
kehamilan
Suami Selingkuh saat Istri Hamil, Ini 5 Dampaknya pada Janin
HaiBunda
Selasa, 11 Jul 2023 22:10 WIB

Salah satu hal yang dapat dipengaruhi saat istri hamil adalah hubungan suami istri. Masa-masa tersebut mungkin bisa menyebabkan keintiman antara suami dan istri yang lebih besar, tetapi sayangnya juga dapat memicu perubahan yang kurang menyenangkan dalam suatu hubungan, termasuk perselingkuhan, Bunda.
Perkiraan jumlah pria yang menyimpang selama kehamilan pasangannya sulit untuk diukur, karena ini adalah topik yang sensitif dan tidak ingin didiskusikan oleh siapa pun.
Dampak suami selingkuh saat istri hamil
“Anda mungkin tidak akan mendengarnya, terutama selama kehamilan, tetapi mungkin lebih umum daripada dugaan orang,” kata Scott Haltzman, M.D., asisten profesor psikiatri klinis di Brown University Medical School, dikutip dari Parents.
Mungkin yang mengejutkan, perselingkuhan belum tentu tentang kebutuhan akan seks itu sendiri, Bunda. “Itu juga bisa berasal dari kebutuhan emosional, seperti keinginan untuk diperhatikan, merasa penting atau istimewa,” ungkap Haltzman.
Mengingat semua perubahan yang terjadi selama kehamilan, kebutuhan yang seharusnya dapat dipenuhi oleh pasangan pria seringkali tidak terpenuhi. “Bagi banyak pria, berhubungan seks adalah bentuk kedekatan emosional,” kata Haltzman.
"Ketika pasangan mereka mendorong mereka menjauh, mereka merasa ditolak tidak hanya secara seksual, tetapi juga secara emosional." Banyak pria juga khawatir keadaannya akan semakin parah setelah bayi lahir.
Ketika mengetahui pasangan selingkuh, perasaan hancur mungkin akan dimiliki oleh ibu hamil. Merasa dikhianati dapat saja mengarahkan seorang ibu hamil pada depresi, Bunda. Jika depresi tidak ditangani dengan baik selama kehamilan, akan ada beberapa risiko yang terjadi pada janin.
Saat suami selingkuh, bukan tidak mungkin istri akan mengalami depresi. Depresi selama kehamilan telah dikaitkan dengan beberapa masalah, termasuk:
1. Janin tidak tumbuh dengan baik di dalam rahim
Dikutip dari laman Cleveland Health, depresi bisa mengganggu kemampuan ibu hamil untuk merawat diri sendiri. Sangat penting untuk menjaga kesehatan kita selama kehamilan, Bunda. Depresi dapat menyebabkan ibu hamil mengesampingkan kebutuhan pribadi tersebut. Alhasil, janin tidak tumbuh dengan baik di dalam rahim dan ada kemungkinan risiko bayi terlalu kecil saat dilahirkan
2. Berisiko lahir prematur
Depresi menempatkan ibu hamil pada risiko yang lebih tinggi untuk menggunakan zat berbahaya. Zat-zat ini dapat mencakup tembakau (merokok), alkohol, dan obat-obatan terlarang. Depresi dapat menyebabkan ibu hamil beralih ke zat-zat ini, yang semuanya dapat berdampak negatif pada kehamilannya. Misalnya, melahirkan terlalu dini (prematur), bahkan lahir mati.
3. Keguguran
Keguguran bisa menjadi dampak dari depresi, apabila depresi tidak ditangani dengan baik selama seorang ibu hamil mengandung. Sama seperti risiko lahir prematur, depresi bisa membuat ibu hamil tidak peduli dengan kesehatannya. Ibu hamil terus bersedih, dan yang lebih buruknya ada keinginan menggugurkan kandungan.
Depresi pada ibu hamil juga bisa berpengaruh pada psikologis anaknya kelak. Baca di halaman berikutnya, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
DEPRESI IBU HAMIL BERDAMPAK PADA JANIN
Suami Selingkuh saat Istri Hamil, Ini 5 Dampaknya pada Janin/Foto: Getty Images/iStockphoto/
Depresi pada ibu hamil juga bisa berpengaruh pada psikologis anaknya kelak. Berikut dampaknya, Bunda:
4. Tidak ada ikatan dengan bayi
Depresi dapat mengganggu kemampuan ibu hamil untuk menjalin ikatan dengan bayi yang sedang tumbuh. Saat janin berada di dalam rahim, ia benar-benar dapat mendengar sang bunda berbicara dan dapat merasakan emosi melalui nada, ritme, dan tekanan dalam suara.
Jika bundanya mengalami depresi selama kehamilan, mungkin kesulitan mengembangkan ikatan ini dengan bayi. Ibu hamil mungkin merasa terisolasi secara emosional. Alhasil berdampak pada psikologis bayi, misalnya bayi yang baru lahir mungkin lebih banyak menangis dan lebih sulit untuk dihibur.
5. Anak mungkin memiliki lebih banyak masalah emosi dan perilaku daripada anak lain saat dewasa
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa wanita yang mengalami depresi selama kehamilan memberi anak mereka peningkatan risiko depresi saat dewasa.
Rebecca M. Pearson, Ph.D., dari University of Bristol di Inggris, dan rekan-rekannya menggunakan data dari lebih dari 4.500 pasien dan anak-anak mereka dalam studi berbasis komunitas. Para peneliti menyimpulkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang depresi rata-rata 1,5 kali lebih mungkin mengalami depresi pada usia 18 tahun.
Sementara risiko genetik bersama adalah salah satu penjelasan potensial, Pearson mengatakan konsekuensi fisiologis dari depresi yang dialami ibu dapat melewati plasenta dan dapat memengaruhi perkembangan otak janin.
Simak pula video tentang penyebab seseorang bisa berselingkuh:
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tahap Perkembangan Janin dari Pembuahan hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Bunda, Yuk Kenali Penyebab Risiko Plasenta Previa dalam Kehamilan

Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran

Kehamilan
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil Selama 3 Trimester, Bunda Perlu Tahu


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Menakjubkan Ilustrasi Janin dalam Rahim dari Trimester 1-Trimester 3
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda