Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Mengenal CPD (Cephalopelvic Disproportion) dari Gejala, Penyebab & Cara Mengobati

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Kamis, 29 Jun 2023 12:38 WIB

Asian Pregnant Woman patient is on drip receiving a saline solution on bed VIP room at hospital, selective focus.
Mengenal CPD (Cephalopelvic Disproportion) dari Gejala, Penyebab & Cara Mengobati/Foto: iStock
Jakarta -

Pernahkah Bunda mendengar istilah Cephalopelvic Disproportion atau CPD ketika melakukan konsultasi dengan dokter kandungan? Mungkin Bunda pernah mengalaminya dan bertanya-tanya apakah makna dari istilah tersebut. 

Cephalopelvic Disproportion (CPD) atau disproporsi sefalopelvik adalah komplikasi persalinan yang jarang terjadi. Hal ini terjadi ketika kepala janin tidak masuk melalui pembukaan panggul Bunda. Ini lebih mungkin terjadi pada bayi yang berukuran besar atau keluar posisi saat memasuki jalan lahir. Bentuk panggul Bunda juga bisa menjadi faktor.

Apa itu Cephalopelvic Disproportion (CPD)?

Kondisi ini terjadi ketika kepala bayi tidak membuka lubang panggul Bunda saat akan proses melahirkan.

Cephalopelvic Disproportion (CPD) atau disproporsi sefalopelvik adalah komplikasi langka yang dapat menunda persalinan. Seorang bidan yang terampil (bidan, dokter kandungan atau penyedia layanan kesehatan lainnya) kemudian harus turun tangan untuk membantu.

Mengapa bayi tidak bisa masuk melalui panggul selama persalinan?

Biasanya ada banyak hal yang menjadi alasan hal ini dapat terjadi, di antaranya adalah:

  • Kepala bayi mungkin terlalu besar.
  • Bayi mungkin tidak dalam posisi yang tepat. Mereka mungkin menghadap ke samping atau ke luar saat memasuki panggul.
  • Bunda mungkin memiliki panggul kecil atau berbentuk tidak normal.

Apa yang terjadi dengan kelahiran pada umumnya?

Beberapa minggu sebelum persalinan, bayi masuk ke posisi akan lahir dan ini terjadi ketika bayi turun ke panggul bawah Bunda.

Saat bayi turun, biasanya:

  • Kepala diarahkan ke bawah.
  • Wajah mengarah ke punggung Bunda.
  • Dagu terselip di dada mereka.

Selama persalinan:

  • Kepala bayi memasuki lubang panggul Bunda.
  • Tekanan dari kepala bayi menyebabkan sendi panggul Bunda melebar, menciptakan bukaan yang lebih lebar.
  • Tubuh bayi berputar sehingga bahunya dapat masuk melalui panggul Bunda.
  • Kontraksi memudahkan bayi menuruni jalan lahir.
  • Bayi lahir setelah keluar dari jalan lahir melalui lubang luar vagina Bunda.

Penyebab Cephalopelvic Disproportion (CPD)

Menurut Cleveland Clinic, ada cukup banyak kondisi dan keadaan yang dapat menyebabkan Cephalopelvic Disproportion (CPD), beberapa di antaranya adalah:

1. Ukuran bayi

Ada beberapa alasan mengapa bayi mungkin terlalu besar. Beberapa alasannya termasuk:

  • Kehamilan telah melewati tanggal hari perkiraan lahir
  • Pertambahan berat badan ibu yang berlebihan selama kehamilan
  • Riwayat keluarga yang memiliki bayi besar
  • Kondisi pada orang tua yang melahirkan seperti diabetes atau diabetes gestasional 
  • Multipara, artinya Bunda pernah melahirkan setidaknya satu kali sebelumnya.
  • Orang tua kandung memiliki obesitas (BMI lebih besar dari 30) atau kelebihan berat badan (BMI lebih besar dari 25).

2. Panggul ibu yang melahirkan

Bayi mungkin tidak muat melewati panggul jika lubangnya terlalu kecil. Kondisi dan keadaan yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain:

  • Melahirkan di masa remaja, saat tulang panggul belum matang.
  • Malformasi panggul yang dapat menyebabkan pertumbuhan tulang memengaruhi pembukaan. Malformasi juga dapat menyebabkan tulang yang tidak pada tempatnya.
  • Orang tua bertubuh mungil yang bukaan panggulnya terlalu kecil.
  • Trauma sebelumnya, seperti patah tulang panggul. Ini dapat mempersulit persendian untuk menyebar.

Tanda dan gejala Cephalopelvic Disproportion (CPD)

Penyedia layanan kesehatan mungkin mencurigai disproporsi sefalopelvik ketika ada pembukaan sulit untuk bertambah. Situasi ini terjadi ketika persalinan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk disproporsi sefalopelvik.

Kesulitan pembukaan kemungkinan terjadi ketika:

  • Bunda akan melahirkan untuk pertama kalinya dan berlangsung selama 20 jam atau lebih.
  • Bunda pernah melahirkan dan persalinan berlangsung selama 14 jam atau lebih.

Tanda-tanda tambahan kesulitan pembukaan meliputi:

  • Kepala bayi tidak bergerak ke arah pembukaan panggul.
  • Kontraksi tidak cukup kuat untuk menggerakkan bayi di sepanjang jalan lahir.
  • Lambat atau tidak ada penipisan atau pelebaran serviks Bunda.

Bagaimana cara mengobati cephalopelvic disproportion (CPD)?

Perawatan mungkin melibatkan berbagai teknik persalinan yang dibantu, seperti:

  • Ekstraksi vakum atau forceps untuk memudahkan bayi melewati panggul Bunda.
  • Kelahiran caesar (C-section), prosedur yang mengeluarkan bayi melalui sayatan di perut Bunda.

Cephalopelvic Disproportion (CPD) atau disproporsi sefalopelvik adalah komplikasi persalinan. Itu terjadi ketika bayi tidak dapat melewati lubang di panggul Bunda. Ada banyak penyebab hal itu bisa terjadi, termasuk bayi besar atau ketidakteraturan panggul. Disproporsi sefalopelvik jarang memengaruhi kesejahteraan jangka panjang baik bagi Bunda ataupun Si Kecil.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda