HaiBunda

KEHAMILAN

9 Bahaya Kelebihan Berat Badan saat Hamil & Cara Mengatasinya agar Persalinan Aman

Hasna Fadhilah   |   HaiBunda

Jumat, 30 Jun 2023 17:23 WIB
Obesitas saat hamil/Foto: Getty Images/ake1150sb
Jakarta -

Saat hamil, para ibu biasanya akan mengalami kenaikan berat badan. Kondisi ini merupakan hal yang wajar, namun akan menjadi masalah jika kenaikan berat badan terjadi terlalu signifikan.

Ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas sangat rentan terkena bahaya. Penyebab obesitas saat hamil ini disebabkan karena beberapa hal, seperti waktu makan yang berantakan hingga stres. 

Lantas bagaimanakah cara mengetahui apakah ibu hamil kelebihan berat badan atau tidak? Untuk menghitungnya, Bunda dapat mengetahuinya dengan perhitungan indeks masa tubuh pra-kehamilan atau yang disebut BMI. Indeks ini menghitung berdasarkan tinggi dan berat badan seseorang. 


Bahaya kelebihan berat badan saat hamil 

Ibu hamil dikatakan memiliki kelebihan berat badan apabila indeks BMI sebelum hamil berada di antara 25,0 - 29,0 sebelum kehamilan. Sementara jika indeks BMI lebih dari 30,0 sebelum kehamilan, ibu hamil sudah dikatakan mengalami obesitas. 

Bila ingin mengetahui berapa indeks BMI yang dimiliki, Bunda dapat menggunakan kalkulator BMI atau berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan terpercaya. 

Ada banyak risiko yang mengintai ibu hamil yang mengalami obesitas selama masa kehamilan yang perlu Bunda waspadai. Apa saja bahaya dan cara mengatasinya? Simak selengkapnya berikut ini ya, Bunda. 

9 Bahaya dan risiko kelebihan berat badan saat hamil

Kelebihan berat badan selama hamil dapat membahayakan ibu dan bayinya. Semakin berat badan ibu hamil maka kemungkinannya semakin tinggi terkena komplikasi kehamilan. Berikut beberapa bahaya yang ditimbulkan dari kelebihan berat badan selama kehamilan:

1. Tekanan darah tinggi

Obesitas pada ibu hamil dapat meningkatkan tekanan darahnya. Jika tekanan darah terlalu tinggi akan berpengaruh pada dinding pembuluh darahnya biasanya akibat stres berlebih. Kondisi ini sangat berbahaya baik bagi ibu hamil dan bayi di dalam kandungannya karena berpotensi menyebabkan kematian.

2. Preeklamsia

Preeklamsia merupakan kondisi yang terjadi setelah minggu ke-20 masa kehamilan dimana ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan beberapa organ tubuhnya seperti ginjal dan hati terdeteksi tidak berfungsi dengan baik. Preeklamsia ini dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi, retensi cairan dan protein dalam urine. 

Kondisi ini juga mengakibatkan pembengkakan kaki dan tangan ibu hamil serta aliran darah ke janin menjadi terhambat sehingga bisa berakibat fatal. 

3. Komplikasi pasca operasi caesar

Bahaya lain yang Ibu hamil kelebihan berat dan melahirkan secara caesar yaitu mereka lebih berpotensi terkena komplikasi pasca operasi, seperti infeksi atau kehilangan terlalu banyak darah. 

4. Diabetes gestasional

Ibu hamil kelebihan berat badan juga berisiko mengalami diabetes gestasional. Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan tubuh mengelola gula dan karbohidrat secara efektif. Dampak buruk yang mengintai ialah preeklamsia yang terjadi pada ibu hamil, kelahiran prematur hingga bayi mengalami masalah pernapasan sejak lahir. 

5. Keguguran

Obesitas yang dialami oleh ibu hamil juga berisiko meningkatkan risiko keguguran dan kematian bayi di dalam kandungan. Jika Bunda tak ingin hal ini terjadi sebaiknya hindari hal-hal yang menjadi penyebab obesitas saat hamil yang terkadang tidak disadari membahayakan.

6. Nyeri panggul

Kelebihan berat badan yang dialami ibu hamil berpotensi menyebabkan nyeri panggul. Hal ini otomatis akan membatasi gerak ibu hamil selama kehamilan.

7. Kesulitan menurunkan berat badan setelah melahirkan

Ibu hamil yang mengalami obesitas juga akan kesulitan untuk menurunkan berat badannya setelah melahirkan ketimbang mengalami kelebihan berat badan sebelum kehamilan terjadi. 

8. Bayi mengalami masalah pertumbuhan

Bahaya obesitas tak hanya terjadi pada ibu hamil, namun juga berdampak pada bayinya. Bayi yang terlahir dari ibu yang mengalami obesitas berpotensi mengalami masalah pertumbuhan.

9. Bayi menderita asma

Tak hanya masalah pertumbuhan, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami obesitas juga berpotensi menderita asma sejak dini. Kondisi ini terjadi biasanya ketika sang ibu didiagnosis menderita penyakit diabetes gestasional.

Cara mengurangi berat badan saat hamil agar tidak obesitas

Untuk menghindari bahaya dan risiko yang ditimbulkan akibat obesitas, para ibu disarankan untuk mengurangi kelebihan berat badannya. Dilansir Healthline, menurunkan berat badan akan memberikan dampak yang baik bagi ibu dan bayinya. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengurangi berat badan ibu hamil agar tidak obesitas. Berikut selengkapnya. 

Kurangi asupan kalori

Cara pertama yang dapat dilakukan adalah mengatur asupan kalori harian. Bunda disarankan untuk mengurangi asupan kalori yang dapat menyebabkan berat badan berlebih. 

Jika Bunda memiliki berat badan yang sesuai dengan tinggi badan sebelum kehamilan, maka kira-kira Bunda membutuhkan 2.200-2.900 kalori per harinya selama kehamilan. Namun hal ini dapat bervariasi jumlahnya mengikuti umur kehamilan. 

Maka Bunda dapat mengurangi mengonsumsi kalori setiap harinya untuk membantu menurunkan berat badan. Selain itu pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ya, Bunda.

Berolahraga 30 menit setiap hari

Selain mengurangi asupan kalori, cara mengurangi berat badan saat hamil lainnya yaitu dengan berolahraga. Ibu hamil sangat dianjurkan untuk berolahraga selama 30-60 menit setiap harinya.

Berolahraga membantu Bunda untuk mengurangi kemungkinan obesitas dan juga meredakan beberapa nyeri yang mungkin dirasakan selama kehamilan. Beberapa rekomendasi aktivitas olahraga yang aman Bunda lakukan selama kehamilan di antaranya:

  • Berenang
  • Berjalan kaki
  • Prenatal yoga
  • Joging

Selain itu, perlu diingat bahwa Bunda juga harus menghindari aktivitas olahraga yang memiliki potensi bahaya seperti mengandalkan keseimbangan dengan naik sepeda, membuat pusing, dan melibatkan suhu udara dingin misalnya bermain ski.

Atasi masalah berat badan lebih awal

Bunda juga dapat melakukan pencegahan dengan menurunkan berat badan sebelum melakukan program kehamilan. Dilansir Healthline, cara ini dapat menghindarkan ibu hamil dari kemungkinan terkena penyakit diabetes gestasional selama kehamilan berlangsung. Dengan melakukan pencegahan, Bunda dapat terhindar dari bahaya dan risiko yang mengintai ibu hamil yang obesitas. 

Itulah Bunda bahaya dan risiko yang ditimbulkan berat badan berlebih atau obesitas selama kehamilan. Dengan mengetahui bahayanya, Bunda kini dapat lebih waspada untuk menjauhi penyebab obesitas saat hamil. Semoga informasi tersebut bermanfaat ya, Bunda! 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Risiko Kelebihan Berat Badan pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

6 Tips Menabung ala Jepang agar Uang Cepat Terkumpul

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

3 Fakta Seru Squid Game Versi Amerika, Benarkah akan Terjadi?

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK