
kehamilan
Adakah Cara Mengembalikan Posisi Plasenta di Bawah? Simak Penjelasan Ahli
HaiBunda
Kamis, 29 Jun 2023 16:20 WIB

Plasenta adalah organ yang membantu bayi tumbuh dan berkembang. Plasenta melekat pada lapisan rahim dan terhubung ke bayi melalui tali pusat.
Plasenta memberikan oksigen, nutrisi, dan antibodi dari suplai darah sang bunda ke bayi. Plasenta juga membawa produk limbah dari bayi ke suplai darah sang bunda, sehingga tubuh dapat membuangnya.
Plasenta berkembang dalam beberapa minggu pertama kehamilan di mana pun sel telur yang telah dibuahi menempel. Ini bisa berada di sepanjang dinding atas, samping, depan atau belakang rahim.
Pada sebagian besar kehamilan, plasenta menempel pada bagian utama rahim. Tetapi bagi sebagian wanita, plasenta menempel lebih rendah dan dapat menutupi sebagian atau seluruh serviks (pintu masuk ke rahim).
Dalam kebanyakan kasus plasenta di bawah, plasenta bergerak ke atas dan keluar saat rahim tumbuh selama kehamilan. Namun terkadang plasenta tetap berada di bagian bawah rahim saat kehamilan berlanjut.
Cara mengembalikan posisi plasenta di bawah
Posisi plasenta biasanya diperiksa pada pemindaian ultrasound pertengahan trimester, sekitar 18-21 minggu kehamilan. Jika plasenta letaknya rendah, ibu hamil akan menjalani pemindaian lagi di akhir kehamilan (biasanya sekitar 32 minggu).
Karena bagian bawah rahim lebih meregang saat bayi tumbuh, plasenta biasanya bergerak ke bagian atas rahim pada titik ini. Ya, sebanyak 90 persen wanita yang memiliki plasenta di bawah pada 20 minggu, tidak akan memiliki plasenta di bawah di akhir kehamilan.
Namun, pernah melahirkan bayi melalui operasi caesar sebelumnya, plasenta cenderung tidak bergerak ke atas. Tapi, sekali lagi tenang, tidak semuanya Bunda, hanya 1 dari setiap 200 wanita mengalami plasenta previa pada akhir kehamilan mereka.
Sebenarnya, pergerakan plasenta ke atas itu terjadi secara alami, Bunda. Anita Sabherwal Anand, Konsultan Senior Dokter Kandungan-Ginekologi di Rumah Sakit Sitaram Bhartia di Delhi, India mengatakan saat rahim tumbuh dan membesar selama kehamilan, posisi plasenta tampak menjauh dari leher rahim atau bergerak ke atas.
Anita mengatakan, “Tidak ada metode atau pengobatan untuk mengangkat plasenta secara alami.”
“Jika Anda memiliki plasenta letak rendah dalam pemindaian 18 hingga 20 minggu, Anda akan disarankan melakukan USG lagi sekitar 32 minggu untuk menilai posisi plasenta pada trimester ketiga,” katanya, dikutip dari laman resmi Sitaram Bhartia Institute of Science and Research.
Dalam kebanyakan kasus, plasenta bergerak ke atas dengan sendirinya seiring bertambahnya ukuran rahim, dan tidak ada perawatan khusus untuk plasenta yang posisinya di bawah.
“Plasenta yang letaknya rendah mungkin tidak selalu menghasilkan plasenta previa, jadi Anda tidak perlu bingung antara kedua situasi tersebut,” jelas Anita.
Bagaimana peluang plasenta akan bergerak ke atas? Sebuah studi tahun 2014 meneliti 1.500 wanita yang didiagnosis dengan plasenta di bawah pada trimester kedua. Dalam 98 persen kasus, plasenta telah bergeser ke atas dengan sendirinya sebelum kelahiran.
Jadi jika telah diberi tahu bahwa plasenta memiliki posisi di bawah pada 12 minggu, Bunda tidak perlu khawatir secara berlebihan. Kemungkinan besar, itu akan bergerak dengan sendirinya dengan baik sebelum dapat menyebabkan masalah apa pun.
Bagaimana peluang plasenta di bawah naik ke atas? Apa faktor yang memengaruhinya? Baca penjelasannya di halaman berikutnya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
PERGERAKAN PLASENTA PADA KEHAMILAN
Adakah Cara Mengembalikan Posisi Plasenta di Bawah? Ini Penjelasan Ahli/Foto: Getty Images/iStockphoto
Sering kali, plasenta bergerak secara alami saat rahim mengembang. Selain itu, plasenta dapat bergeser di sekitar rahim untuk mencari suplai darah yang lebih kaya. Ajaib ya, Bunda?
Sayangnya, tidak ada jawaban yang tepat pada minggu berapa kehamilan plasenta ke atas. Waktu yang tepat kapan itu terjadi bervariasi setiap kehamilan (tiap individu berbeda). Namun, studi tahun 2014 itu menemukan bahwa dalam 84 persen kasus, telah naik pada minggu ke 32 kehamilan.
Fakta yang menarik lagi, plasenta bergeser dengan kecepatan yang bervariasi, tergantung pada posisi awalnya. Plasenta biasanya bergerak paling cepat jika hanya menutupi sebagian serviks dan menempel di bagian depan rahim (plasenta praevia parsial anterior). Sementara, yang paling lambat adalah ketika plasenta yang menutupi sebagian leher rahim dan menempel di bagian belakang rahim (plasenta praevia parsial posterior).
Dilansir Fischer Institute, beberapa faktor dapat memengaruhi kecepatan plasenta yang terletak di bawah bergerak ke atas di dalam rahim. Faktor-faktor ini meliputi:
- Posisi awal. Posisi asli plasenta di dalam rahim dapat memengaruhi seberapa cepat ia bergerak.
- Pertumbuhan rahim. Saat rahim mengembang selama kehamilan, sering kali plasenta ikut bergerak bersamanya. Oleh karena itu, laju pertumbuhan rahim dapat memengaruhi kecepatan gerakan plasenta.
- Pasokan darah. Plasenta dapat bergeser di dalam rahim untuk menemukan suplai darah yang lebih kaya, yang dapat memengaruhi seberapa cepat ia bergerak.
Namun, perlu digarisbawahi bahwa setiap kehamilan itu unik. Kuncinya adalah untuk selalu rutin USG tiap bulannya, memungkinkan dokter untuk memantau perkembangannya.
Simak juga video tentang mengenal plasenta previa pada kehamilan:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Waspadai Bayi Terlilit Tali Pusar

Kehamilan
Penyebab & Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal

Kehamilan
Bobot Shandy Aulia Naik 3 Kg di Trimester Kedua, Apa Kata Dokter?

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda