Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Anak Kembar Irish Bella Alami Solusio Plasenta, Kenali Gejalanya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 08 Oct 2019 18:43 WIB

Solusio plasenta menjadi salah satu penyebab bayi lahir mati atau stillbirth. Kenali gejalanya, Bunda.
Anak Kembar Irish Bella Alami Solusio Plasenta, Kenali Gejalanya/ Foto: dok. Instagram Irish Bella
Jakarta -

Irish Bella kehilangan dua bayi kembarnya setelah mengalami preeklamsia. Alhasil bayinya mengalami stillbirth setelah plasenta bayinya lepas atau solusio plasenta. Sebelumnya, kondisi Irish Bella sempat menurun sebab mengalami infeksi saluran kemih (ISK).

"Iya (bayi) meninggal di dalam. Itu akibat dari sebagian plasenta yang lepas, solusio. Itu disebabkan preeklamsia yang disebabkan mirror syndrome, itu salah satu penyebab preeklamsia," ujar dokter Gatot Abdurrazak, yang spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fetomaternal di RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat, dikutip dari detikcom.


Tentang solusio plasenta, merupakan kondisi serius, plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum lahir. Plasenta bisa terlepas sebagian atau seluruhnya. Jika ini terjadi, bayi mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi di dalam rahim. Sang ibu juga mungkin mengalami pendarahan serius. Demikian dikutip dari March of Dimes.

Normal, plasenta tumbuh ke bagian atas rahim dan tetap di sana sampai bayi lahir. Selama tahap terakhir persalinan, plasenta terpisah dari rahim, dan kontraksi membantu mendorongnya ke dalam vagina (jalan lahir).

Bayi kembar Irish Bella mengalami solusio plasentaBayi kembar Irish Bella mengalami solusio plasenta/ Foto: instagram dierabachir

Sekitar 1 dari 100 wanita hamil (1 persen) mengalami solusio plasenta. Ini biasanya terjadi pada trimester ketiga, tetapi bisa terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Bagaimana gejalanya? Mengutip dari WebMD, Ketika itu terjadi, biasanya tiba-tiba. Bunda mungkin melihat pendarahan vagina. Jumlah darah bisa bervariasi. Hanya karena tidak banyak darah tidak berarti solusio plasenta tidak parah. Terkadang, darah terperangkap di dalam rahim.

Tanda-tanda lainnya adalah:

1. Nyeri di perut atau punggung
2. Kontraksi yang cepat dan berulang di dalam rahim

Solusio plasenta dapat terjadi sedikit demi sedikit juga. Ketika itu terjadi, Bunda mungkin memperhatikan:

1. Ada pendarahan vagina ringan yang terjadi berulang-ulang
2. Memiliki jumlah cairan ketuban yang rendah.
3. Bayi tidak tumbuh secepat yang seharusnya

Bagaimana solusio plasenta didiagnosis? Jika terjadi pendarahan, harus segera pergi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan tes darah, dan juga dapat melakukan USG untuk melihat ke dalam rahim. Namun, USG tidak selalu menunjukkan abrupsi plasenta).

Bagaimana penanganannya? Plasenta yang terlepas tidak dapat dipasang kembali, jadi pilihan perawatan tergantung kondisi kehamilan, tingkat keparahan abrupsi dan status ibu dan bayi.

Jika usia kehamilan kurang dari 34 minggu dan selama denyut jantung bayi normal maka solusio plasenta diperbolehkan jika tidak parah. Sang ibu mungkin juga diberikan steroid untuk membantu paru-paru bayi berkembang lebih cepat.

Jika hamil lebih dari 34 minggu, mungkin masih dapat melakukan persalinan pervaginam jika solusio plasenta tidak tampak parah. Apabila parah, akan segera diberi tindakan operasi caesar, mungkin juga sang ibu membutuhkan transfusi darah.

Sebelum bayi kembar meninggal, Irish Bella mengalami pendarahan. Simak video berikut:

[Gambas:Video Insertlive]

(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda