Lady Nayoan Istri Rendy Kjaernett Sempat Alami Dinding Rahim Sobek, Kenali Bahayanya

Bahaya Dinding Rahim Robek seperti Dialami Artis Lady Nayoan Istri Rendy Kjaernett/ Foto: Instagram @ladynayoan

Artis Lady Nayoan membagikan kabar kurang menyenangkan di laman media sosialnya. Istri Rendy Kjaernett ini bercerita jika pernah berjuang hidup dan mati saat melahirkan anak ketiganya. Ia harus menjalani operasi caesar CITO karena dinding rahim robek.

Lady menceritakan kisahnya di Instagram Stories belum lama ini. Kisah ini terkuak bersamaan dengan masalah rumah tangganya yang turut menjadi sorotan publik.

Dalam cerita ini, Lady mengungkapkan bahwa dia melahirkan anaknya di usia kehamilan 34 minggu karena dinding rahimnya robek. Dokter menyarankan Bunda tiga anak ini untuk menjalani operasi CITO untuk menghindari komplikasi serius yang berujung kematian.

"Lahir di 34 minggu kehamilan karna dinding rahim saya hampir sobek dan dokter bilang kalo saya tidak CITO, kemungkinan saya meninggal dunia krn dinding rahim robek bisa kemana-mana," tulisnya.

Bahaya dinding rahim robek

Dinding rahim robek dalam istilah medis disebut juga ruptur uteri, Bunda. Mengutip laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ruptur uteri umumnya terjadi pada bekas luka di area rahim, misalnya akibat persalinan caesar, atau bila jarak melahirkan dekat dengan persalinan sebelumnya.

Menurut Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), ruptur uteri juga dapat disebabkan distosia bahu selama proses persalinan. Tekanan dari janin pada uterus bisa membuatnya meregang dan menyebabkan ruptur uteri.

"Dinding rahim yang robek terjadi karena adanya tindakan dalam usaha pervaginal untuk melahirkan janin pada uterus yang segmen bawahnya telah teregang karena adanya distosia," kata Suskhan kepada Haibunda, beberapa waktu lalu.

Ruptur uteri dapat mengancam jiwa ibu dan bayinya. Bila kondisi ini dibiarkan, bisa menyebabkan pendarahan hebat yang membuat bayi meninggal di dalam kandungan hingga kematian ibu.

Tanda ruptur uteri sebenarnya dapat terdeteksi selama proses persalinan. Lalu apa saja tandanya? Bagaimana juga dengan prosedur CITO yang dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan janin?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

PENANGANAN RUPTUR UTERI DENGAN OPERASI CAESAR CITO

Bahaya Dinding Rahim Robek seperti Dialami Artis Lady Nayoan Istri Rendy Kjaernett/ Foto: Instagram @ladynayoan

Tanda ruptur uteri

Tanda atau gejala ruptur uteri tidak khas. Namun, tanda ini bisa terdeteksi selama proses persalinan, Bunda.

Berikut beberapa gejala ruptur uteri:

Pendarahan berlebihan
Nyeri tiba-tiba di antara kontraksi
Kontraksi menjadi lebih lambat atau kurang intens
Rasa nyeri tiba-tiba di lokasi bekas luka sebelumnya di rahim
Sakit atau nyeri perut yang tidak normal
Detak jantung cepat
Tekanan darah rendah

Operasi caesar CITO untuk ruptur uteri

Ruptur uteri merupakan kondisi gawat darurat. Penanganan ruptur uteri adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dan menghentikan perdarahan.

Tindakan operasi yang dapat dilakukan adalah operasi caesar CITO. Prosedur ini merupakan tindakan operasi emergency yang dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.

"Misalnya, saat pemeriksaan dari USG ditemukan cairan ketuban yang sedikit, maka dokter biasanya menyarankan ibu hamil segera operasi caesar untuk menyelamatkan dirinya dan janin dalam kandungan," kata Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Eka Hospital Cibubur, dr. Alexander Mukti, Sp.OG, kepada Haibunda.

Beberapa kondisi lain yang perlu mendapatkan tindakan operasi caesar CITO adalah gawat janin, perdarahan hebat, dan pecah ketuban.

Simak juga 3 posisi tidur yang tepat usai operasi caesar, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]