KEHAMILAN
Benarkah Malaria Dapat Tingkatkan Keguguran hingga Tiga Kali Lipat?
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 13 Jun 2023 16:09 WIBMalaria yang dialami selama kehamilan disebut bisa meningkatkan risiko keguguran. Selain keguguran, penyakit yang ditandai demam tinggi ini juga dikaitkan dengan beberapa komplikasi kehamilan lainnya, Bunda.
Menurut studi The Lancet Infectious Diseases tahun 2011, satu episode malaria pada trimester pertama dikaitkan dengan risiko keguguran tiga kali lipat lebih besar. Tapi, para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang diobati dengan obat anti-malaria tidak mengalami efek samping yang serius atau tidak dapat meningkatkan kemungkinan keguguran.
Tim peneliti meninjau catatan pada wanita hamil yang datang ke klinik antenatal Shoklo Malaria Research Unit di perbatasan laut Thailand, antara bulan Mei 1986 sampai Oktober 2010. Mereka membandingkan hasil studi dari 16.668 wanita yang tidak terkena malaria selama kehamilan, dengan 945 ibu hamil yang hanya memiliki satu episode malaria pada trimester pertama, atau kurang dari 14 minggu.
Hasilnya ditemukan bahwa malaria asimtomatik, yakni yang tidak menunjukkan gejala yang nyata, dikaitkan dengan risiko keguguran hampir tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak tertular malaria.
Hasil lain menunjukkan bahwa risiko keguguran pada ibu hamil yang mengalami gejala malaria, cenderung hampir empat kali lipat lebih besar. Hal yang sama juga ditemukan pada wanita yang terkena malaria vivax dan falciparum.
"Baik malaria vivax maupun falciparum berkontribusi secara signifikan terhadap kematian janin dan bayi yang sebenarnya dapat dihindari. Hasil ini menunjukkan bahwa efek buruk malaria pada trimester pertama secara substansial lebih besar daripada efek buruk pengobatannya... [dan] menekankan pentingnya untuk deteksi dini serta pengobatan efektif yang segera untuk semua wanita hamil," kata peneliti dan penulis studi Rose McGready.
Penelitian lain terkait malaria dan risiko keguguran belum banyak dipublikasikan. Namun, setidaknya penelitian besar yang dilakukan McGready dkk ini dapat dijadikan himbauan penting untuk mengupayakan pencegahan yang efektif.
Pengobatan malaria pada ibu hamil
Keguguran adalah satu dari beberapa komplikasi malaria selama kehamilan. Komplikasi lain dapat berupa peningkatan risiko kelahiran prematur, stillbirth (lahir mati), gangguan perkembangan janin, hingga berat bayi lahir rendah (BBLR).
Dampak lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah penularan penyakit ini pada janin. Bila Bunda terkena malaria pada waktu melahirkan atau menjelang persalinan, bayi dapat tertular dari parasit yang melewati plasenta, meski kemungkinannya kecil.
Malaria adalah penyakit yang berpotensi mematikan dan sangat berbahaya selama kehamilan, baik bagi ibu maupun kesehatan bayinya yang belum lahir. Memahami risikonya sangat penting untuk mempertimbangkan pilihan pengobatan," ujar McGready, dilansir Science Daily.
Perlu diketahui juga, pengobatan malaria pada ibu hamil berbeda dari yang lain. Pemberian obat di tiap trimester dapat berbeda, Bunda. Lalu, bagaimana pengobatan dan pencegahan malaria pada ibu hamil?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga gejala dan dampak malaria pada janin, dalam video berikut:
(ank)
PENGOBATAN MALARIA SELAMA KEHAMILAN