Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

5 Penyebab Mata Buram Setelah Melahirkan dan Cara Mengatasinya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 19 Jun 2023 15:45 WIB

Ilustrasi Mata Buram
Mata Buram setelah Melahirkan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Banyak Bunda mengalami perubahan tubuh selama dan setelah kehamilan. Salah satunya adalah mata menjadi buram setelah melahirkan.

Perubahan kadar hormon dan cairan di dalam tubuh selama hamil memang dapat menyebabkan perubahan pada penglihatan. Sekitar 50 persen ibu hamil rentan mengalami perubahan ini.

Perubahan lantas menjadi lebih menonjol lagi pasca persalinan. Penyebabnya juga bisa karena perubahan hormonal yang membuat mata kering.

Sebagian besar mata buram umumnya akan kembali membaik atau menjadi normal. Tetapi, ini mungkin baru terjadi setelah beberapa bulan melahirkan.

Selain faktor hormonal, ada beberapa penyebab lain mata buram setelah melahirkan. Apa saja penyebabnya ya?

Penyebab Mata Buram Setelah Melahirkan

Ada beberapa penyebab mata buram setelah melahirkan yang mungkin dialami sebagian Bunda. Melansir dari beberapa sumber, berikut penyebabnya menurut dokter:

1. Retensi Cairan

Perubahan penglihatan atau mata buram setelah kehamilan adalah hal yang normal, Bunda. Hal ini dapat disebabkan karena retensi cairan, yakni kondisi di mana terjadi penumpukan cairan yang berlebihan di jaringan.

Setelah melahirkan, kapasitas cairan di saluran mata akan meningkat, sehingga menyebabkan retensi cairan. Akibat kondisi ini, kornea mata tidak dapat mempertahankan bentuk normalnya, dan penglihatan menjadi kabur atau sangat terdistorsi.

2. Preeklamsia

Preeklamsia pada ibu hamil bisa menyebabkan masalah penglihatan, termasuk sensitivitas cahaya atau penglihatan kabur dan ablasi retina.  Gangguan penglihatan karena preeklamsia sering terjadi, tetapi kehilangan penglihatan total jarang terjadi, dengan kejadian 1-3 persen.

"Pasien yang mengalami preeklamsia dan eklamsia dapat mengalami penurunan penglihatan akibat kerusakan pembuluh darah di retina," kata Asisten Profesor Ophthalmology, Eastern Virginia Medical School, Norfolk, Dr. Rohit Adyanthaya, MD. 

Temuan hasil pemeriksaan retina yang paling umum pada preeklamsia adalah penyempitan atau spasme pembuluh retina, tetapi bisa juga terjadi hemoragi dan pembengkakan retina, yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan. Pembengkakan retina kadang-kadang bisa sangat parah, menyebabkan ablasi retina eksudatif, yang dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara signifikan.

"Tekanan darah yang jarang meningkat dapat merusak bagian otak (korteks oksipital), yang bertanggung jawab untuk penglihatan, dan ini disebut kebutaan kortikal,” ujar Adyanthaya, dikutip dari Mom Junction.

3. Diabetes gestasional

Persentase kadar gula darah dapat berfluktuasi selama dan setelah fase kehamilan. Perubahan kadar gula darah seperti ini dapat merusak pembuluh darah kecil yang melekat pada retina mata, Bunda.

Seorang ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional rentan mengalami masalah penglihatan. Akibat perubahan kadar gula darah, ia mungkin mengalami mata buram atau penglihatan kabur usai melahirkan.

Perlu diketahui juga, diabetes yang diinduksi kehamilan juga dapat meningkatkan risiko sindrom mata kering. Bahkan, kondisi seperti overt diabetesi (diabetes yang sudah ada sebelumnya) lebih berbahaya daripada diabetes gestasional dalam memengaruhi penglihatan.

"Kehamilan dapat memperburuk retinopati diabetik, dimana terjadi kebocoran darah dari pembuluh darah retina akibat diabetes. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang signifikan jika tidak segera ditangani," ungkap Adyanthaya. 

4. Hipertensi akibat kehamilan

Hipertensi akibat kehamilan atau Pregnancy-induced Hypertension (PIH) dapat menyebabkan perubahan penglihatan setelah kehamilan. Terkadang, wanita mengalami stres dalam fase kehamilannya dan menderita masalah hipertensi gestasional setelah melahirkan.

Tekanan darah tinggi dapat mendorong cairan keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan mata, menumpuk di sekitar saraf optik dan retina. Kebocoran ini dapat memengaruhi penglihatan, menyebabkan penglihatan kabur dan perubahan penglihatan lainnya.

5. Adenoma hipofisis

Adenoma hipofisis adalah tumor yang tumbuh pada kelenjar hipofisisi otak. Kondisi ini termasuk jarang dijumpai pada wanita, Bunda.

Namun, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, pertumbuhan tumor dapat terjadi hingga menghambat fungsi normal sekresi hormon dalam tubuh. Selanjutnya ini dapat menyebabkan masalah penglihatan setelah kehamilan.

"Beberapa adenoma hipofisis juga dapat membesar selama kehamilan, dan ada risiko menyebabkan gangguan penglihatan, terutama pada wanita dengan makroadenoma atau tumor di dekat kiasma optik (bagian otak tempat saraf optik bersilangan)," demikian isi salah satu ulasan di European Society of Endocrinology.

Ibu Hamil Sakit KepalaIlustrasi ibu hamil sakit kepala karena hipertensi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Cara mengatasi mata buram setelah melahirkan

Masalah penglihatan setelah melahirkan sebenarnya jarang menyebabkan perubahan penglihatan permanen, Bunda. Banyak perubahan penglihatan yang kembali normal beberapa bulan setelah bayi lahir. Namun, pada beberapa wanita, ini mungkin memerlukan penanganan, terutama bila sudah mengalami masalah penglihatan permanen.

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi masalah penglihatan usai melahirkan, termasuk pada kasus mata buram. Berikut pilihan pengobatan atau cara menangani mata buram setelah melahirkan berdasarkan penyebabnya, seperti dikutip dari Today's Parents:

1. Mata kering

Mata kering bisa menjadi salah satu penyebab utama mata buram. Bunda dapat mengatasinya dengan menggunakan beberapa tetes larutan saline, seperti yang digunakan oleh pengguna lensa kontak.

Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan obat tetes mata yang diresepkan oleh dokter mata. Jangan membeli obat tetes yang dijual bebas, karena ini bisa saja memperburuk kondisi mata buram.

2. Penglihatan kabur

Penglihatan kabur sering mereda setelah kehamilan. Namun, bila terus berlanjut, Bunda bisa segera kunjungi dokter mata untuk memeriksakan ya.

Bila penglihatan kabur berlanjut selama lebih dari 6 hingga 8 bulan, itu saatnya untuk mempertimbangkan ke dokter mata.

3. Preeklamsia

Preeklamsia atau tekanan darah tinggi dapat memengaruhi pembuluh darah retina dan menyebabkan gangguan penglihatan. Bila memiliki riwayat tekanan darah tinggi, Bunda bisa lebih waspada dengan dampaknya ke mata.

Oleh karena itu, penting juga untuk rutin mengunjungi dokter kandungan guna memeriksakan tekanan darah selama kehamilan. Bunda mungkin perlu mengubah gaya hidup atau mengonsumsi obat yang diresepkan dokter bila mengalami tekanan darah tinggi saat hamil.

4. Diabetes gestasional

Langkah pertama mengatasi mata buram karena peningkatan gula darah adalah beralih ke pola makan dan gaya hidup sehat. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari faktor risiko diabetes gestasional.

Sejak masa kehamilan, pastikan Bunda menjalani pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dan aktif bergerak. Dokter biasanya meresepkan obat bila kadar gula darah Bunda memang sudah tinggi.

5. Kehilangan penglihatan secara permanen

Perubahan penglihatan pasca kehamilan adalah hal biasa, namun tidak selalu karena perubahan hormonal. Penting untuk dicatat bahwa perubahan ini mungkin bukan merupakan bagian dari kehamilan sama sekali.

Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengunjungi dokter mata bila melihat perubahan penglihatan yang berkelanjutan. Pemeriksaan juga bertujuan untuk menghindari mata buram yang berpotensi menyebabkan masalah penglihatan secara permanen.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(aci/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda