Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Manfaat Air Ketuban, Simak Faktor Risiko Kekurangan & Kelebihannya untuk Janin

dr. Ilham Utama Surya, SpOG   |   HaiBunda

Rabu, 15 Sep 2021 13:48 WIB

Dokter Sisipan
dr. Ilham Utama Surya, Sp.OG
Staf Medis Women Health Service RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Dosen di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Human fetus on scientific background
Ilustrasi air ketuban/ Foto: iStock

Air ketuban pecah menjadi salah satu tanda pasti Bunda akan segera melahirkan dalam waktu dekat. Namun, pada kenyataannya banyak Bunda hamil mengalami pecah ketuban di saat yang tidak disangka, entah itu tepat jelang persalinan atau sebelum usia kehamilan belum mencapai cukup tanggal.

Tak hanya itu saja, penting bagi Bunda hamil untuk terus memantau kecukupan air ketuban selama hamil. Bagaimana caranya? Bunda bisa menanyakan hal tersebut pada saat kontrol kehamilan ke dokter kandungan setiap bulannya.

Apa sih air ketuban itu?

Air ketuban adalah cairan pelindung sebagai bantalan untuk menunjang pertumbuhan janin. Konsentrasi zat kimia pada air ketuban atau biasa disebut amnion tidak berbeda dengan kadar zat kimia pada darah ibu hamil. Itu artinya cairan amnion merupakan hasil difusi dari tubuh ibunya.

Air ketuban mulai terbentuk saat 12 hari setelah pembuahan. Air ketuban berwarna jernih dan berbau khas. Air ketuban berbeda dengan urine. Bila terjadi pecah ketuban air akan merembes terus menerus apalagi pada posisi berdiri. Berbeda dengan urine yang biasanya akan keluar sesekali. Ketuban pecah merupakan tanda berbahaya, apa lagi dengan perubahan warna terutama menjadi berwarna hijau.

Lalu, mengapa air ketuban sangat penting untuk pertumbuhan janin? Untuk lebih jelasnya, simak yuk fungsi hingga bahaya kekurangan air ketuban.

Fungsi air ketuban

Sejak awal kehamilan, air ketuban atau cairan amnion telah dibentuk di dalam rahim. Berikut fungsi air ketuban yang perlu Bunda tahu:

  1. Cairan amnion mengandung banyak sel janin (lanugo dan verniks kaseosa) yang berfungsi untuk menghambat bakteri karena mengandung zat seperti fosfat dan seng.
  2. Selain itu, cairan amnion juga bermanfaat untuk mengetahui adanya kelainan genetik pada trimester kedua.
  3. Fungsi lain cairan amnion ini tentunya adalah memperlancar persalinan.
  4. Mendukung perkembangan otot dan tulang janin.
  5. Melindungi benturan, hingga memberi ruang gerak untuk janin.
  6. Membantu pertumbuhan paru-paru hingga pencernaan janin.

Volume dan produksi air ketuban

Volume air ketuban berubah-ubah sesuai dengan usia kehamilan Bunda. Pastikan volume air ketuban sesuai dengan kebutuhan usia janin, sebagai berikut:

  • Pada usia kehamilan 8 minggu air ketuban memiliki volume sebanyak 15 ml.
  • Pada usia kehamilan 20 minggu, volumenya meningkat menjadi 450 ml yang didapat dari urine janin.
  • Pada usia kehamilan 34 minggu, Produksinya lalu menurun dengan total rata-rata volume air ketuban adalah 750-800 ml.

Selain itu, cairan amnion juga bisa didapat dari cairan paru janin.

Kelebihan air ketuban

Kelebihan air ketuban atau biasa disebut juga dengan istilah Polihidramnion. Ini merupakan kondisi Ketika air ketuban berlebihan sehingga ukuran rahim melebihi dari usia kehamilan yang seharusnya.

Bila cairan ketuban tenyata mengalami kelebihan, hal itu bisa diketahui saat pemeriksaan kehamilan. Kondisi itu biasanya ditandai oleh ukuran rahim yang lebih besar daripada usia kehamilan yang seharusnya.

Untuk memastikan air ketuban berbahaya atau tidak, dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengonfirmasi apakah volumenya lebih dari 2 liter. Kelebihan air ketuban berkaitan dengan adanya kelainan pada ibu seperti:

  1. Diabetes
  2. Atresia esofagus yaitu kelainan pada janin
  3. Trisomy 18
  4. Sindrom Prader Willi.

Simak juga bahaya jika ibu hamil kekurangan air ketuban di halaman selanjutnya ya, Bunda!

Bunda, pelajari juga yuk tanda kontraksi palsu dan jelang melahirkan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]





BAHAYA KEKURANGAN AIR KETUBAN PADA IBU HAMIL

Embryo model, fetus for classroom education.

Ilustrasi air ketuban/ Foto: iStock

Kekurangan air ketuban

Kekurangan cairan ketuban (oligohidramnion) juga bisa didapatkan melalui pemeriksaan kehamilan, dengan melihat apakah ukuran rahim lebih kecil daripada usia kehamilan yang seharusnya. Bisa juga dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengonfirmasi volume air ketuban kurang dari normal, yakni indeks cairan amnion kurang dari 10.

Indeks cairan amnion merupakan metode pengukuran cairan ketuban. Kelainan itu biasanya dihubungkan dengan kurangnya cairan pada tubuh ibu atau Bunda kurang minum.

Bila air ketuban terjadi pada ibu hamil hal ini sangat berbahaya pada janin. Karena dapat menghambat pergerakan, tumbuh kembang janin, persalinan, dan kekurangan oksigen

faktor risiko kekurangan air ketuban

Bahaya ibu hamil kurang air ketuban, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah ada faktor risiko berikut:

  • Komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan dehidrasi
  • Kehamilan lewat bulan atau usia kehamilan melebihi 42 minggu
  • Selaput ketuban pecah
  • Masalah pada janin, seperti kelainan genetik

Selain itu, perlu Bunda ketahui bahwa air ketuban berwarna keruh adalah hal yang normal. Namun, apabila air ketuban berwarna hijau merupakan tanda berbahaya. Ini bisa menjadi indicator bahwa terjadi keracunan ketuban. Artinya, air ketuban yang berwarna hijau mengandung kotoran janin masuk ke dalam system pernapasan janin. Sehingga janin kesulitan untuk bernapas.

Tindakan saat pecah ketuban dini

Pada beberapa kelahiran, ada yang diawali dengan pecah ketuban dini. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor berikut:

  1. Infeksi
  2. Kelainan janin seperti pertumbuhan janin terhambat, gangguan ginjal janin, Trisomy 13 dan 21.

Jadi, bila Bunda tiba-tiba mengalami pecah ketuban, segera menuju ke unit gawat darurat rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Jangan panik dan segera konsultasikan masalah Bunda ke dokter untuk menemukan penyebabnya dan cara mengatasinya.

Tips menjaga ketuban tetap sesuai standar kesehatan ibu hamil

Nah, agar air ketuban normal dan tidak bermasalah sebaiknya kenali diri apakah terdapat faktor risiko di atas. Selain itu, ibu hamil juga harus mencukupi kebutuhan minum yaitu lebih dari 2,5 liter per hari dan kontrol teratur ke dokter kandungan.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda