Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Keluhan Ibu Hamil saat Mengandung Anak Perempuan di Trimester 1, Mitos atau Fakta

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 09 Jun 2023 20:17 WIB

Ilustrasi Hamil Bayi Perempuan
5 Keluhan Ibu Hamil saat Mengandung Anak Perempuan di Trimester 1, Mitos atau Fakta/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nadtochiy

Beberapa Bunda mungkin sudah bisa merasakan kehamilannya sejak trimester pertama. Hal ini karena perubahan hormon kehamilan untuk mempersiapkan tubuh selama sembilan bulan ke depan.

Tak jarang keluhan seperti mual, muntah, stres, mood swing kerap dialami oleh ibu hamil. Menariknya, keluhan-keluhan tertentu seringkali dikaitkan dengan jenis kelamin anak yang dikandung.

Menebak jenis kelamin bayi yang belum lahir memang bisa menjadi hal yang menyenangkan ya, Bunda. Tak heran bila kita masih menemukan orang yang percaya dengan mitos terkait jenis kelamin janin. Lalu benarkah jenis kelamin bayi bisa ditebak dengan melihat keluhan selama kehamilan?

Keluhan ibu hamil trimester 1

Berikut beberapa keluhan ibu hamil trimester pertama yang sering dikaitkan dengan hamil anak perempuan:

1. Morning sickness yang parah

Mual di pagi hari atau morning sickness yang parah dipercaya sebagai tanda hamil anak perempuan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sakit yang dirasakan selama kehamilan memang dapat dikaitkan dengan jenis kelamin bayi.

Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa wanita yang mengandung anak perempuan mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalan tubuhnya terpapar bakteri. Hasil ini dibandingkan dengan mereka yang mengandung anak laki-laki.

Meski begitu, masih diperlukan lebih banyak penelitian lagi untuk memahami sepenuhnya hubungan antara mual di pagi hari dan jenis kelamin bayi.

2. Perubahan suasana hati yang ekstrem

Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati atau mood. Dilansir Mom Junction, beberapa orang berpikir bahwa wanita yang hamil anak perempuan memiliki tingkat estrogen yang lebih tinggi. Hal ini membuatnya lebih moody dibandingkan yang hamil anak laki-laki.

Namun, penelitian tidak mendukung teori ini, Bunda. Tingkat hormon memang akan naik selama kehamilan dan turun setelah melahirkan. Kondisi ini wajar dan tidak bisa dikaitkan dengan jenis kelamin anak.

3. Tingkat stres

Tingkat stres yang dialami sebelum hamil disebut berhubungan dengan jenis kelamin anak yang dikandung. Jika seorang wanita memiliki tingkat stres yang tinggi sebelum hamil, maka kemungkinan besar dia akan memiliki anak perempuan.

Studi 2012 menemukan kaitan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran pria dan wanita. Dalam penelitian ini, wanita dengan kadar kortisol tinggi secara statistik lebih mungkin memiliki anak perempuan.

Studi lain di tahun 2013 menemukan bahwa dalam dua tahun setelah gempa bumi di pulau Yunani Zakynthos, angka kelahiran laki-laki turun. Para peneliti menduga bahwa tingkat stres yang meningkat pada masyarakat pulau tersebut mempengaruhi rasio kelahiran. Namun, lagi-lagi masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami kaitan keduanya.

4. Rambut kusam

Beberapa orang percaya bahwa memiliki rambut kusam bisa berarti hamil anak perempuan. Meski begitu, keyakinan ini tidak berdasar secara ilmiah.

Di sisi lain, perubahan produksi minyak atau penampilan rambut selama kehamilan memang dapat terjadi. Ini mungkin berhubungan dengan perubahan hormonal atau perubahan pola makan.

5. Jerawat dan kulit berminyak

Kulit berminyak dan berjerawat selama kehamilan dikaitkan dengan hamil anak perempuan. Hal ini karena bayi perempuan disebut sebagai pencuri kecantikan, Bunda.

Pada kenyataannya, perubahan kulit terjadi karena faktor hormon, dan bukan tidak bisa menentukan jenis kelamin bayi.

USGIlustrasi USG untuk mengetahui jenis kelamin anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Cara mengetahui jenis kelamin anak saat hamil

Cara mengetahui jenis kelamin anak tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan keluhan saat hamil ya, Bunda. Apalagi bila belum ada penelitian yang membuktikannya.

Cara paling mudah untuk mengetahui jenis kelamin anak adalah melalui pemeriksaan medis, seperti USG. Pemeriksaan ini sudah dapat dilakukan pada 20 minggu kehamilan.

Pemeriksaan USG biasanya akurat tetapi jangan dijadikan patokan ya. Sebab, banyak hal yang dapat menyulitkan dokter melihat gambar janin melalui USG.

Selain USG, berikut beberapa prosedur lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin anak:

  • Pemeriksaan amniosentesis
  • Pengambilan sampel vili korionik
  • Pengujian prenatal noninvasif (seorang dokter biasanya hanya akan menawarkan prosedur ini jika mereka mengkhawatirkan kesehatan bayi.

"Anda tidak dapat menentukan jenis kelamin tanpa tes darah, ultrasound, MRI, atau beberapa bentuk pengambilan sampel invasif seperti amniocentesisi atau CVS ( Chorionic Villus Sampling)," kata direktur program di Steward Health, Providence, Rhode Island, Greg J. Marchand, MD, FACS, FACOG.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda