berlanjut hingga trimester ketiga, dan itu tidak berarti ada masalah.

Sementara mual awal Bunda mungkin disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba saat tubuh menyesuaikan diri dengan kehamilan, menurut Healthline, mual trimester ketiga juga dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti:

1. Bayi Bunda yang sedang tumbuh

Bunda kehabisan ruang di perut saat bayi tumbuh, yang memberi tekanan pada sistem pencernaan Bunda. Ini dapat menyebabkan segalanya mulai dari sembelit hingga mulas dan mual.

2. Vitamin prenatal yang Bunda konsumsi

Beberapa orang mengalami kesulitan mencerna jumlah zat besi yang tinggi dalam vitamin prenatal tanpa gangguan pencernaan. Jika mual Bunda tidak pernah benar-benar hilang atau jika tiba-tiba mengganti merek di tengah kehamilan, itu bisa menyebabkan mual.

3. Menu makanan Bunda

Apakah Bunda mengidam makanan pedas? Mungkin memang enak, tapi Bunda akan menderita efek buruk dari makanan pedas, berminyak, dan asam. Terutama dengan lebih sedikit ruang di perut akhir-akhir ini, makanan yang cenderung mengiritasi saluran pencernaan benar-benar dapat merugikan Bunda.

4. Perubahan hormon

Ini biasanya naik setelah trimester pertama, tapi mari kita hadapi keadaan ini: Kehamilan adalah roller coaster hormonal karena terus berubah. Jika mual datang dan pergi dari hari ke hari, itu mungkin karena sifat hormon Bunda yang naik turun.

Jika merasa mual berlebihan selama trimester ketiga merupakan hal yang baru bagi Bunda pada kehamilan ini, atau sebelumnya tidak ada mual, maka ada baiknya Bunda memeriksakan diri ke dokter.

Sakit perut dan mual Bunda masih bisa disebabkan oleh perubahan tubuh atau faktor eksternal seperti pola makan. Tapi mual juga merupakan gejala dari beberapa kondisi kehamilan yang serius. Preeklamsia (bentuk tekanan darah tinggi yang parah) dan masalah hati gestasional, seperti sindrom HELLP, juga dapat menyebabkan mual.

Jika Bunda merasa mual selama trimester ketiga, mungkin itu adalah masalah pencernaan karena semuanya terjepit di sana, menyebabkan pencernaan melambat. Bunda juga bisa mengalami konstipasi atau perut kembung, atau gejala refluks, seperti mulas dan gangguan pencernaan.

Mual trimester ketiga juga bisa dipasangkan dengan kehilangan nafsu makan, muntah terus-menerus, dan kesulitan menurunkan berat badan. Dalam hal ini, Bunda mungkin benar-benar menderita hiperemesis gravidarum, suatu bentuk morning sickness ekstrem yang seringkali memerlukan perawatan medis.

Jika Bunda masih merasa mual bahkan setelah berada di trimester ketiga, ada beberapa pengobatan alami yang bisa membantu meredakan perasaan mual tersebut. Simak beberapa tipsnya di halaman selanjutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang mual dan susah makan pada ibu hamil:

[Gambas:Video Haibunda]



TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT