Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui yuk Bunda Apa Saja sih Peran Ayah selama Kehamilan

Putri Monica Patricia   |   HaiBunda

Rabu, 07 Jun 2023 07:36 WIB

Ilustrasi Suami Istri
Ketahui yuk Bunda Apa Saja sih Peran Ayah selama Kehamilan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Akacin Phonsawat
Jakarta -

Kehamilan lebih sering diasosiasikan dengan sosok seorang ibu. Peran Bunda telah banyak disebutkan untuk menjaga kesehatan janin sejak awal kehamilan hingga kelahiran. Padahal, Ayah juga memiliki  peran yang tidak kalah penting lho selama kehamilan.

Meski tidak membawa Si Kecil di dalam perut seperti Bunda, kehadiran dan dukungan Ayah selama kehamilan jelas tetap dibutuhkan Bunda maupun Si Kecil. Sudah seharusnya Ayah mendukung kesehatan dan kebahagiaan Bunda serta perkembangan Si Kecil di dalam kandungan.

Dukungan emosional dan fisik yang diberikan Ayah kepada Bunda sebagai pasangannya yang sedang hamil dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan kehamilan yang sehat dan hidup sehat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.

Peran Ayah dalam kehamilan Bunda

Setiap pasangan memiliki pengalaman kehamilan yang berbeda-beda. Namun umumnya, ketika sedang hamil Bunda memerlukan orang-orang yang siaga di sekitar untuk membantu agar Bunda aman, dicintai, dan tidak kesepian.

Melansir dari Belly Belly, keterlibatan Ayah dalam kehamilan  akan berdampak besar pada kesehatan mental Bunda serta pada kehidupan bayi yang baru lahir.

Banyak ibu hamil yang memiliki pasangan yang suportif merasa lebih percaya diri dan siap dalam  menyambut kedatangan bayi baru. Aliran hormonal yang sangat penting untuk perkembangan bayi, didukung oleh gaya hidup sehat, dan calon Ayah harus terlibat aktif mendukung pertumbuhan bayi.

Meskipun bukan tidak mungkin wanita tanpa pasangan juga dapat memiliki kehamilan yang sehat dan merasa dicintai serta didukung dengan baik. Namun tidak dapat dipungkiri, keterlibatan Ayah  yang positif dalam kehamilan akan membuat hubungan Bunda, Ayah, dan bayi menjadi lebih kuat, lebih baik, dan lebih sehat.

Peran ayah dalam mendukung kehamilan tiap trimesternya

Bunda dan Ayah mungkin juga bertanya-tanya apa peran yang bisa dilakukan Ayah untuk mendukung Bunda selama kehamilan. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Ayah lakukan tiap trimesternya dirangkum dari Belly Belly.

Trimester pertama

Keterlibatan Ayah dalam kehamilan dapat dimulai segera setelah Bunda dan Ayah mengetahui bahwa kalian akan menjadi orangtua baru. Sebab, trimester pertama kehamilan adalah saat perubahan terpenting dalam tubuh Bunda terjadi.

Sejak pembuahan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan fisik. Semuanya diarahkan untuk kehamilan yang berlangsung penuh sesehat mungkin. Perubahan tersebut memang tidak terlihat secara fisik pada trimester pertama, namun pada periode inilah Bunda akan mengalami perubahan hormonal yang paling besar.

Setelah implantasi embrio terjadi, hormon wanita, terutama estrogen dan progesteron membantu menciptakan lingkungan yang aman untuk Si Kecil yang sedang berkembang. Hal ini dapat membuat Bunda akan merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari, disertai dengan perubahan pola makan.

Tidak banyak yang bisa dilakukan calon Ayah untuk menghilangkan gejala kehamilan pasangannya, tetapi beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk membuat Bunda merasa lebih baik:

  • Membantu Bunda mengerjakan tugas di rumah agar Bunda bisa segera berbaring dan beristirahat.
  • Jaga kebersihan. Aroma tidak sedap dapat memperparah morning sickness yang Bunda alami.
  • Lakukan percakapan terbuka tentang kebutuhan Bunda selama kehamilan.
Ilustrasi suami istriIlustrasi suami istri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai

Trimester kedua

Trimester kedua biasanya paling mudah bagi kebanyakan Bunda karena gejala kehamilan yang tidak nyaman tertinggal dan ukuran perut mereka yang tumbuh masih cukup dapat diatur. Di fase ini, Ayah dapat membantu Bunda dan terbuka dengan diskusi-diskusi mengenai dokter, bidan, kelas persalinan, tempat melahirkan, dan persiapan-persiapan prenatal lainnya.

Ada banyak hal tentang pilihan kelahirannya yang harus Ayah dan Bunda diskusikan bersama. Di sini Ayah akan berperan menjadi penasihat terbaik Bunda saat Bunda melahirkan. Memahami alasan-alasan atas semua pilihan perawatan Bunda akan cukup membantu Ayah mengetahui apa yang Bunda inginkan.

Mengatur jadwal untuk menemani Bunda kontrol kandungan juga merupakan salah satu kegiatan rutin yang perlu dipertimbangkan. Usahakan Ayah selalu menemani agar mengetahui perkembangan janin.

Ayah juga bisa mengajak Bunda berkencan dan melakukan sesuatu yang romantic sebelum Bunda melahirkan. Trimester kedua mungkin tidak seheboh trimester pertama, sehingga meluangkan waktu berkencan akan menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Trimester ketiga

Ini adalah masa kehamilan ketika Bunda membutuhkan lebih banyak dukungan fisik dan emosional. Kelahiran bayi semakin dekat, dan Bunda mungkin pada saat ini Bunda baru memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang tidak dimiliki sebelumnya.

Masa nifas merupakan masa yang sangat intens dan emosional dalam kehidupan seorang wanita. Ayah dapat mencari informasi tentang perubahan dan tanggung jawab setelah Si Kecil lahir nanti. Ayah juga bisa mengikuti kelas perawatan bayi atau menyusui, sehingga  dapat membantu Bunda ketika mengalami kesulitan di kemudian hari.

Pada trimester ketiga, Bunda akan sulit bergerak karena perutnya yang membesar. Bantuan-bantuan kecil, sesimpel mengikat tali sepatu akan sangat berati. Selain itu, pada fase ini banyak juga Bunda yang bermasalah dengan citra tubuh karena merasa tubuhnya membesar. Ayah dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri Bunda dan meyakinkannya dengan memberikan komentar positif tentang tubuhnya.

Terakhir, pastikan tas bersalin sudah siap dan Bunda maupun Ayah juga telah menyiapkan segala kemungkinan selama proses persalinan dan periode pasca persalinan.

Itulah Bunda, beberapa hal yang bisa Ayah lakukan untuk mendukung kehamilan Bunda. Namun perlu diingat, kehamilan adalah transisi perubahan yang bukan hanya terjadi pada Bunda, namun Ayah juga.

Sehingga meski fokus utama ada pada Bunda dan Si Kecil, tetapi bukan berarti Ayah tidak membutuhkan dukungan dan bantuan untuk membantunya memahami, mempersiapkan, dan beradaptasi dengan tahap baru kehidupannya, yakni menjadi seorang Ayah. Selain mendukung pasangan, Ayah juga tidak boleh lupa untuk fokus pada kesejahteraan fisik maupun jasmani dirinya sendiri.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda