KEHAMILAN
5 Perbedaan Perut Kencang dan Kontraksi Jelang Melahirkan
Melly Febrida | HaiBunda
Minggu, 25 Feb 2024 22:10 WIBPerut kencang ketika hamil itu belum tentu karena akan melahirkan di trimester akhir. Ada banyak alasan perut kencang selama kehamilan, dan itu berbeda-beda. Kenali perbedaan perut kencang dan kontraksi jelang melahirkan.
Asisten dokter di Santa Maria, Holly Ernst, PA-C, mengatakan kebanyakan ibu hamil merasakan rahimnya berkontraksi dan perutnya mengencang secara berkala selama di trimester kedua. Ini pada masa kehamilan antara 14 hingga 28 minggu.
"Ini dikenal sebagai kontraksi Braxton-Hicks, persalinan palsu, atau kontraksi latihan," ujar Ernst dilansir Medical News Today.
Perut kencang dan kontraksi jelang melahirkan
Menurutnya, tujuan kontraksi Braxton-Hicks adalah agar rahim mempersiapkan diri menghadapi kerja keras saat melahirkan. Kontraksi ini diperkirakan dapat membantu mengencangkan otot di rahim dan meningkatkan aliran darah ke plasenta.
"Kontraksi Braxton-Hicks adalah hal yang normal dan sangat umum terjadi. Biasanya berlangsung sekitar 30 hingga 60 detik, tetapi bisa juga selama 2 menit. Kontraksi ini tidak sesakit kontraksi biasa, namun masih dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang cukup besar," kata Ernst.
Baca Juga : Kontraksi |
Meskipun kontraksi Braxton-Hicks sering terjadi selama kehamilan, penting untuk memberitahukannya kepada dokter pada kunjungan prenatal. Dokter dapat membantu menentukan apakah itu adalah Braxton-Hicks, atau apakah itu merupakan tanda persalinan prematur.
Jika ibu hamil sering mengalami kontraksi pada trimester kedua, sebaiknya hubungi penyedia layanan kesehatan untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya persalinan prematur atau keguguran.
Dokter mungkin dapat melakukan berbagai tes, seperti USG, untuk mengukur serviks dan mengevaluasi tanda-tanda lain untuk mengetahui apakah akan melahirkan.
Selama trimester ketiga, kekuatan kontraksi Braxton-Hicks mungkin meningkat. Kekuatan dan frekuensi perut yang mengencang ini meningkat selama trimester ketiga. Kontraksi ini sangat umum terjadi pada minggu-minggu terakhir kehamilan saat rahim bersiap untuk melahirkan.
Namun, tetap penting untuk memperhatikan dan melacaknya. Jika ibu hamil mengalami lebih dari beberapa kali dalam satu jam, segera konsultasikan dengan dokter.
Kontraksi jelang persalinan mungkin membuat perut ibu hamil terasa kencang. Kontraksi persalinan ini awalnya bisa ringan dan semakin kuat seiring berjalannya waktu.
Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT, seorang profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik, mengatakan bahwa ibu hamil dapat menghitung waktu kontraksi ini dengan menyalakan stopwatch. Pada awalnya, jarak antara kontraksi lebih jauh, mungkin setiap delapan menit atau lebih. Seiring kemajuan persalinan, kontraksi akan semakin dekat.
Ibu hamil biasanya menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit jika mengalami kontraksi Braxton-Hicks, terutama menjelang akhir kehamilan. Saat kontraksi Braxton-Hicks semakin kuat dan sering, sering kali persalinan terasa seolah-olah benar-benar dimulai.
Perbedaan perut kencang dan kontraksi jelang melahirkan
Bagaimana jika perut mengencang bukan karena kontraksi asli jelang persalinan, seperti apa perbedaannya?
1. Intensitas, pola, durasi
American College of Obstetricians dan Gynecologists (ACOG), mengatakan bahwa perbedaan utama perut keras karena kontraksi palsu atau asli adalah intensitas, seberapa menyakitkan, pola dan durasi.
Hal senada disampaikan dr.Hari Nugroho, SpOG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Bedanya kontraksi palsu dengan kontraksi untuk persalinan itu, terasa regular dan berpola, sekitar setiap 10 menit sekali, lalu nyeri disertai keluarnya darah, lendir atau air dari jalan lahir," kata dr Hari dikutip dari detikcom.
Perut mengencang yang berhubungan dengan kontraksi Braxton-Hicks memiliki intensitas dan frekuensi yang tidak teratur. Sedangkan pada kontraksi sebenarnya kontraksi semakin kuat ketika mendekati persalinan.
2. Perut lebih keras
Dilansir Romper, perawat persalinan Rebecca Tsu menjelaskan semua kontraksi baik kontraksi palsu atau asli akan membuat perut terasa lebih keras saat disentuh daripada biasanya.
"Tetapi kontraksi asli akan membuat perut teras keras dalam jangka waktu yang lebih lama," ujar Tsu.
Begitu juga pada perut kencang karena gas. Rasa sakitnya sering kali lebih tajam dibandingkan dengan kontraksi, yang biasanya ditandai dengan sakit perut menyeluruh seperti kram menstruasi.
3. Kenyamanan
Perut yang mengencang ketika kontraksi palsu membuat tidak nyaman. Sedangkan pada kontraksi asli itu begitu menyakitkan.
4. Mereda
Ibu hamil yang mengalami kontraksi palsu, dapat diredakan dengan berbagai tindakan di rumah seperti minum air atau berbaring. Sedangkan perut kencang pada kontraksi sebenarnya tidak dapat diredakan dengan tindakan yang dilakukan di rumah.
5. Disertai tanda persalinan lain
Perut kencang saat mengalami kontraksi palsu itu tidak disertai tanda-tanda persalinan lainnya. Berbeda jika kontraksi jelang persalinan. Biasanya disertai tanda-tanda lain seperti:
- Sakit punggung atau kram
- Bocornya cairan dari vagina
- Keputihan berdarah
Seperti biasa, ibu hamil penting untuk menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit jika ada kekhawatiran karena merasakan perut kencang atau mengalami kontraksi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)