Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Jangan Anggap Remeh Solusio Plasenta, Ketahui yuk Faktor Pemicunya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 05 Oct 2022 16:55 WIB

Image of an Asian pregnant woman holding ultrasound baby scan image
Jangan Anggap Remeh Solusio Plasenta, Ketahui yuk Faktor Pemicunya/Foto: iStock

Solusio plasenta bisa dialami sebagian ibu hamil. Meski minim, risiko ini perlu diwaspadai. Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai kondisi solusio plasenta, Bunda.

Solusio plasenta merupakan komplikasi kehamilan yang terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi lahir. Plasenta sendiri merupakan organ sementara yang menghubungkan bayi yang sedang tumbuh ke rahim selama kehamilan.

Posisinya menempel pada dinding rahim dan biasanya di bagian atas atau samping berperan sebagai jalur kehidupan yang memberikan nutrisi serta oksigen kepada bayi melalui tali pusat. Selain itu, plasenta juga membuang limbah dari darah bayi.

Solusio plasenta pada ibu hamil

Pada kasus solusio plasenta, plasenta dapat terlepas sepenuhnya atau sebagian terlepas. Hal ini dapat menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi untuk bayi serta menyebabkan perdarahan hebat pada Bunda. Solusio plasenta merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan medis, seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Solusio plasenta memengaruhi sekitar 1 persen wanita hamil. Ini dapat terjadi kapan saja setelah 20 minggu kehamilan, tetapi paling sering terjadi pada trimester ketiga. Ketika itu terjadi, biasanya berlangsung tiba-tiba.

Bunda mungkin akan melihat perdarahan vagina, tetapi jumlah darah dapat bervariasi. Hanya karena tidak banyak darah tidak berarti solusio plasenta tidak parah. Terkadang, darah terperangkap di dalam rahim.

Gejala solusio plasenta

Dikutip dari Cleveanclinic, tanda-tanda adanya solusio plasenta pada ibu hamil biasanya ditandai dengan:

  • Sakit di perut atau punggung
  • Kontraksi cepat dan berulang di rahim
  • Masalah dengan detak jantung bayi

Penyebab solusio plasenta

Penyebab solusio plasenta kerap tak diketahui secara pasti. Tetapi, ada beberapa kondisi yang bisa memperbesar risikonya yakni:

1. Alkohol

Minum alkohol atau menggunakan kokain saat hamil dapat meningkatkan risiko tersebut.

2. Pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya.

Jika Bunda ada riwayat tersebut, Bunda memiliki sekitar 10 persen kemungkinan hal itu terjadi lagi. "Ada baiknya Bunda memberi tahu dokter jika pernah mengalami solusio plasenta sebelumnya. Sehingga, dokter akan memantaunya dengan cermat sehingga Bunda diberikan cara lain untuk mencegahnya terjadi lagi,"ujar Trad C. Johnson, MD, seperti dikutip dari laman WebMd.

Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga yuk video tentang 5 fungsi plasenta untuk perkembangan janin.

[Gambas:Video Haibunda]



SOLUSIO PLASENTA, APA PENGARUHNYA BAGI KEHAMILAN?

Asian young pregnant woman smile with big belly at home

Jangan Anggap Remeh Solusio Plasenta, Ketahui yuk Faktor Pemicunya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

3.  Merokok

Hal lain yang juga turut berperan yakni merokok. Satu studi menunjukkan bahwa wanita yang merokok sebelum hamil meningkatkan kemungkinan solusio plaenta sebesar 40 persen untuk setiap tahun.

4. Tekanan darah tinggi

Adanya tekanan darah tinggi juga ikut mempertinggi risiko kehadiran solusio plasenta.

5. Masalah pada kantong ketuban

Kemudian, penyebab berikutnya yakni adanya masalah dengan kantung ketuban. Kantung ketuban sendiri berfungsi melindungi bayi di dalam rahim dan diisi dengan cairan. Jika sesuatu merusaknya atau membuatnya bocor sebelum siap melahirkan, kemungkinan solusio plasenta meningkat.

Banner Ucapan Agar Anak Cerdas

Pemeriksaan dan penanganan solusio plasenta

Untuk itu, jika Bunda mengalami perdarahan atau sakit perut, segeralah menemui dokter. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menjalankan tes darah juga melakukan tes USG untuk melihat ke dalam rahim. Kemudian, tindakan selanjutnya pun akan direkomendasikan sesuai kebutuhan oleh tim medis ya, Bunda.

Biasanya, perawatan tersebut akan bergantung pada seberapa parah solusio plasenta dalam kehamilan tersebut dan status ibu serta bayi. Jika hamil kurang dari 34 minggu, Bunda mungkin dirawat di rumah sakit untuk pemantauan. Selama detak jantung bayi normal dan solusio plasenta tampaknya tidak parah, semua tampak baik-baik saja. 

Jika bayi juga terlihat baik-baik saja dan perdarahan berhenti, Bunda pun akan direkomendasikan untuk pulang. Dokter mungkin akan memberikan stereoid untuk membantu paru-paru bayi berkembang lebih cepat jika melahirkan lebih awal.

Saat Bunda hamil lebih dari 34 minggu, Bunda mungkin masih bisa melahirkan pervaginam jika solusio plasenta tidak parah. Jika parah, dan dikhawatirkan membahayakan kesehatan maka operasi caesar akan disarankan. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda