KEHAMILAN
Jenis Masker yang Dapat Lindungi Ibu Hamil dari Dampak Buruk Polusi Udara
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 01 Sep 2023 17:40 WIBPenggunaan masker menjadi penting di tengah kualitas udara yang buruk di Jabodetabek belakangan ini. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan mengeluarkan protokol kesehatan (prokes) 6M+1S, yang salah satu isinya menganjurkan penggunaan masker saat polusi udara tinggi.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Yassin Yanuar Mohammad SpOG-KFERM mengatakan bahwa penggunaan masker memang begitu penting, terutama bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil. Masker perlu digunakan bagi Bunda yang melakukan aktivitas di luar rumah baik dalam waktu sebentar atau lama.
"Pada saat beraktivitas outdoor, ibu hamil perlu menggunakan masker, tujuannya untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel-partikel polusi, dan melindungi dari virus bakteri akibat polusi yang bisa mempermudah orang terkena penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)," kata Yassin saat dihubungi HaiBunda, Senin (29/8/23).
Menurut Yassin, perlindungan optimal dari masker untuk ibu hamil yang ideal adalah masker jenis N95 atau KN95. Jenis masker tersebut memiliki filter particulate matter (PM) 2,5.
Selain masker tersebut, ibu hamil juga dapat menggunakan masker medis atau bedah untuk mencegah dampak polusi udara. Tapi, jenis masker ini hanya dapat digunakan bagi Bunda yang beraktivitas singkat di luar rumah.
"Kalau memungkinkan bisa menggunakan proteksi optimal dengan masker yang memiliki spesifikasi filter PM 2,5, yakni N95 atau KN95. Kita bisa gunakan masker yang filtrasinya lebih rapat, dan dapat melindungi partikel-partikel kurang dari 2,5 mikron," ujar Yassin.
"Setidaknya kalau tidak ada masker, bisa pakai masker bedah itu bisa melindungi, tapi tidak semaksimal N95 atau KN95, tapi aman lah untuk aktivitas singkat. Ya karena masalahnya kita tak hanya menghadapi polusi udara saja, ada juga dari asap kendaraan di jalanan, jadi ini juga harus diperhatikan untuk penggunaan masker. Kita harapkan tidak terjadi iritasi saluran pernapasan," sambungnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Dokter spesialis Paru Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K). Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) ini, penggunaan masker pada kelompok rentan atau sensitif memang penting. Namun, pemilihannya tetap harus menyesuaikan kondisi ya.
Masker N95 dan KN95 memang paling ideal melindungi kita dari polutan. Tapi, penggunaannya tidak terlalu disarankan dalam waktu lama pada ibu hamil.
"Jadi masker pada saat ada polutan hanya dipakai ketika kualitas udara masuk tidak sehat, atau pada kelompok sensitif (rentan) yang tidak sehat. Maskernya apa? masker yang paling ideal adalah masker yang disebut sebagai respirator, seperti N95, KN95, atau KF94. Hanya saja ini masker yang tidak nyaman pada kelompok sensitif (ibu hamil). Kalau dipakai terlalu lama, bisa menimbulkan sesak napas karena agak pengap," ujar Agus kepada HaiBunda, Selasa (30/8/23).
Pilihan masker untuk ibu hamil yang nyaman bisa jenis masker biasa, namun memiliki spesifikasi filter PM 2,5. Bunda dapat memakainya saat melakukan aktivitas di luar rumah dengan durasi lama.
"Pada kelompok sensitif ini bisa pakai masker biasa yang dilapisi filter PM 2,5, yang di pasaran sudah banyak dijual. Itu akan lebih nyaman buat mereka dalam waktu lama," ungkap Agus.
"Tapi, kalau mau sebentar saja beraktivitas di luar rumah, ya cukup pakai masker bedah saja. Misalnya, hanya beraktivitas sekitar 15-30, pakai masker bedah saja sudah cukup," sambungnya.
Lalu bagaimana dengan penggunaan masker kain? Bisa enggak ya mencegah dampak polusi udara pada ibu hamil?
Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya.

PROKES UNTUK BUMIL DAN PENGGUNAAN MASKER KAIN