KEHAMILAN
Apakah Pusing, Mual, dan Lemas Tanda Hamil? Ini Faktanya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 31 Aug 2023 07:40 WIBPerubahan tubuh di awal kehamilan, seperti pusing, mual, dan lemas, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Lalu pusing, mual, lemas, apakah tanda hamil ya, Bunda?
Jawabannya ya. Pusing, mual, dan lemas bukan hanya gejala kehamilan yang dapat terjadi di awal kehamilan. Ketiganya juga bisa menjadi tanda hamil yang jarang disadari.
Ketiga tanda hamil tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab. Pada tahap tertentu, pusing, mual, dan lemas, bisa berubah menjadi kondisi yang berbahaya bila segera tak ditangani.
Pusing sebagai tanda hamil
Dilansir Medical News Today, pusing memang dapat menjadi tanda awal kehamilan. Namun, kecil kemungkinannya bisa terjadi pada minggu pertama kehamilan.
Pusing selama hamil sebaiknya tidak didiamkan, Bunda. Penting untuk konsultasi ke dokter bila sering mengalami pusing yang tiba-tiba dan berubah menjadi parah hingga mengganggu aktivitas dan menyebabkan pingsan.
Studi yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association tahun 2019 menunjukkan bahwa pingsan, terutama yang terjadi selama trimester pertama, dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, seperti kelahiran prematur, kelainan bawaan, dan masalah jantung pada perempuan di kemudian hari.
Penyebab pusing saat hamil
Ada beberapa penyebab pusing saat hamil di trimester 1, yakni:
1. Perubahan hormon yang membuat pembuluh darah rileks
Selama kehamilan, tubuh memproduksi hormon relaksin, yang menyebabkan pembuluh darah membesar. Pelebaran pembuluh darah ini dapat meningkatkan aliran darah ke bayi yang sedang berkembang.
Namun, kompensasi peningkatan aliran darah tersebut juga bisa memperlambat kembalinya darah ke area kepala ibu hamil. Akibatnya, Bunda bisa mengalami pusing di awal kehamilan.
"Peningkatan aliran darah juga memperlambat kembalinya darah ke kepala, dan hal ini dapat menyebabkan pusing saat beraktivitas atau bahkan saat berdiri dengan cepat," kata praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D.
2. Lapar
Beberapa ibu hamil merasakan pusing saat mereka lapar. Jika Bunda tidak makan cukup sering, maka kadar gula darah bisa turun, sehingga menyebabkan pusing.
"Saat glukosa darah turun, rasa pusing bisa meningkat," ujar Wilson.
Selama kehamilan, Bunda membutuhkan lebih banyak kalori. Bukan hanya untuk mencegah pusing, tapi juga memenuhi asupan nutrisi. Bila memang lapar, jangan tunda untuk makan.
3. Morning sickness
Morning sickness atau mual di pagi hari bisa muncul disertai sakit kepala. Namun, beberapa ibu hamil juga menjadi pusing saat mengalami morning sickness.
Dalam beberapa kasus, mual di pagi hari menjadi lebih buruk ketika seorang wanita lapar atau lelah. Gejala biasanya menjadi semakin intens pada trimester pertama dan hilang pada akhir trimester pertama atau kedua.
Mual saat hamil
Mual saat hamil juga menjadi tanda hamil yang paling umum, Bunda. Menurut dr. Suririnah dalam Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan, mual atau morning sickness biasanya akan berakhir pada usia kehamilan 14 minggu.
"Mual biasanya berakhir pad 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketika, tapi ini jarang terjadi," kata Suririnah.
Jurnal yang diterbitkan di Autonomic Neuroscience tahun 2017 menyatakan bahwa diperkirakan 70 hingga 80 persen Bunda hamil mengalami morning sickness. Pada kondisi morning sickness yang parah, Bunda mungkin membutuhkan perawatan medis di rumah sakit. Kondisi ini disebut juga hipermesis gravidarum.
Penyebab morning sickness
Morning sickness dapat terjadi karena peningkatan kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) yang puncaknya berlangsung di pagi hari. Hormon ini pertama kali diproduksi oleh embrio yang sedang berkembang setelah pembuahan.
Selain hCG, peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron juga dikaitkan dengan morning sickness di awal kehamilan. Peningkatan hormon estrogen pada ibu hamil 100 kali lebih tinggi dibandingkan tidak hamil. Tapi, meski dipercaya menyebabkan morning sickness, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan perbedaan kadar estrogen pada ibu hamil yang memiliki gejala atau tidak.
Sementara itu, hormon progesteron yang tinggi di awal kehamilan dapat mengendurkan otot-otot rahim. Hormon ini juga bisa mengendurkan usus, sehingga menyebabkan penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Morning sickness bisa menghilangkan nafsu makan, yang pada akhirnya dapat menurunkan kadar gula darah. Kondisi ini bisa membuat tubuh menjadi lemas dan kepala pusing.
Lemas menjadi tanda hamil
Tubuh terasa lemas bisa saja menjadi tanda hamil, Bunda. Menurut NHS Inggris, merasa lemas atau bahkan kelelahan selama kehamilan adalah hal wajar, terutama pada 12 minggu pertama.
Penyebab lemas saat hamil
Kondisi lemas bisa saja terkait dengan tanda hamil lain yang muncul. Misalnya, Bunda mengalami morning sickness hingga membuat nafsu makan hilang.
Semua itu terkait dengan perubahan hormonal di awal kehamilan. Hormon yang berubah membuat Bunda mudah lelah baik secara fisik dan emosional. Beberapa ibu hamil merasakan rasa lelah ini bahkan sejak satu minggu setelah pembuahan.
"Salah satu penyebab terbesar (lemas) adakah gula darah rendah. Ketika metabolisme meningkat dan terjadi perubahan hormon, tapi di saat yang sama nafsu makan menyusut karena mual, Anda akhirnya mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang dibutuhkan," kata Patricia Evans, NP, CNM, seorang praktisi perawat dan bidan di di MemorialCare Orange Coast Medical Center, dikutip dari The Bump.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)