Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Usia Ayah di Atas 45 Tahun Berpengaruh pada Kondisi Kehamilan, Bisa Picu Prematur

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Senin, 09 Oct 2023 13:00 WIB

Ilustrasi Suami Istri
Foto: Getty Images/iStockphoto/

Tak dapat dipungkiri usia memegang peranan penting pada kondisi kehamilan. Usia Bunda yang terlalu tua sering kali menjadi permasalahan dalam kehamilan. Namun, tahukah Bunda bukan hanya perempuan, ternyata usia pria yang terlalu tua juga bisa sangat berpengaruh pada kondisi kehamilan.

Kira-kira apa ya pengaruhnya dan bagaimana usia bisa pria bisa memengaruhi kondisi kehamilan? Yuk simak artikel ini sampai tuntas untuk mengetahui selengkapnya, Bunda.

Dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi yang kurang baik

Selama ini banyak orang yang menganggap hanya usia wanita yang memegang peranan penting dalam kehamilan. Pemikiran semacam ini akhirnya terbantahkan dengan sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika. 

Melansir dari The New York Times, penelitian tersebut menunjukkan bayi yang lahir dari ayah yang berusia lebih dari 45 tahun berisiko lahir dengan kondisi prematur dan berat badan rendah. Selain risiko tersebut terdapat kemungkinan juga bayi akan lebih sering mengalami kejang.

"Lebih dari 12 persen dari kelahiran oleh ayah yang berusia 45 tahun atau lebih dengan hasil yang buruk mungkin dapat dicegah jika ayah-ayah tersebut lebih muda,” kata Dr. Michael L. Eisenberg, ahli bedah urologi dan kepala bidang kesehatan reproduksi pria di Sekolah Kedokteran Universitas Stanford.

Risiko sering diabaikan

Stigma yang melekat di masyarakat terkait kondisi kehamilan hanya berfokus pada Bunda dan sering kali mengabaikan risiko yang bisa timbul dari Ayah. Padahal, risiko yang lebih besar justru bisa hadir dari kondisi dan usia Ayah selama kehamilan.

Pria memang tak memiliki batasan waktu untuk menghasilkan sperma, hal tersebut terlihat seperti sesuatu yang baik. Namun, tahukah Bunda bahwa hal tersebut justru menimbulkan bahaya.

Kualitas sperma yang dihasilkan pria akan terus menurun seiring dengan bertambah usia. Dalam arti kata lain, semakin tua seorang pria maka sel sperma yang dihasilkan akan menurun kualitasnya. 

Kualitas sperma yang menurun dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Sperma yang diproduksi pria sepanjang hidupnya juga bisa menurun kualitasnya, karena mutasi gen dan paparan zat-zat kurang baik dari lingkungan. 

Blackmores Pregnancy & BreastBlackmores Pregnancy & Breast/ Foto: Lazada

Penurunan kualitas sperma ternyata dapat menyebabkan embrio tidak berkembang dengan sempurna dan menimbulkan masalah kesehatan pada janin. Maka dari itu, penting bagi pria untuk tidak terlalu lama menunda untuk memiliki keturunan.

Lalu, bagaimana ya cara agar kesuburan pria tetap terjaga meski usia tidak lagi muda. Yuk simak lebih lengkap pada halaman selanjutnya, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MENJAGA KESUBURAN PRIA DI USIA YANG TAK LAGI MUDA

Black female doctor talking to a couple while having appointment at clinic.

Foto: Getty Images/iStockphoto/

Cara menjaga kesuburan pria

  • Berolahraga secara teratur

Melansir dari Healthline, selain baik untuk kesehatan fisik berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar testosteron dan menjaga tingkat kesuburan. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang berolahraga secara teratur memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dan kualitas sperma yang lebih baik daripada pria yang tidak aktif berolahraga.

Namun, hindari juga terlalu banyak berolahraga, karena hal ini dapat memiliki efek sebaliknya yaitu berpotensi menurunkan kadar testosteron. 

  • Konsumsi cukup vitamin C

Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen antioksidan seperti vitamin C, dapat menjaga tingkat kesuburan pria dan wanita. Studi observasional yang dilakukan pada pekerja di India menyatakan bahwa mengonsumsi 1.000 mg vitamin C lima kali seminggu selama 3 bulan dapat melindungi terhadap kerusakan DNA pada sel sperma.

Banner Ciri Bayi Idap Gangguan Mental
  • Konsumsi cukup vitamin D

Vitamin D menjadi penting untuk kesuburan pria dan wanita. Ini adalah cara lain yang dapat dicoba meningkatkan dan menstabilkan kadar testosteron. Studi observasional menunjukkan bahwa pria yang kekurangan vitamin D lebih cenderung memiliki kadar testosteron rendah.

Sebuah studi menyatakan, mengonsumsi 3.000 IU vitamin D3 setiap hari selama 1 tahun meningkatkan kadar testosteron pria sekitar 25 persen. Hal ini tentunya akan membuat tingkat kesuburan menjadi lebih stabil.

Itu lah alasan mengapa usia pria yang terlalu tua sangat berpengaruh pada kondisi kehamilan. Terdapat juga beberapa cara agar tingkat kesuburan pria tetap stabil meski sudah berusia lanjut.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

 


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda