KEHAMILAN
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasinya
Melly Febrida | HaiBunda
Rabu, 16 Aug 2023 17:01 WIBKekurangan Energi Kronis (KEK) dapat dialami pada ibu hamil. Apa saja penyeba, gejalanya dan bagaimana cara mengatasinya?
Melansir laman Vinmec, KEK ini menunjukkan ketidakseimbangan antara pasokan energi dan pengeluaran energi yang menyebabkan berat badan dan cadangan energi rendah.
Orang dengan KEK ini memiliki metabolisme energi yang rendah. Karena itu, KEK memiliki berbagai tingkat keparahan berdasarkan keseimbangan antara energi yang disuplai dan energi yang dikonsumsi.
Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil
Pada orang yang menjalani pola makan sehat, dengan asupan makanan yang cukup, berat badan, dan cadangan energi tubuh maka berada pada kisaran normal atau seimbang sehingga kesehatan dan fungsi fisiologis tidak terganggu.
Energi yang diberikan akan digunakan untuk fungsi tubuh termasuk menjaga suhu tubuh yang optimal serta menyimpan berbagai bentuk energi seperti karbohidrat, lemak dan protein setelah makan. Namun, kondisi mapan akan berhenti ketika pasokan energi berkurang atau permintaan energi meningkat.
Pada saat itu, tubuh akan menunjukkan gejala atau tanda-tanda seperti mengalami penurunan berat badan tetapi tidak menyediakan energi esensial.
Ketidakseimbangan energi yang meningkat menyebabkan perubahan nyata pada berat badan serta kuantitas dan kualitas energi yang dihasilkan. Dengan demikian, defisit energi jangka panjang dicerminkan oleh perubahan berat badan dan pola aktivitas.
Penyebab dan gejala KEK pada ibu hamil
Banyak faktor yang memengaruhi KEK. Namun penyebab utama KEK ini adalah kurangnya energi makanan. Pada setiap tahap perkembangan, tubuh membutuhkan rejimen nutrisi yang sesuai untuk memastikan pasokan nutrisi yang cukup, jika kekurangan nutrisi akan menyebabkan status KEK.
Selain itu, kurangnya kondisi medis dan sanitasi yang menyebabkan infeksi atau parasit yang secara langsung mempengaruhi kesehatan juga menjadi penyebab KEK.
Namun, ada juga kasus yang bukan karena kondisi kesehatan. Tetapi karena aktivitas yang memakan banyak energi tanpa kompensasi yang tepat waktu dan memadai untuk energi yang terbuang, yang juga menyebabkan kekurangan energi. energi teater.
Gejala KEK pada ibu hamil bisa dilihat dari beberapa tanda di bawah ini, antara lain:
- Ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm.
- Merasa letih terus-menerus.
- Wajah pucat.
- Sering kesemutan.
- Berat badan dan lemak turun.
Selain itu ibu hamil mengalami penurunan dalam kebiasaan aktivitas fisik maupun kapasitas fisik.
Cara diagnosais dan bahaya KEK
Salah satu cara paling sederhana untuk mendiagnosis KEK pada orang dewasa adalah dengan menggunakan antropometri karena tidak rumit dan dapat diandalkan. Pengumpulan informasi pendukung diagnosis tidak serumit dan semudah informasi tentang tinggi badan, berat badan atau kombinasi antara berat badan dan tinggi badan.
Ketika antropometrik digunakan untuk menilai KEK, penting bagi kita untuk menilai kisaran indeks tinggi dan berat badan yang sesuai untuk tujuan tersebut. Sementara berbagai jenis indeks dapat digunakan, indeks massa tubuh (BMI) mungkin ideal untuk mengevaluasi KEK.
Menurut WHO, ibu hamil dengan KEK memiliki indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 18,5 kg/m2.
WHO menentukan standar nilai BMI 18,5, 17,0, dan 16,0 sebagai kekurangan energi kronis ringan, sedang, dan berat.
Jika ibu hamil mengalami KEK, ada risiko yang dapat membahayakan ibu dan janin. Bayi bisa kekurangan gizi atau meninggal. Kekurangan energi yang kronis ini juga berdampak langsung pada tubuh ibu, karena rentan terhadap infeksi akibat sistem kekebalan yang melemah.
Sedangkan kekurangan energi jangka panjang pada masa kanak-kanak menyebabkan stunting dan penurunan perawakan di masa dewasa, yang menyebabkan penurunan produktivitas ekonomi. Jika Bunda ingin anak memiliki tubuh yang kuat di masa dewasa, cobalah memperhatikan pengurangan faktor-faktor penyebab stunting di masa kanak-kanak.
Cara mengatasi KEK
Ibu hamil dengan KEK dapat memperbaiki kondisinya dengan melakukan berbagai hal di bawah ini:
1. Memperbaiki pola makan
Akar penyebab KEK ini adalah kekurangan gizi. Untuk itu, ibu hamil perlu memperbaiki gizi melalui pola makan. Pembentukan kebiasaan makan yang higienis dipadukan dengan penyediaan protein yang cukup untuk memberikan nutrisi bagi tubuh. Kekurangan zat besi cukup umum terjadi pada orang dengan kekurangan energi kronis, terutama wanita setelah melahirkan.
Suplementasi zat besi untuk menghindari anemia defisiensi besi juga berkontribusi pada pencegahan kekurangan energi kronis.
2. Pencegahan infeksi parasit
Infeksi parasit seperti cacing juga merupakan penyebab anemia dan menyebabkan KEK. Untuk menghindarinya, cobalah untuk mempraktikkan kebiasaan makan yang higienis, dikombinasikan dengan pemberian obat cacing secara berkala untuk mencegah cacingan dan parasit lainnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips Agar Bayi Tidak Tertukar di Rumah Sakit, Penting Nih Bun!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bunda, Yuk Kenali Penyebab Risiko Plasenta Previa dalam Kehamilan
Tahapan Perkembangan Janin dari Awal hingga Persalinan, Bunda Perlu Tahu
10 Hal Bikin Ibu Hamil Overthinking, Morning Sickness hingga Keguguran
Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil Selama 3 Trimester, Bunda Perlu Tahu
TERPOPULER
Kedekatan Yuni Shara dan Sang Putra yang Baru Ultah, Ini 5 Potretnya seperti Kakak Adik
Makna Lambang OSIS di Seragam Sekolah Anak dan Filosofi di Baliknya
5 Potret Ultah ke-4 Guzel Anak Ali Syakieb & Margin W, Tampil Cantik Bak Barbie Hidup
Romantis! 5 Potret Hana Malasan Dilamar Sean Gelael di Pinggir Pantai
5 Tanaman yang Mudah Stres saat Dipindahkan, Hati-hati Bun!
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Anak yang Aman
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Romantis! 5 Potret Hana Malasan Dilamar Sean Gelael di Pinggir Pantai
Makna Lambang OSIS di Seragam Sekolah Anak dan Filosofi di Baliknya
5 Tanaman yang Mudah Stres saat Dipindahkan, Hati-hati Bun!
5 Potret Ultah ke-4 Guzel Anak Ali Syakieb & Margin W, Tampil Cantik Bak Barbie Hidup
Melahirkan Caesar Bisa Tingkatkan Risiko di Kehamilan Berikutnya, Simak Faktanya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Beby Prisilia Disebut Tak Tahu Onadio Leonardo Konsumsi Narkoba
-
Beautynesia
5 Kalimat Penyemangat dari Orang Tua yang Bantu Anak Bangkit dari Masa Sulit
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Mahalini Manglingi di JFW 2026, Debut Jalan di Catwalk Setelah Melahirkan
-
Mommies Daily
Ayah, Jangan Lakukan 10 Hal Ini saat Anak Perempuan Sudah Remaja