
kehamilan
Ciri-ciri Plasenta Lepas pada Rahim Ibu Hamil dan Penanganan yang Harus Dilakukan
HaiBunda
Minggu, 18 Feb 2024 12:10 WIB

Daftar Isi
Plasenta lepas merupakan kondisi serius yang terjadi saat plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum bayi lahir. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
Plasenta adalah organ vital yang menyediakan nutrisi dan oksigen kepada janin selama kehamilan. Ketika plasenta terlepas, aliran darah dan nutrisi ke janin terganggu, yang dapat menyebabkan komplikasi serius bagi ibu dan bayi.
Seperti dilansir dari Cleveland Clinic, kondisi plasenta lepas dikenal dengan istilah medis solusio plasenta. Ini adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika plasenta terpisah dari rahim sebelum melahirkan.
Plasenta adalah organ sementara yang menghubungkan janin yang sedang tumbuh ke rahim Bunda selama kehamilan. Ini menempel pada dinding rahim Bunda, biasanya di bagian atas atau samping dan bertindak sebagai jalur kehidupan yang memberikan nutrisi dan oksigen ke janin melalui tali pusar. Plasenta juga membuang limbah dari darah janin.
Pada solusio plasenta, plasenta mungkin terlepas seluruhnya atau terlepas sebagian. Hal ini dapat menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi ke janin dan menyebabkan perdarahan hebat pada orang tua yang melahirkan. Solusio plasenta merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan medis.
Ciri-ciri Plasenta Lepas
Terdapat beberapa ciri fisik yang mungkin muncul saat terjadi plasenta lepas. Berikut adalah beberapa diantaranya, seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Perdarahan vaginal
Salah satu tanda utama plasenta lepas adalah perdarahan vaginal. Perdarahan ini bisa terjadi mendadak dan dalam jumlah yang signifikan. Warnanya mungkin merah terang atau gelap, tergantung pada seberapa parah kondisinya. Perdarahan ini biasanya terjadi tanpa rasa sakit.
2. Nyeri perut
Beberapa perempuan mungkin mengalami nyeri perut yang tajam atau kram. Nyeri ini sering kali terjadi di bagian bawah perut dan bisa menjadi tanda bahwa plasenta telah terlepas dari dinding rahim.
3. Kontraksi yang tidak teratur
Kontraksi yang tidak teratur atau meningkatnya intensitas kontraksi dapat menjadi tanda plasenta lepas. Kontraksi ini mungkin tidak mengikuti pola yang normal dan bisa sangat menyakitkan.
4. Penurunan aktivitas janin
Perubahan dalam gerakan atau aktivitas janin juga dapat menjadi tanda plasenta lepas. Jika Bunda merasa bahwa bayi Bunda tidak bergerak sebanyak biasanya atau tidak merasakan gerakan sama sekali, segera hubungi tenaga medis.
5. Tekanan darah rendah
Plasenta lepas juga dapat menyebabkan penurunan tekanan darah pada ibu hamil. Ini dapat menyebabkan pusing, pingsan, atau kelelahan yang parah.
Penanganan saat plasenta lepas atau solusio plasenta
Saat plasenta terpisah dari rahim, plasenta tidak dapat disambungkan kembali atau diperbaiki. Penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan pengobatan berdasarkan:
- Tingkat keparahan tiba-tiba.
- Berapa lama kehamilan/usia kehamilan janin.
- tanda-tanda kesusahan pada janin.
- Jumlah darah yang hilang.
Hubungi tenaga medis segera:Â Jika Bunda mengalami salah satu dari ciri-ciri plasenta lepas, segera hubungi tenaga medis atau pergi ke unit gawat darurat terdekat. Waktu sangatlah krusial dalam penanganan plasenta lepas.
Evaluasi medis: Setelah sampai ke rumah sakit, tim medis akan melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa plasenta lepas benar-benar terjadi. Hal ini biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, pemantauan detak jantung janin, dan pemeriksaan ultrasonografi.
Pemberian cairan intravena: Jika ibu mengalami perdarahan yang signifikan, pemberian cairan intravena dapat diberikan untuk menjaga volume darah dan tekanan darah.
Transfusi darah: Jika perdarahan sangat parah dan menyebabkan anemia atau syok pada ibu, transfusi darah mungkin diperlukan.
Persiapan untuk persalinan darurat: Dalam beberapa kasus, jika plasenta lepas terjadi pada tahap kehamilan yang cukup maju, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan persalinan darurat untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Ini bisa melibatkan persalinan pervaginam atau operasi caesar, tergantung pada kondisi ibu dan bayi.
Pemantauan janin: Selama proses penanganan, janin akan terus dipantau untuk memastikan bahwa ia tetap dalam kondisi yang baik. Ini bisa melalui pemantauan detak jantung janin secara terus-menerus.
Perawatan pasca kelahiran: Setelah persalinan, ibu akan tetap dipantau untuk memastikan bahwa tidak ada komplikasi pasca kelahiran yang berkembang.
Perhatian psikologis: Plasenta lepas adalah pengalaman yang traumatis bagi ibu. Dukungan psikologis dan emosional sangat penting dalam membantu ibu mengatasi pengalaman ini.
Plasenta lepas adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Mengenali ciri-cirinya penting agar tindakan dapat diambil dengan cepat. Dalam situasi seperti ini, kerjasama antara ibu, keluarga, dan tim medis sangatlah vital untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis segera jika Bunda mengalami gejala plasenta lepas.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Ketahui Warna Darah yang Menjadi Tanda Sulosio Plasenta di Trimester 3

Kehamilan
Jangan Anggap Remeh Solusio Plasenta, Ketahui yuk Faktor Pemicunya

Kehamilan
Mengenal Solusio Plasenta, Komplikasi yang Bisa Mengancam Nyawa Bumil dan Janin

Kehamilan
Dokter Tarik Rahim Ibu Lahiran Sampai Meninggal, Nasibnya Kini?

Kehamilan
Kenali Solusio Plasenta, Penyebab Bayi Irish Bella Stillbirth


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda